Pertumbuhan Bobot Mutlak Pertumbuhan Lele 1. Pertumbuhan Panjang Harian

Menurut Panjaitan 2011, penambahan molases dapat membantu meningkatkan tingkat CN dalam air, yang juga dapat menigkatkan pertumbuhan bakteri heterotrofik. Bakteri heterotrofik memiliki kemampuan untuk memanfaatkan N organik dan anorganik yang terdapat di dalam air. Sumber N dalam air berasal dari sisa pakan dan feses yang terdekomposisi oleh bakteri yang diikuti oleh pelepasan amoniak. Bakteri heterotrofik menguraikan amoniak menjadi nitrit dan nitrat serta gas nitrogen yang bisa dimanfaatkan fitoplankton. Selain itu bakteri heterotrofik juga memanfaatkan sampah organik dalam air yang berasal dari sisa pakan dan juga hasil ekskresi ikan untuk pembentukan biomassa sehingga unsur N dalam air berkurang Ekasari, 2009. Bakteri heteretrof yang tumbuh dengan kepadatan tinggi dapat berfungsi sebagai pengontrol kualitas air terutama konsentrasi N serta sebagai sumber protein bagi organisme yang dipelihara untuk membantu pertumbuhannya. Sementara itu, mikroorganisme yang terkandung dalam EM 4 dan EM 10 juga dapat berperan sebagai probiotik. Penambahan probiotik secara tidak langsung dapat meningkatkan nutrisi pakan dengan menghasilkan enzim untuk pencernaan pakan Putri, 2012. Enzim- enzim tersebut yang akan membantu menghidrolisis nutrient pakan menjadi molekul yang lebih sederhana sehingga bisa langsung diserap dalam saluran pencernaan Putra, 2010. Effective Microorganism 10 selain memiliki kandungan bakteri heterogen yang efektif dalam mendegradasi sampah juga mengandung mikroorganisme yang dapat menghasilkan enzim amylase untuk menguraikan selulosa yang terkandung dalam pakan menjadi lebih mudah diserap oleh tubuh ikan. Menurut Manurung 2013, selain dapat meningkatkan pencernaan pakan dan protein sehingga menghasilkan pertumbuhan dan efisiensi pakan yang lebih baik, ragi juga memiliki kandungan nukleotida yang tinggi sehingga dapat digunakan sebagai pengganti nukleotida alami. Komponen nukleotida yang terkandung dalam ragi berbentuk basa purin dan pirimidin sebanyak 0,9 Li dan Galtin, 2006. Selain itu, menurut penelitian Yusuf dkk 2012, Trichoderma viridae merupakan mikroorganisme yang berperan sebagai penghasil enzim selulase yang dapat memecah serat kasar menjadi lebih sederhana. Oleh karena itu ikan lele dapat menyerap nutrisi dari pakan buatan yang diberikan dengan baik.

4.1.3. Pertumbuhan Harian Spesifik

Pertumbuhan Harian spesifik ikan lele sangkuriang pada usia 7 hari pemeliharaan memiliki rata-rata berkisar antara 3,52-10,10 Gambar 6. Berdasarkan hasil uji statistik pemberian konsentrasi EM 10 berpengaruh pada pertumbuhan harian spesifik ikan lele sangkuriang usia 7 hari pemeliharaan P 0,05, dengan perlakuan F yang diberi 20 ml EM 10 mendapatkan nilai pertumbuhan harian spesifik tertinggi yaitu 10,10 Lampiran 5.5b. Hal ini membuktikan bahwa EM 10 memiliki kandungan organisme untuk membantu meningkatkan nilai pertumbuhan harian spesifik ikan lele sangkuriang pada usia 7 hari pemeliharaan dan kandungan mikroorganisme di dalam kolam yang diberikan penambahan EM 10 20 ml sudah efektif untuk membantu meningkatkan nutrisi dalam pakan untuk membantu pertumbuhan. Gambar 6. Grafik Rata-rata Pertumbuhan Harian Spesifik. A : kontrol, B : EM 4 10 ml, C : EM 4 20 ml, D : EM 4 30 ml, E : EM 10 10 ml, F : EM 10 20 ml, G : EM 10 30 ml Pertumbuhan Harian spesifik ikan lele sangkuriang pada usia 14 hari pemeliharaan memiliki rata-rata berkisar antara 0-5,43 Gambar 6. Berdasarkan hasil uji statistik pemberian konsentrasi EM 10 berpengaruh pada pertumbuhan harian spesifik ikan lele sangkuriang usia 14 hari pemeliharaan P 0,05, dengan perlakuan E yang diberi 10 ml EM 10 mendapatkan nilai pertumbuhan harian spesifik tertinggi yaitu 5,43 Lampiran 5.6b. Hal ini membuktikan bahwa EM 10 memiliki kandungan organisme untuk membantu meningkatkan nilai pertumbuhan harian spesifik ikan lele sangkuriang pada usia 14 hari pemeliharaan. 0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 7 14 21 28 S GR Hari ke- A B C D E F G Jumlah mikroorganisme pada kolam yang diberikan penambahan EM 10 mulai meningkat dan cukup efisien untuk menaikan nutrisi pakan. Sementara dalam kolam yang diberi penambahan konsentrasi 20 ml dan 30 ml jumlah mikrobanya terlalu banyak sehingga terjadi persaingan antara mikroorganisme. Hal ini menyebabkan peningkatan nutrisi pakan menjadi kurang efektif. Selain itu pada kolam A yang tak diberi perlakuan dan juga kolam C yang diberikan EM 4 20 ml tidak mengalami kenaikan bobot sehingga nilai pertumbuhan harian spesifiknya 0 . Hal ini kemungkinan disebabkan dengan pH yang berada di luar kisaran optimum pertumbuhan lele 8,5, membuat asupan nutrisi yang diperoleh dimanfaatkan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan. Pertumbuhan Harian spesifik ikan lele sangkuriang pada usia 21 hari pemeliharaan memiliki rata-rata berkisar antara 1,48-7,81 Gambar 6. Berdasarkan hasil uji statistik pemberian konsentrasi EM 10 berpengaruh pada pertumbuhan harian spesifik ikan lele sangkuriang usia 21 hari pemeliharaan P 0,05, dengan perlakuan A yang diberi tidak diberikan penambahan EM 4 dan EM 10 mendapatkan nilai pertumbuhan harian spesifik tertinggi yaitu 7,81 Lampiran 5.7b. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh faktor genetik ikan lele dalam kolam A lebih baik dari kolam lainnya sehingga tanpa bantuan mikroorganisme tambahan sekalipun pertumbuhannya sudah sangat baik. Hal ini juga dibuktikan dengan pertumbuhan ikan pada kolam A relatif lebih stabil.