Uji Heteroskedasitas Uji Asumsi Klasik A Pengujian Normalitas Data

Dari hasil analisis statistik Kolmogorov-Simirnov, dapat dilihat bahwa nilai Kolmogorov-Simirnov adalah 0,525 dan signifikansi pada angka 0,946 yang berarti lebih besar dari nilai signifikan yang ditentukan, yaitu 0,05. Dengan demikian data dapat dikatakan berdistribusi normal. Tabel 5.10. Kolmogrov-Smirnov K-S One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardize d Residual N 62 Mean .0000000 Normal Parametersa,b Std. Deviation 6.39540144 Absolute .067 Positive .067 Most Extreme Differences Negative -.048 Kolmogorov-Smirnov Z .525 Asymp. Sig. 2-tailed .946 a Test distribution is Normal b Calculated from data Dari hasil analisis statistik Kolmogorov-Simirnov, dapat dilihat bahwa nilai Kolmogorov-Simirnov adalah 0,525 dan signifikansi pada angka 0,946 yang berarti lebih besar dari nilai signifikan yang ditentukan, yaitu 0,05. Dengan demikian data dapat dikatakan berdistribusi normal.

B. Uji Heteroskedasitas

Uji Heteroskedasitas bertujuan apakah model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain Ghozali, 2005. Uji Heteroskedasitas dapat dilakukan dengan cara melihat grafik Scatterplot yang disajikan yang terdapat pada gambar 5.2 dibawah, terlihat titik menyebar secara acak Anhar Aziz : Pengaruh Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Terhadap Kinerja Pegawai Dengan Pemberian Insentif Dan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Moderating Di PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Unit Terminal Peti Kemas Belawan, 2009 tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedasitas pada model regresi. Adapun bentuk grafik Scatterplot terdapat pada gambar 5.2 berikut : Regression Standardized Predicted Value 2 1 -1 -2 -3 Reg res si on St ud ent iz ed Resi du al 3 2 1 -1 -2 Scatterplot Dependent Variable: KINERJA_Y Gambar 5.2 Grafik Scatterplot C. Uji Multikolinieritas Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independent. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel indenpenden. Ghozali, 2005. Menurut Ghozali 2005 bahwa mendeteksi gejala-gejala terjadinya multikolinieritas dapat dilakukan dengan melihat tolerance dan lawannya VIF Variabel Inflation Factor. Tolerance mengukur variabilitas variabel independent yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel indenpenden lainya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi karena = 1tolerance. Nilai Anhar Aziz : Pengaruh Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Terhadap Kinerja Pegawai Dengan Pemberian Insentif Dan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Moderating Di PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Unit Terminal Peti Kemas Belawan, 2009 cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nolai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF10. Dengan menggunakan SPSS, hasil pengolahan yang diperoleh melalui kuisioner dapat dilihat pada Tabel 5.11 berikut ini : Tabel 5.11. Hasil Uji Multikoliniearitas Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficients T Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 33.485 1.324 25.296 .000 ZscoreISO_X1 -.179 .844 -.025 -.212 .833 .990 1.010 ZscoreINSEN_X 3 3.144 .846 .440 3.714 .000 .984 1.016 Moderating2 -.265 .936 -.034 -.283 .778 .976 1.024 a Dependent Variable: KINERJA_Y Pada Tabel 5.11 diatas dapat dilihat dilihat bahwa angka Variance Inflation Factor VIF lebih kecil dari 10 yaitu sebesar 1,024 dan nilai tolerance sebesar 0,976, ini menunjukkan tidak terjadi multikoliniearitas. 5.3. Hasil Analisis 5.3.1. Hasil Pengujian Hipotesis 1

Dokumen yang terkait

Pelaksanaan Perjanjian Kerjasama Penyediaan Pengemudi Head Truck Angkutan Peti Kemas antara PT. Pelabuhan Indonesia I (PERSERO) Belawan International Container Terminal dengan Koperasi Karyawan Pelabuhan I Kantor Pusat

2 74 90

Analisis Pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja Operator Alat Bongkar Muat Belawan International Container Terminal Pada PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero)

15 134 138

Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Produktivitas Kerja Pegawai (Studi pada PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan

8 99 106

Peranan Kebijakan Promosi Jabatan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan pada PT.(persero) Pelabuhan Indonesia-I Cabang Belawan

0 19 80

Analisa Manajemen Persediaan Pada PT. (PERSERO) Pelabuhan Indonesia I Unit Terminal Peti Kemas (UTPK) Belawan

1 26 44

Analisis Pengaruh Kunjungan Kapal Terhadap Produksi Bongkar Muat Peti Kemas pada Unit Usaha Terminal Peti Kemas Belawan.

0 28 91

Sistem Electronic Data Processing (EDP) dalam Pengolahan Data Akuntansi Pada PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I Unit Usaha Terminal Peti Kemas Belawan

0 21 111

Akuntansi Aktiva Tetap pada PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I Unit Usaha Terminal Peti Kemas Belawan

1 34 134

PENGARUH KEPEMIMPINAN, KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN TERMINAL PETI KEMAS SEMARANG (TPKS) PELABUHAN INDONESIA III TANJUNGMAS DI SEMARANG.

0 3 11

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL MODERATING Pengaruh Kepemimpinan Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Moderating ( Studi Kasus Pada Din

0 1 14