Kep.Men-48 MEN IV 2004

61

2. Kep.Men-48 MEN IV 2004

Dengan diberlakukannya Undang-Undang Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003 dan Kep.Men-48 MEN IV 2004 tanggal 8 April 2004 tentang Tata Cara Pembuatan dan Pengesahan Peraturan Peraturan Perusahaan serta Pembuatan dan Pendaftaran Perjanjian Kerja Bersama, maka dapat diperoleh sebuah pemahaman dan pengertian mengenai Perjanjian Kerja Bersama dan juga sebagai sebuah pedoman Perjanjian Kerja Bersama. Ada Beberapa istilah yang sebelumnya dipergunakan untuk menyebut Perjanjian Kerja Bersama PKB. Istilah-Istilah dari Perjanjian Kerja Bersama ini pada hakikatnya adalah sama, karena yang dimaksud adalah Perjanjian Perburuhan sebagaimana tercantum pada pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1954. Dalam Praktek selama ini banyak istilah yang dipergunakan untuk menyebut Perjanjian Kerja Bersama PKB seperti: a. Perjanjian Perburuhan Kolektif PPK atau Collective Arbeids Overemkomst CAO b. Persetujuan Perburuhan Kolektif PPK atau Collective Labour Agreement CLA c. Persetujuan Perburuhan Bersama PPB dan d. Kesepakatan Kerja Bersama KKB Dilihat dari peraturan perUndang-Undangan yang berlaku saat ini, maka Perjanjian Kerja Bersama memiliki pengertiannya sendiri. Berdasarkan Kep.Men 48 MEN IV 2004 pada BAB I Pasal 1 Angka 1 menyebutkan pengertian daripada Perjanjian Kerja Bersama yaitu: Universitas Sumatera Utara 62 “Perjanjian Kerja Bersama adalah Perjanjian yang mempunyai hasil dari perundingan antara Serikat PekerjaSerikat Buruh atau beberapa Serikat Buruh yang tercatat dalam instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenanga kerjaan dengan pengusaha, atau beberapa pengusaha atau perkumpulan pengusaha yang memuat syarat-syarat kerja, hak dan kewajiban kedua belah pihak.” Dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 juga menyebutkan definisi yang sama tentang Perjanjian Kerja Bersama pada Pasal 1 Angka 21, sedangkan pengertian sebelumnya dari peraturan terdahulu yaitu: Pasal 1 angka 1 Undang- Undang Nomor 21 Tahun 1954 menyebutkan: “Perjanjian Perburuhan adalah perjanjian yang diselenggarakan oleh serikat atau serikat-serikat yang telah terdaftar pada kementrian Perburuhan dengan majikan, majikan-majikan, perkumpulan majikan yang berbadan hukum pada umumnya atau semata-mata memuat syarat-syarat yang harus diperhatikan dalam perjanjian kerja.” Sedangkan menurut Pedoman Penyuluhan Kesepakatan Kerja Bersama Depnaker RI, 19961997 : 2, Pengertian Kesepakatan Kerja Bersama ialah: Perjanjian yang diselenggarakan oleh Serikat Pekerja atau Serikat-Serikat Pekerja yang terdaftar pada Departemen Tenaga Kerja dengan Pengusaha-Pengusaha, Perkumpulan Pengusaha berbadan Hukum yang pada umumnya atau semata-mata memuat syarat-syarat yang harus diperhatikan dalam perjanjian kerja. Dengan demikian berdasarkan peraturan per-Undang-Undangan terdahulu pada umumnya dan peraturan mengenai Perjanjian Kerja Bersama saat ini yaitu Kep.Men-48 MEN IV 2004 pada khususnya yang menyebutkan definisi dari Perjanjian Kerja Bersama jelas menentukan dalam pengertiannya masing-masing pihak-pihak yang ada dalam Perjanjian Kerja Bersama yaitu: 1. Serikat BuruhSerikat Pekerja atau beberapa Serikat BuruhSerikat Pekerja yang tercatat pada instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan. Universitas Sumatera Utara 63 2. Pengusaha atau perkumpulan pengusaha yang mana kedua belah pihak inilah yang menentukan terwujudnya Perjanjian Kerja Bersama dalam sebuah perundingan sebagaimana yang tersebut dalam definisinya.

C. Peran Serikat Pekerja dalam Pembuatan Perjanjian Kerja Bersama 1. Hubungan Kerja