IslamicReligiousExclusivism .146
.183 .121
.798 .428
JenisKelamin -.075
1.182 -.010
-.064 .949
Usia -1.139
.656 -.224 -1.735
.088 PendidikanTerakhir
.031 .625
.006 .049
.961 StatusBekerja
-.196 .442
-.064 -.443
.660 SukuBangsa
-.120 .749
-.023 -.160
.873 a. Dependent Variable: Kecemasan
Berdasarkan tabel diatas, persamaan regresi berdasarkan nilai B yaitu : y’= 55,582 + 348X
1
+ 029X
2
+ -112 X
3
+ -146 X
4
+ -2,149 X
5
+ 090 X
6
+ 110 X
7
+ 146 X
8
+ -075 X
9
+ -1.139 X
10
+ 031 X
11
+ -196 X
12
+ - 120 X
13
Keterangan y
‘
= Kecemasan , X
1
= islamic dimension, X
2
= islamic religious conversion, X
3
= islamic positive religious coping, X
4
= islamic negative religious coping, X
5
= islamic religious struggle, X
6
= islamic religious Internalization identification, X
7
= islamic religious internalization-introjection, X
8
= islamic religious exclusivism, X
9
= jenis kelamin gender, X
10
= usia, X
11
= pendidikan terakhir , X
12
= status bekerja, X
13
= suku bangsa. Tabel diatas menjawab berbagai hipotesis dalam penelitian ini, yaitu :
4.3.2 Uji Hipotesis Minor
Uji hipotesis ini merupakan uji hipotesis untuk menjawab hipotesis minor, rinciannya adalah sebagai berikut:
1. Pada tabel 4.11 diketahui nilai p untuk Islamic dimension= 0,223. Karena p 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa Islamic dimension tidak memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap kecemasan menghadapi pernikahan. 2. Pada tabel 4.11 diketahui nilai p untuk Islamic religious conversion = 0,916.
Karena p 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa Islamic religious conversion tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecemasan menghadapi
pernikahan. 3. Pada tabel 4.11 diketahui nilai p untuk Islamic positive religious coping =
0,848. Karena p 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa Islamic positive religious coping tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecemasan
menghadapi pernikahan. 4. Pada tabel 4.11 diketahui nilai p untuk Islamic negative religious coping =
0,839. Karena p 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa Islamic positive religious coping tidak memiliki pengaruh yang signifikan kecemasan
menghadapi pernikahan. 5. Pada tabel 4.11 diketahui nilai p untuk Islamic religious struggle = 0,007.
Karena p 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa Islamic religious struggle memiliki
pengaruh yang
signifikan terhadap
kecemasan menghadapi
pernikahan. 6. Pada tabel 4.11 diketahui nilai p untuk Islamic religious internalization
identification = 0,729. Karena p 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa
Islamic religious internalization identification tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecemasan menghadapi pernikahan.
7. Pada tabel 4.11 diketahui nilai p untuk Islamic religious internalization introjection = 0,810. Karena p 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa Islamic
religious internalization introjections tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecemasan menghadapi pernikahan.
8. Pada tabel 4.11 diketahui nilai p untuk Islamic religious exclusivism = 0,428. Karena p 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa Islamic religious exclusivism
tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecemasan menghadapi pernikahan.
9. Pada tabel 4.11 diketahui nilai p untuk jenis kelamin = 0,949. Karena p 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa jenis kelamin tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap kecemasan menghadapi pernikahan. 10. Pada tabel 4.11 diketahui nilai p untuk usia = 0, 088. Karena p 0.05 maka
dapat disimpulkan bahwa usia tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecemasan menghadapi pernikahan.
11. Pada tabel 4.11 diketahui nilai p untuk pendidikan terakhir = 0, 961. Karena p 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan terakhir tidak memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap kecemasan menghadapi pernikahan. 12. Pada tabel 4.11 diketahui nilai p untuk status bekerja = 0, 660. Karena p
0.05 maka dapat disimpulkan bahwa status bekerja tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecemasan menghadapi pernikahan.
13. Pada tabel 4.11 diketahui nilai p suku bangsa = 0, 873. Karena p 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa suku bangsa tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap kecemasan menghadapi pernikahan. Jika
akan dilakukan
intervensi terhadap
pengurangan kecemasan
menghadapi pernikahan, maka variabel yang perlu diperhatikan adalah Islamic religious struggle.
4.4 Proporsi Varian