26
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil pengamatan dari catatan kartu obat pasien di RSUP H. Adam Malik Medan periode Maret 2014-Mei 2014 diperoleh data seluruh pasien
kasus kanker payudara di ruangan pencampuran obat kemoterapi di RSUP H. Adam Malik Medan sebanyak 105 pasien. Penyajian data umur yang ditemukan
pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Data umur pasien kasus kanker payudara di RSUP H. Adam Malik
Medan. No.
Umur pasien Frekuensi
1 20 tahun
- 2
21 – 40 tahun 14
3 41 – 60 tahun
71 4
60 tahun 20
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas umur pasien yang terkena kanker payudara berumur 41 sampai dengan 60 tahun yaitu 71 orang.
Data yang didapatkan dari kartu obat pasien yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 105 pasien, dan tidak ada ditemukan satu pun kriteria ekslusi
pada penelitian ini, sehingga total subyek yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 105 pasien dengan 228 jumlah obat sitostatika yang diberikan.
Karakteristik medication error pada penyakit kanker payudara dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Universitas Sumatera Utara
27
Tabel 4.2 Medication error kategori prescribing error, dispensing error,
administration error yang terjadi pada pasien kanker payudara di ruang pencampuran obat kemoterapi RSUP H. Adam Malik pada bulan Maret 2014–Mei
2014.
No. Prescribing Error
Jumlah Medication
Error 1
Resep tidak terbaca 2
ResepKOP tidak lengkap 91
86,7 3
Salah penulisan resep 4
Salah dosis 5
Salah nama obat 6
Salah bentuk sediaan 7
Salah kuantitasjumlah 42
40 8
Salah rute 9
Duplikasi 10
Interakasi Obat 11
Tidak sesuai kebijakan No.
Dispensing Error Jumlah
Medication Error
1 Salah pasien
2 Salah obat
3 Salah formulasi
4 Salah dosiskekuatan
5 Salah kuantitasjumlah
6 Salah etiket
7 Obat tidak dikemas
8 Obat kadaluarsa
No. Administration Error
Jumlah Medication
Error 1
Pemberian infus tanpa label 2
Salah pasien 3
Salah obat 4
Salah rute 5
Salah waktu pemberian 6
Obat tidak diberi 7
Reaksi Efek Samping Obat
Universitas Sumatera Utara
28 Frekuensi penggunaan obat sitostatika pada pasien yang terkena kanker
payudara di ruang pencampuran obat kemoterapi di RSUP H. Adam Malik pada
bulan Maret 2014-Mei 2014 dapat dilihat pada Tabel 4.3. Tabel 4.3
Frekuensi penggunaan obat sitostatika yang terkena kanker payudara di RSUP H. Adam Malik Medan
No. Nama Obat Generik
Frekuensi 1
Doxorubicin 78
34,2 2
5-FU 23
10,1 3
Episindan 2
0,9 4
Cyclophosfamid 23
10,1 5
Herceptin 4
1,8 6
Cysplatin 16
7,1 7
Novelbin 2
0,9 8
Leucoferin 2
0,9 9
Taxotere 4
0,9 10
Paclitaxel 74
0,4 Jumlah
228 100
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa ditemukan 228 penggunaan obat sitostatika. Pengobatan kanker dengan kemoterapi telah dibuktikan lebih efektif
jika digunakan secara kombinasi dua atau lebih jenis obat. Hal ini dimaksudkan untuk mencapai efek tambahan atau efek sinergis. Obat-obat yang digunakan
secara kombinasi hendaknya telah menunjukkan efektivitas ideal pada penggunaan tunggal, memiliki mekanisme yang berbeda satu dengan yang lain,
dan memiliki profil toksisitas yang berbeda sehingga dapat digunakan pada dosis optimal Walker dan Edwards, 2001.
Kombinasi obat-obat sitotoksik yang sering dipakai antara lain fluorourasil, doksorubisin, dan siklofosfamid; siklofosfamid, epirubisin dan
fluorourasil; doksorubisin dan siklofosfamid; siklofosfamid, metrotreksat dan fluorourasil; doksorubisin, siklofosfamid, dan paklitaksel Levine, dkk.,1998.
Universitas Sumatera Utara
29
4.2 Pembahasan