13 penderita DM yang melakukan aktivitas fisik secara teratur. Ini bisa disebabkan karena banyak penderita Diabetes Melitus yang tidak mengetahui
pentingnya aktivitas fisik sehingga tidak melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari atau kurangnya kepatuhan dalam menjalankan aktivitas fisik tersebut.
Padahal aktivitas fisik merupakan hal pokok yang harus dilakukan penderita DM. Kebiasaan melakukan aktivitas fisik sangat penting dalam menjaga kesehatan
tubuh penderita DM karena dapat meningkatkan kesehatan psikologis dan mencegah kematian prematur Powers, 2005.
Sementara data mengenai sejauh mana gambaran pengetahuan dan tindakan penderita Diabetes Melitus tipe 2 terhadap aktivitas fisik yang
sebenarnya, sampai saat ini belum ada. Berdasarkan hal ini, peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana gambaran pengetahuan dan tindakan penderita Diabetes
Melitus tipe 2 terhadap pentingnya aktivitas fisik.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas, peneliti ingin mengetahui, bagaimana gambaran pengetahuan dan tindakan penderita Diabetes
Melitus tipe 2 terhadap pentingnya aktivitas fisik di Poliklinik Endokrinologi RSUPHAM?
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
- Mengetahui gambaran pengetahuan dan tindakan penderita Diabetes
Melitus tipe 2 terhadap pentingnya aktivitas fisik di RSUP H.Adam
Malik. 1.3.2 Tujuan Khusus
- Mengetahui mayoritas penderita Diabetes Melitus tipe 2 berdasarkan
karakteristik jenis kelamin, umur, pendidikan terakhir, dan pekerjaan -
Mengetahui mayoritas penderita Diabetes Melitus tipe 2 berdasarkan kadar gula darah sewaktu.
Universitas Sumatera Utara
- Mengetahui mayoritas penderita Diabetes Melitus tipe 2 berdasarkan
lama menderita DM.
1.4. Manfaat Penelitian
1. Terhadap lmu Pengetahuan
- Dapat menjadi data primer untuk penelitian selanjutnya.
2. Terhadap Instansi Kesehatan
- Dari penelitian ini diharapkan dapat menambah masukan data tentang
penderita Diabetes Melitus dalam rangka menyusun program kesehatan selanjutnya dan upaya menurunkan angka kesakitan dan
kematian. 3.
Terhadap Penderita Diabetes Melitus -
Dapat mengukur sejauh mana pengetahuan dan tindakan para penderita tersebut terhadap pentingnya aktivitas fisik.
4. Bagi peneliti
- Sebagai syarat kelulusan dalam memperoleh gelar Sarjana Kedokteran
S1 -
Menambah wawasan dan pengetahuan dalam penerapan ilmu yang diperoleh selama proses perkuliahan.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Diabetes Melitus
Diabetes melitus DM adalah suatu sindroma kronik gangguan metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak akibat ketidakcukupan sekresi
insulin atau resistensi insulin pada jaringan Dorland, 2002. Menurut American Diabetic Association terdapat beberapa pembagian diabetes yaitu DM tipe 1, DM
tipe 2, DM tipe lain, dan DM kehamilan dengan mekanisme kejadian diabetes yang berbeda. DM tipe 1 juga disebut insulin dependent diabetes melitus atau
IDDM disebabkan oleh kerusakan sel beta pankreas, yang dapat berasal dari reaksi autoimun, infeksi virus, dan mungkin faktor genetik Schteingart, 2006.
Sedangkan DM tipe 2 juga disebut non insulin dependent diabetes melitus atau NIDDM disebabkan oleh resistensi reseptor insulin di sel target insulin yang
menyebabkan hormon insulin tidak dapat menjalankan fungsinya secara normal Kahn, 2005. Kedua mekanisme ini menyebabkan glukosa tidak dapat masuk ke
dalam sel terutama pada organ yang menggunakan insulin untuk glukosa transporternya hati dan otot yang menyebabkan peninggian kadar gula darah.
2. 2 Epidemiologi Diabetes Melitus
Transisi epidemiologi telah terjadi di Indonesia, hal ini terlihat dari data SKRT Survei Kesehatan Rumah Tangga dari tahun 1986, 1997, dan tahun 2001
yang menunjukkan pergeseran penyebab kematian dari penyakit menular akutinfeksi ke penyakit menahun dan degeneratif Handayani, 2007. Di antara
penyakit degeneratif, Diabetes Melitus adalah salah satu penyakit degeneratif yang tidak menular, yang akan meningkat jumlahnya di masa datang. Diabetes
Melitus sudah merupakan salah satu ancaman utama bagi kesehatan umat manusia pada abad 21. World Health Organization WHO membuat perkiraan bahwa
Universitas Sumatera Utara