Evalina Kristiani Hutahaean : Pengaruh Proses Pengolahan Terhadap Mutu Crude Palm Oil CPO Yang Dihasilkan Di PTPN IV PKS Adolina Perbaungan-Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Fraksi Buah Persyaratan
Derajat Kematangan Jumlah Berondolan
Fraksi 00 F-00 Fraksi 0 F-0
Fraksi matang Maks 3
Maks 97 Sangat mentah
Kurang matang Matang
Tidak ada 5-25 buah luar
25-75 buah luar Sumber : PTPN IV Kebun Adolina
2.2 Proses Pengolahan Tandan Buah Segar Menjadi Crude Palm Oil
Adapun tahapan proses pengolahan TBS menjadi CPO adalah sebagai berikut :
2.2.1 Stasiun Penerimaan Buah
Tandan buah segar hasil pemanenan harus segera diangkut ke pabrik untuk diolah lebih lanjut. Pada buah yang tidak segera diolah, maka kandungan ALB-nya semakin
meningkat. Untuk menghindari hal tersebut, maksimal 8 jam setelah panen, TBS harus segera diolah. TBS yang dipanen diangkut dengan truk dari kebun sebelum
dikumpulkan di loading ramp terlebih dahulu ditimbang untuk mengetahui jumlah produksi panen setiap hari.
Setelah penimbangan maka selanjutnya TBS kemudian disortasi kemudian dikumpulkan diloading ramp yang fungsinya adalah menampung buah dari kebun,
mengurangi kotoran yang berupa pasir dan sampah melalui luncuran yang dibuat miring memudahkan pengisian TBS ke pengisian lori perebusan. Fauzi Y, 2004
Evalina Kristiani Hutahaean : Pengaruh Proses Pengolahan Terhadap Mutu Crude Palm Oil CPO Yang Dihasilkan Di PTPN IV PKS Adolina Perbaungan-Medan, 2008.
USU Repository © 2009
2.2.2 Stasiun Perebusan Sterilization Station
Buah beserta lorinya kemudian direbus dalam suatu tempat perebusan sterilizer atau dalam ketel rebus. Sterilizer berbentuk silinder berdiameter 2.070 mm dengan panjang
27.000 mm berjumlah 3 unit. Masing-masing sterilizer berkapasitas 10 kori 25 ton TBS. Sistem perebusan yang digunakan adalah sistem 3 puncak Triple Peak.
Dengan lama penahan pada puncak III sekitar 100-135 menit.
Salah satu faktor yang mempengaruhi lamanya proses perebusan adalah tingkat kematangan TBS yang direbus. Perebusan yang terlalu lama dapat menurunkan kadar
minyak dan pemucatan kernel. Sebaliknya, perebusan dalam waktu yang terlalu pendek menyebabkan semakin banyak buah yang tidak rontok dari tandannya. Tujuan
perebusan adalah : - merusak enzim lipase yang menstimulir pembentukan ALB
- mempermudah pelepasan buah dari tandan dan inti dari cangkang - memperlunak daging buah sehingga memudahkan proses penebahan
- untuk mengkoagulasikan mengendapkan protein sehingga memudahkan pemisahan minyak. Tim Standarisasi Pengolahan Kelapa Sawit, 1995
Evalina Kristiani Hutahaean : Pengaruh Proses Pengolahan Terhadap Mutu Crude Palm Oil CPO Yang Dihasilkan Di PTPN IV PKS Adolina Perbaungan-Medan, 2008.
USU Repository © 2009
2.2.3 Stasiun Penebahan Threshing Station
Thresher berdiameter ± 1.700 sd 2.000 mm dengan panjang ± 4.150 sd 4.700 mm.
Putaran rata-rata thresher adalah 23 rpm dilengkapi dengan kisi-kisi yang dibuat dari besi U dengan jarak satu sama lain ± 50 mm.
Setelah perebusan lori-lori yang berisi TBS ditarik keluar dan diangkat dengan alat Hoisting Crane, lalu ke atas mesin perontok buah thresher untuk memisahkan
brondolan dari tandan, kemudian brondolan masuk ke conveyor lalu diolah sedangkan tandan kosong dibuang ke janjangan kosong. Penebahan ini dilakukan sesegera
mungkin setelah perebusan karena tandan kosong bila dalam keadaan lunak akan mudah menyerap minyak sehingga apabila hal ini terjadi maka akan ada minyak yang
terserap terikut dengan tandan kosong. Sipayung T.V, 1997
2.2.4 Stasiun Kempa Pressing Station
Stasiun kempa adalah stasiun pertama dimana minyak diambil dari brondolan dengan cara melumat dan mengempa. Pengoperasian peralatan ini mempengaruhi efisiensi
pengutipan minyak.
a. Digester
Evalina Kristiani Hutahaean : Pengaruh Proses Pengolahan Terhadap Mutu Crude Palm Oil CPO Yang Dihasilkan Di PTPN IV PKS Adolina Perbaungan-Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Digester adalah untuk melumatkan brondolan sehingga daging buah terpisah dari biji serta memudahkan pengeluaran minyak pada tahap pengepresan. Digester merupakan
alat berbentuk silinder vertikal dengan diameter 1.200 mm dan tinggi 2.800 sd 3.000 mm dengan volume 3.200 L. Alat digester ini dilengkapi dengan 4 pisau pengaduk
string arms dan 1 set pisau pelempar dengan kecepatan putaran 25 rpm dan berputar lawan arah. Untuk memudahkan proses pelumatan diperlukan panas 90-95
o
C dengan tekanan pada digester 20 bar.
b. Screw Press
Screw Press terintegrasi lansung dengan digester. Memiliki panjang 4.870 mm, lebar 1.470 mm dan tinggi 950 mm dan dilengkapi dengan press silinder dan 1 pasang
worm screw berputar berlawanan arah dengan kecepatan putaran 10-12 rpm.
Untuk mempermudah pengaliran minyak pada saringan bergetar Vibrating Screen dan pemisahan minyak pada tangki CST Continous Settling Tank maka
digunakan air pengencer yang bersuhu 90-95
o
C sebanyak 20-25. Fungsi dari Screw Press adalah memisahkan minyak kasar crude oil dari daging buah pericarp. Haro
N. D, 2006
2.2.5 Stasiun Pemurnian Minyak Clarification Station
Evalina Kristiani Hutahaean : Pengaruh Proses Pengolahan Terhadap Mutu Crude Palm Oil CPO Yang Dihasilkan Di PTPN IV PKS Adolina Perbaungan-Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Proses pemisahan minyak dari kandungan air dan kotoran merupakan pekerjaan yang menentukan kualitas dari hasil pengolahan dan pemisahan minyak dilakukan dengan
berulang-ulang karena setiap mesin atau peralatan mempunyai kemampuan yang terbatas.
Proses ini bertujuan untuk memperoleh minyak sebanyak-banyaknya dan menghasilkan CPO dengan kadar asam lemak bebas, kadar air dan kadar kotoran yang
sesuai dengan standard. Dalam proses pemurnian minyak ini digunakan mesin-mesin sebagai berikut:
1. Tangki Pemisah Pasir Sand Trap Tank
Sand Trap Tank adalah suatu alat berbentuk silinder yang bekerja berdasarkan berat jenis antara air dengan minyak dimana berat jenis air lebih tinggi dari minyak
sehingga dengan mudah minyak yang berada di atas air mengalir masuk ke saringan bergetar. Untuk pengiriman minyak kasar sand trap tank dibantu dengan air panas dari
hot water tank. Pada sand trap tank suhu minyak kasar mencapai 90-95
o
C .
2. Saringan Bergetar Vibrating Screen
Vibrating Screen terbuat dari bahan stainless steel yang berbentuk silinder dengan kedudukan vertikal dan dilengkapi dengan dua jenis kawat ayakan dimana bagian atas
Evalina Kristiani Hutahaean : Pengaruh Proses Pengolahan Terhadap Mutu Crude Palm Oil CPO Yang Dihasilkan Di PTPN IV PKS Adolina Perbaungan-Medan, 2008.
USU Repository © 2009
berukuran 30 mesh dan bagian bawah 40 mesh. Pada vibrating screen minyak dari sand trap tank disaring dan dipisahkan kotorannya. Minyak hasil penyaringan
dimasukkan ke crude oil tank bak RO.
3. Bak RO dan Pompa Minyak Kasar Crude Oil Tank
Minyak sawit kasar yang telah disaring dimasukkan ke dalam bak berfungsi sebagai tempat penampungan minyak sawit kasar sementara sebelum mengalami proses
pemurnian yang lebih lanjut. Minyak bersih berada pada lapisan atas dipompakan menuju CST sedangkan kotoran minyak dialirkan ke parit untuk dikutip kembali di
vet vut. Untuk menjaga agar suhu cairan tetap diberikan penambahan panas dengan menginjeksikan uap.
4. Continous Settling Tank CST
Continous Settling Tank CST ini berfungsi untuk memisahkan minyak dari kotoran dengan cara pengendapan. Fraksi berat akan bergerak ke bawah tank sedangkan fraksi
ringan akan bergerak menuju ke atas. Suhu berpengaruh terhadap viskositas minyak. Semakin tinggi suhunya semakin kecil viskositasnya. Untuk mempermudah
pemisahan minyak dari kotoran dan air maka viskositas minyak diperkecil, salah satu caranya dengan pemanasan. Berdasarkan viskositas maka suhu yang paling tepat
apabila suhu tersebut lebih besar dari 90
o
C.
Evalina Kristiani Hutahaean : Pengaruh Proses Pengolahan Terhadap Mutu Crude Palm Oil CPO Yang Dihasilkan Di PTPN IV PKS Adolina Perbaungan-Medan, 2008.
USU Repository © 2009
5. Oil Tank
Di dalam oil tank, minyak kutipan dari CST akan ditampung untuk sementara sebelum untuk sementara sebelum mengalami pemurnian lebih lanjut di dalam oil purifier dan
vacuum dryer. Pemisahan minyak dengan air terjadi pada tahap ini adalah akibat adanya perbedaan daya tarik bumi dan penguapan.
a. Pemisahan akibat pengaruh perbedaan daya tarik bumi.
Untuk mempercepat pemisahan air dari minyak dilakukan dengan pemanasan minyak. Dengan menurunnya viskositas minyak maka terjadi percepatan penggabungan antara
partikel air yang ada dalam minyak sehingga bergerak ke bawah dan memisah.
b. Penguapan
Air menguap sempurna pada suhu 100
o
C, akan tetapi hal ini sulit dilakukan pada oil tank mengingat faktor derajat oksidasi. Minyak di dalam oil tank ini dipanasi kembali
pada suhu 90-95
o
C. Sistem pemanasan dilakukan dengan pipa spiral yang dialiri uap dengan tekanan ± 3kgcm
2
. Naibaho P. M, 1980
6. Sludge Separator
Kotoran yang masih mengandung minyak masih mengalami perlakuan yaitu pada sludge separator. Pemanasan yang sempurna pada tangki ini akan mempermudah
Evalina Kristiani Hutahaean : Pengaruh Proses Pengolahan Terhadap Mutu Crude Palm Oil CPO Yang Dihasilkan Di PTPN IV PKS Adolina Perbaungan-Medan, 2008.
USU Repository © 2009
pemisahan kotoran dari minyak. Menurut hasil percobaan suhu tinggi dalam proses ini masih dianggap tidak merusak minyak karena minyak yang bercampur dengan
kotoran lebih banyak fraksi solid, sehingga derajat oksidasinya relatif kecil.
Usaha untuk mempercepat proses pemisahan minyak dengan kotoran perlu dilakukan penelitian terhadap bentuk dan ukuran sludge separator. Luas permukaan
sludge separator berhubungan dengan efisiensi pengendapan kotoran. Semakin lama pengendapan dilakukan semakin mudah kerjanya sludge sentrifuge.
7. Oil Purifier
Di dalam oil tank minyak dialirkan ke oil purifier untuk menghasilkan sludge yang melayang dan emulsi dalam minyak sehingga kadar kotoran dalam minyak produksi
menjadi 0,02 dan juga mengurangi kadar air yang terkandung dalam minyak sehingga kadar air dalam minyak sebesar 0,3 – 0,4 . Di dalam oil purifier minyak
dipisahkan dengan gaya sentrifugal dan prinsip perbedaan berat jenis. Akibat gaya sentrifugal yang terjadi maka minyak yang mempunyai berat jenis lebih lecil bergerak
ke arah poros sedangkan kotoran dan air yang berat jenisnya lebih besar terdorong ke arah dinding. Minyak murni dari oil purifier dialirkan ke vacum dryer untuk
dimurnikan kembali sebelum dimasukkan ke tangki penimbunan. Suhu minyakl dalam oil purifier 90-95
o
C dengan kecepatan putaran 7500 rpm.
Evalina Kristiani Hutahaean : Pengaruh Proses Pengolahan Terhadap Mutu Crude Palm Oil CPO Yang Dihasilkan Di PTPN IV PKS Adolina Perbaungan-Medan, 2008.
USU Repository © 2009
8. Pengering Minyak Vacuum Dryer
Vacuum Dryer digunakan untuk memisahkan air dari minyak dengan cara penguapan hampa. Tangki ini terdiri dari tabung hampa udara dan 3 tingkat steam injector.
Minyak terhisap ke dalam tabung melalui nozzle, akibatnya adanya hampa udara dan terpancar ke dalam tabung hampa. Tekanan dalam pengeringan vacuum dryer 50-76
cmHg dan suhu 90-95
o
C. Setelah dilakukan pemurnian minyak, selanjutnya minyak dipompakan ke dalam tangki timbun.
9. Tangki Timbun
Tangki timbun ini berfungsi untuk tempat penampungan minyak sementara hasil produksi minyak yang akan dipasarkan. Pada tangki ini dilakukan pengukuran volume
tangki dengan cara mengukur tinggi hamparan minyak dengan memakai meteran. Pahan I, 2006
2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi mutu minyak sawit