kemajuan program dan hasil yang dicapai dalam upaya peningkatan gizi masyarakat yang dilakukan oleh masing-masing wilayahdaerah Depkes RI, 2008. Tujuan
evaluasi secara umum untuk mengetahui dengan pasti apakah pencapaian hasil, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam pelaksanaan programprogram dapat
dinilai. Dalam hal ini, dikatakan sebagai efektivitas dan untuk mempelajari guna perbaikan pelaksanaan programprogram di masa yang akan datang.
Program PMT untuk ibu hamil di Dinkes Kota Depok belum dapat dilihat efektivitas program PMT apakah sudah sesuai dengan kriteria agar dapat mencegah
resiko terjadinya BBLR hal ini diakibatkan belum adanya data berat bayi lahir yang dicantumkan pada laporan program PMT. Pada saat ini Dinkes Kota Depok hanya
sebatas melihat proses pendistribusian dari PMT. Sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan data sekunder yang telah dilaporkan di Dinkes
Kota Depok. Dalam hal ini efektivitas program PMT diukur berdasarkan pendekatan sistem berupa input, proses, dan output. Output dari program PMT
dilihat berdasarkan pertambahan kenaikan berat badan ibu selama diberikan PMT. Oleh karena latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai Efektivitas Program Pemberian Makanan Tambahan pada Ibu Hamil Kekurangan Energi Kronis di Kota Depok.
B. Rumusan Masalah
Salah satu upaya untuk mengatasi masalah KEK pada ibu hamil adalah program PMT yang bertujuan untuk menanggulangi masalah kasus KEK ibu hamil
serta tercapainya peningkatan status gizi yang baik pada ibu hamil dan mengurangi
prevalensi BBLR. Program PMT untuk ibu hamil KEK merupakan salah satu program rutin di bidang Pelayanan Kesehatan Masyarakat Seksi Kesehatan
Keluarga dan Gizi yang terdapat di Dinas Kesehatan Kota Depok. Program PMT untuk Ibu Hamil KEK ini sudah berjalan sejak tahun 2009. Prevalensi KEK di Kota
Depok pada tahun 2010 meningkat menjadi 15,89 dibanding tahun 2009 yaitu sebesar 14,85. Hingga saat ini, Dinkes belum melakukan evaluasi dampak untuk
dapat diketahui apakah program PMT yang dilakukan telah memberikan perubahan pada prevalensi BBLR dan juga bayi kurang gizi.
Untuk memperkirakan apakah bayi mengalami BBLR atau tidak dapat dilihat berdasarkan pertambahan berat badan selama hamil. Berdasarkan penelitian
didapatkan bahwa berat badan bayi lahir mempunyai korelasi positif dengan kenaikan berat badan ibu selama hamil. Data pertambahan berat badan yang
digunakan diambil dari laporan monitoring program PMT pada tahun 2011. Hal ini dikarenakan format laporan yang berbeda pada dua tahun sebelumnya dan format
yang cukup lengkap untuk mengetahui karakteristik ibu hamil yang terkait dengan pertambahan berat badan yang berkorelasi positif dengan BBLR.
Oleh karena itu, perlu diketahui apakah program PMT yang dilakukan sudah efektif dilakukan dalam mencegah terjadinya BBLR yang dilihat berdasarkan input,
proses maupun output dari program PMT, maka penulis tertarik melakukan penelitian mengenai
“Efektivitas Program Pemberian Makanan Tambahan pada Ibu Hamil Kekurangan Energi Kronis di Kota Depok”.
C. Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimana gambaran program PMT untuk ibu hamil KEK di Kota Depok ?
2. Bagaimanakah gambaran input yang dibutuhkan dari program PMT untuk ibu
hamil KEK di Kota Depok? 3.
Bagaimanakah gambaran proses yang terjadi dari program PMT untuk ibu hamil KEK di Kota Depok?
4. Bagaimanakah gambaran output dari program PMT untuk ibu hamil KEK di
Kota Depok? 5.
Berapakah prosentase efektivitas program PMT pada ibu hamil KEK di Kota Depok?
D. Tujuan Penelitian