2.6. PHP
Menurut Nugroho 2004:201, PHP PHP: Hypertext Prepocessor adalah sebuah bahasa pemrograman yang berbentuk scripting, sistem kerja
program ini adalah sebagai interpreter bukan sebagai compiler. PHP singkatan dari PHP Hypertext Prepocessor yang digunakan sebagai
bahasa script server-side dalam pengembangan web yang disisipkan pada dokumen
Hypertext Markup
Language HTML.
Pengguna PHP
memungkinkan Web dapat dibuat dinamis sehingga maintenance situs web tersebut lebih mudah dan efisien.
Bahasa compiler adalah bahasa yang akan mengubah script-script program ke dalam source code, selanjutnya dari bentuk source code akan
diubah menjadi bentuk object code, bentuk dari objek kode akan menghasilkan file yang lebih kecil dari file mentah sebelumnya. Selanjutnya, bentuk objek
kode akan berubah menjadi sebuah program yang siap dijalankan tanpa adanya program bantu pembuatnya.
Kekurangan dari bentuk interpreter adalah program pembuatnya harus selalu tersedia dan berjalan saat mengaktifkan program yang dibuat, sehingga
hasil dari program ini sebenarnya bukan program yang dapat dieksekusi secara mandiri tanpa menggunakan program pembuatnya.
PHP pertama kali diciptakan oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1994. Awalnya, PHP digunakan untuk mencatat jumlah serta untuk mengetahui siapa
saja pengunjung pada homepage-nya. Rasmus Lerdorf adalah seorang pendukung open source. Oleh karena itu, ia mengeluarkan Personal Home
Page versi 1.0 secara gratis, kemudian menambah kemampuan PHP 1.0 dengan meluncurkan PHP 2.0.
Untuk memulai PHP, user dapat memulainya dengan tanda ?php dan harus diakhiri dengan tanda ?. Selain itu, ada beberapa bentuk lagi yang dapat
digunakan dalam menuliskan kode PHP, yaitu: ? dan diakhiri ?, script language=”php” dan diakhiri script, dan diakhiri .
Banyak kelebihan-kelebihan yang terdapat pada PHP ini, di antaranya ialah Paranginanginan, 2006:
1. PHP difokuskan pada pembuatan script server-side, yang bisa melakukan apa saja yang dapat dilakukan CGI, seperti mengumpulkan data,
menghasilkan isi halaman web dinamis, dan kemampuan mengirim serta menerima cookies, bahkan lebih daripada kemampuan CGI.
2. Dapat digunakan pada semua sistem operasi, antara lain LINUX, UNIX, Mcrosoft Windowss, Mac OS X, RISC OS.
3. Mendukung banyak web server, seperti Apache, Microsoft Internet Information Server MIIS, Personal Web Server PWS, audium, Xitami
dan masih banyak lainnya. 4. Tidak terbatas hanya pada hasil keluaran HTML, tetapi memiliki
kemampuan untuk mengolah keluaran gambar, file PDF, dan movie flash. 5. Mendukung banyak database.
2.7. Javascipt
JavaScript adalah bahasa skrip yang populer di internet dan dapat bekerja di sebagian besar penjelajah web populer seperti Internet Explorer IE,
Mozilla Firefox, Netscape dan Opera. Kode JavaScript dapat disisipkan dalam halaman web menggunakan tag SCRIPT Sunyoto,2007:17.
JavaScript pertama kali dikembangkan oleh Brendan Eich dari Netscape dibawah nama Mocha, yang nantinya namanya diganti menjadi LiveScript, dan
akhirnya menjadi JavaScript. Navigator
sebelumnya telah mendukung Java untuk lebih bisa
dimanfaatkan para programmer yang non-Java. Maka dikembangkanlah bahasa pemrograman bernama LiveScript untuk mengakomodasi hal tersebut. Bahasa
pemrograman inilah yang akhirnya berkembang dan diberi nama JavaScript, walaupun tidak ada hubungan bahasa antara Java dengan JavaScript.
JavaScript bisa digunakan untuk banyak tujuan, misalnya untuk membuat efek rollover baik di gambar maupun teks, dan yang penting juga adalah untuk
membuat AJAX.