15
D. Manfaat Penelitian
Setiap penelitian memberikan manfaat praktis dan manfaat dari sisi teoritis. Manfaat Teoritis dari penelitian ini adalah untuk memperkaya khazanah
ilmu hukum terkhusus hukum perburuhan, khususnya mengenai peranan serikat buruhserikat pekerja dalam pembentukan Perjanjian Kerja Bersama serta
membantu kalangan akademisi dalam pengembangan ilmu pengetahuan mengenai Ilmu KetenagakerjaanPerburuhan. Berbeda dengan penelitian hukum untuk
keperluan praktik hukum, penelitian untuk keperluan akademis dipergunakan untuk menyusun karya akademis.
Dari segi Manfaat Praktisnya, skripsi ini bermanfaat bagi pengusaha, buruhtenaga kerja serta serikat pekerja. Bagi Pengusaha penelitian ini bermanfaat
sebagai bahan pegangan dan acuan dalam perjalanan perusahaan di waktu yang akan datang serta dapat dijadikan pembanding terhadap perusahaan lain dalam
pembentukan Perjanjian Kerja Bersama. Bagi Buruh dan Serikat Buruh penulisan skripsi ini bermanfaat menyadarkan bahwa mereka memiliki kapasitasnya dalam
perusahaan lebih dari hanya sekadar pekerja dan merupakan bagian dari perusahaan tersebut yang turut serta dalam menentukan jalannya perusahaan.
Demikian juga memberikan masukan bagi pemerintah mengenai kondisi ketenagakerjaan yang terjadi sehingga dapat dijadikan masukan dan bahan dalam
pembentukan aturan-aturan mengenai ketenagakerjaan.
E. Keaslian Penulisan
Penulisan skripsi ini diangkat dari hasil pemikiran sendiri dan sudah diperbandingkan dengan judul-judul skripsi mengenai hukum ketenagakerjaan
Hukum Perburuhan yang diangkat di tempat dimana Penulis menimba ilmu di
Universitas Sumatera Utara
16
Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, seperti: “Eksistensi Serikat Pekerja dalam Pembuatan Kesepakatan Kerja Bersama antara Buruh dan Majikan di PT
Persero Pelabuhan Indonesia 1 Medan” oleh Iwan Ginting di tahun 2001 dan “Peranan Serikat BuruhSerikat Pekerja dalam Perjanjian Kerja Bersama Studi
Lapangan di PT. Putra Sumber Utama Timber di Jambi” oleh David B. H. Aritonang di tahun 2008. Dari masalah yang diteliti dan tempat dilaksanakan
penelitian maka skripsi penulis yang berjudul “ Eksistensi Serikat Pekerja dalam Pembuatan dan Pelaksanaan Perjanjian Kerja Bersama Guna Mendukung
Produksi dan Produktivitas Kerja”, berbeda dengan penelitian-penelitian terdahulu, keaslian penulisan ini dapat dipertanggungjawabkan.
F. Tinjauan Kepustakaan
Penulis melakukan tinjauan kepustakaan berdasarkan referensi dari buku- buku yang berhubungan dengan tema skripsi ini. Buku-buku tersebut didapat oleh
penulis pada Perpustakaan Universitas Sumatera Utara karena penulis menilai bahwa perpustakaan tersebut memiliki buku-buku yang cukup lengkap. Penulis
juga memakai Undang-Undang terbaru yang berhubungan dengan penulisan skripsi ini serta pendapat-pendapat penulis lainnya sebagai pembanding dalam
tulisan ini. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2000 tentang Serikat PekerjaSerikat
Buruh Pasal 1 angka 6 mendefinisikan PekerjaBuruh adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain, definisi
PekerjaBuruh memiliki pengertian yang sama dengan apa yang disebutkan dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003. Sedangkan Pengertian Tenaga Kerja
menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Pasal 1
Universitas Sumatera Utara
17
Angka 2 adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang danatau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri
maupun untuk masyarakat. Berdasarkan Undang-Undang
Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan Pasal 1 Angka 17 yang dimaksud dengan Serikat Pekerja Serikat Buruh adalah organisasi yang dibentuk oleh, dari, dan untuk pekerja
buruh baik di perusahaan maupun diluar perusahaan, yang bersifat bebas, terbuka, mandiri, demokratis dan bertanggung jawab guna memperjuangkan, membela
serta melindungi hak dan kepentingan pekerjaburuh serta meningkatkan kesejahteraan buruh pekerja dan keluarganya.
Sedangkan menurut undang-undang yang lain yaitu Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2000 tentang Serikat PekerjaSerikat Buruh, definisi Serikat
PekerjaSerikat Buruh memiliki pengertian yang sama dengan apa yang disebutkan dalam Undang-Undang
Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan. Ini menunjukkan bahwa kedua Undang-Undang ini memiliki pemahaman yang sama tentang Serikat PekerjaSerikat Buruh. Untuk definisi dari
para ahli tidak banyak ditemukan definisi Serikat PekerjaSerikat Buruh. Salah satunya yaitu Pendapat Semaoen dimana Serikat PekerjaSerikat Buruh berasal
dari kata Vakbond atau Vak Vereeniging yaitu suatu perkumpulan dalam bidang pekerjaan yang disebabkan karena kesamaan pekerjaan.
7
Pengertian Perjanjian berdasarkan Undang-Undang yaitu KUHPerdata tidak dikenal adanya istilah perjanjian, yang ada hanya perikatan atau verbintenis
Pasal 1233 dan persetujuan atau overeenkomst Pasal 1313. Jika menggunakan
7
Semaoen, Penuntun Kaum Buruh, Penerbit Jendela, Yogyakarta, hal. 30.
Universitas Sumatera Utara
18
Pasal 1313 KUHPerdata batasan pengertian perjanjan adalah suatu perbuatan dimana seseorang atau lebih mengikatkan diri pada orang lain untuk
melaksanakan sesuatu hal.
8
Perjanjian Perburuhan menurut Pasal 1601a KUHPerdata adalah perjanjian dengan mana pihak yang satu, si buruh,
mengikatkan dirinya untuk di bawah perintah pihak yang lain, si majikan, untuk sesuatu waktu tertentu, melakukan pekerjaan dengan menerima upah.
9
Setelah mendapat pengertian mengenai Perjanjian maka Perjanjian Kerja Bersama memiliki pengertiannya sendiri pula. Berdasarkan Undang-Undang
Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan pada Pasal 1 Angka 21 menyebutkan definisi Perjanjian Kerja Bersama adalah Perjanjian yang
merupakan hasil perundingan antara Serikat Pekerja Serikat Buruh atau beberapa Serikat Pekerja Serikat Buruh yang tercatat pada instansi yang bertanggung
jawab dibidang ketenangakerjaan dengan pengusaha atau beberapa pengusaha atau perkumpulan pengusaha yang memuat syarat-syarat kerja, hak dan kewajiban
kedua belah pihak. Sedangkan pengertian lainnya yaitu menurut Pedoman Penyuluhan Kesepakatan Kerja Bersama Depnaker RI, 19961997:2 ialah
Perjanjian yang diselenggarakan oleh Serikat Pekerja atau serikat-serikat pekerja yang terdaftar pada Departemen tenaga Kerja dengan Pengusaha-Pengusaha,
perkumpulan pengusaha berbadan hukum yang pada umumnya atau semata-mata memuat syarat-syarat yang harus diperhatikan dalam perjanjian kerja. Namun
yang menjadi acuan buku-buku pada saat ini mencantumkan definisi Perjanjian
8
R. Subekti dan R. Tjitrosudibio, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Terjemahan, Pradnya Paramita, Jakarta, hal. 338.
9
Ibid, hal.391.
Universitas Sumatera Utara
19
Kerja Bersama sesuai yang disebutkan pada Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan.
Produksi adalah segala kegiatan untuk menciptakan atau menambah guna atas sesuatu benda, atau segala kegiatan yang ditujukan untuk memuaskan orang
lain melewati pertukaran.
10
Dari studi Literatur diketahui Produktivitas adalah ukuran efisiensi dengan mana modal,material, peralatan teknologi, manajemen,
sumber daya manusia informasi dan waktu yang digunakan dengan tujuan memproduksi barang dan jasa secara ekonomis.
11
G. Metodologi Penelitian