Consumer Journey dan Consumer Insigth Teori Desain Komunikasi Visual

22 Promosi dalam album baru X-Calibour sama halnya dengan membawa sebuah nama corporat ataupun nama grup rap dengan beda strategy promosi yang dibuat. X-Calibour memiliki beberapa segi pasar yang dituju. 2.2.4 Bauran Pemasaran Setelah memutuskan target pasarnya, perusahaan memutuskan rencana detail untuk bauran pemasaran. Menurut Kotler 2008, p48, bauran pemasaran adalah seperangkat taktik pemasaran yang dapat dikontrol meliputi produk, harga, tempat, dan promosi yang dipadukan perusahaan untuk menciptakan respon dari target marketnya. Bauran pemasaran juga dikenal dengan 4P. Menurut Kotler Amstrong, 4P didefinisikan: 1. Produk Product Produk adalah kombinasi benda atau jasa dari perusahaan yang ditawarkan ke target pasar untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan. Produk secara luas meliputi desain, merek, hak paten, positioning, dan pengembangan produk baru 2. Harga Price Harga adalah sejumlah uang yang harus dikeluarkan konsumen untuk mendapatkan suatu produk atau jasa. Harga juga merupakan pesan yang menunjukkan bagaimana suatu brand memposisikan dirinya di pasar. 3. Distribusi Place Distribusi meliputi aktivitas perusahaan dalam membuat produknya tersedia di target pasar. Strategi pemilihan tempat meliputi transportasi, pergudangan, pengaturan persediaan, dan cara pemesanan bagi konsumen. 4. Promosi Promotion Promosi adalah aktivitas perusahaan untuk mengkomunikasikan produk dan jasanya dan mempengaruhi target konsumen untuk membeli. Kegiatan promosi antara lain, iklan, personal selling, promosi penjualan, dan public relation.

2.3 Consumer Journey dan Consumer Insigth

Studi Consumer Journey dan Consumer insigth merupakan suatu teknik untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam mengenai persepsi dan lebih 23 mengenai ke psikologi konsumen. Sehingga untuk melakukan strategi pemasaran berdasarkan konsumen, sangatlah tepat bila dilakukan studi consumer journey dan insight untuk mendapatkan insigth dari konsumen. Dengan menelaah lebih jauh dari persepsi, pandangan, minat dan mengetahui pengetahuan yang lebih mendalam terhadap keinginan dan kebutuhan konsumen. Definisi insight menurut hamilton 2007, consumer insigth adalah aspek yang sangat luas, bukan hanya meliputi bagaimana cara konsumen menggunakan sebuah produk atau jasa, tetapi juga bagaimana konsumen menggunakan beberapa media yang digunakan. Adanya feedback sangat diharapkan ketika konsumen tidak sekedar melihat advertising atau “marketing message” tetapi sebagai sesuatu hal yang memberikan feedback seperti, status di twitter, blogger, youtube, dan beberapa sosial media lainnya.

2.4 Teori Desain Komunikasi Visual

Desain komunikasi visual menurut Robin Landa dalam Graphic Design Solution p02:2010, Desain komunikasi visual adalah suatu bentuk komunikasi visual yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi kepada audiens, yang merupakan representasi visual dari ide, mengandalkan pada pilihan, penciptaan, dan organisasi elemen visual. Desain grafis yang kuat mengandung pesan dengan lebih berarti. Desain grafis adalah karena salah satu cara di mana kreativitas mengambil visual kenyataannya, menurut Profesor Alan Robbins. Sebuah solusi desain grafis dapat membujuk, menginformasikan, mengidentifikasi, memotivasi, meningkatkan, mengatur, merek, membangunkannya, cari, terlibat, dan membawa atau menyampaikan berbagai tingkatan makna. Sebuah solusi desain dapat begitu efektif sehingga mempengaruhi perilaku konsumen. Anda dapat memilih merek tertentu karena Anda tertarik dengan desain kemasannya, atau Anda dapat menyumbangkan darah setelah melihat iklan layanan masyarakat. Conceptual thinkhing dalam sebuah perancangan menurut Linda Rolan 2010: p75 kemampuan untuk membentuk memikirkan ide, secara meyakinkan 24 menyatakan ide, dan kemudian mengevaluasi ide tersebut. Tuntutan kreativitas dan ketrampilan berpikir kritis . Menurut Dr. John Chaffee, Profesor Filsafat di City University of New York, Logika berpikir kritis dan berusaha untuk membangun aturan penalaran yang benar, pemahaman yang jelas, dan memiliki keabsahan sebuah argumen. Selain itu, mereka mengidentifikasi sebuah permasalahan, dengan cara dimana orang menggunakan penalaran logis untuk mencapai sebuah kesimpulan. Berpikir kritis untuk mendapatkan konsep nilai, isu-isu, pernyataan, dan sudut pandang. Di antara keterampilan berpikir kritis, untuk merancang sebuah perancangan dibutuhkan kemampuan untuk: • Analisa. • Mencari sebuah permasalahan. • Mengidentifikasi dan membahas isu-isu yang dibutuhkan dalam meyelesaikan permasalahan. • Mengidentifikasi pola atau koneksi dalam perancangan. • Membuat konsep Perancangan. • Kerangka Ide atau Keyword. • Konsep komunikasi secara efektif. • Evaluasi relevansi hubungan. • Dengan dukungan sudut pandang seseorang dengan alasan dan bukti yang relevan. Menyelesaikan desain grafis atau iklan kreatif tugas melibatkan pengumpulan atau menghasilkan konten, pemecahan masalah, dan penjabaran menambahkan rincian untuk ide utama. Dalam setiap desain yang baik akan memiliki unsur-unsur yang membangun sebuah satu kesatuan yang utuh. Proses dalam komunikasi merupakan interaksi antar manusia yang bertujuan untuk menumbuhkan suatu pengertian antara komunikator penyebar pesan dengan komunikan penerima pesan yang betujuan menanamkan kesadaran dan membujuk melalui suatu strategi. Dalam perancangan, publikasi agar pesan yang dikomunikasikan sampai pada audiens, oleh karena itu perlu diperhatikan bagaimana mengolah prinsip Desain Komunikasi Visual ke dalam karya desain dan media yang digunakan. Prinsip-prinsip desain menurut Jefkins1996:89. 25 Adapun unsur-unsur desain komunikasi visual yang digunakan dalam proses desain tugas akhir ini adalah : 2.4.1 Illustrasi Ilustrasi adalah seni gambar yang dipergunakan untuk memberikan penjelasan atau maksud tujuannya secara visual Kusrianto, 2007:140. Ilustrasi berfungsi sebagai bentuk visualisasi untuk mendukung suatu gagasan, ide, cerita, benda, dan situasi. Ilustrasi juga dapat membantu mengkomunikasikan pesan secara tepat, cepat, dan tegas serta merupakan terjemahan dari kata-kata, baik kalimat, naskah maupun judul. Pijiriyanto, 2005: 39. Ada 3 pengertian ilustrasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Poerwadarminta,1997 adalah: 1 Gambar photo, lukisan untuk membantu menjelaskan isi buku, karangan dan sebagainya. 2 Gambar desain atau diagram untuk menghias halaman sampul dan sebagainya 3Penjelasan tambahan berupa contoh, bandingan dan sebagainya untuk lebih memperjelas paparan tulisan dan sebagainya. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa ilustrasi adalah unsur komunikasi yang menjelaskan dan menterjemahkan bentuk, musik, bahasa lisan atau tulisan ke dalam bentuk visual. a. Ilustrasi Gambar Tangan Hand Drawing Ilustrasi gambar tangan dibuat secara keseluruhan menggunakan tangan, dengan memberikan ekspresi dan karakter tertentu untuk mendukung media komunikasi grafis yang dibuat, seperti iklan, poster, baliho dan sebagainya. Pujiriyanto, 2005: 48. Ilustrasi handrawing yang dikerjakan menggunakan alat pensil untuk menbuat sketsa dilanjutkan dengan spidol dan rapido untuk mempertegas garis pada ilustrasi. Dalam desain komunikasi visual ketrampilan menggambar sering dikaitkan dengan pembuatan illustrasi, komik, dan poster. Namun dalam fungsi 26 yang lebih luas, menggambar dengan sketsa sering dimanfaatkan untuk menjadi visualizer. Adi Kusrianto, 2007, p109 Gambar 2.11 Contoh Ilustrasi hand drawing dan Finishing coloring Sumber : http:www.idiomag.com , 18012013 b.Ilustrasi Fotografi Ilustrasi Fotografi dibuat dengan cara megambil objek gambar menggunakan teknik pemotretan yakni menggunakan media kamera , baik manual maupun digital. Objek fotografi cenderung memberi kesan lebih realistis , eksklusif dan persuasif Pujirianto,2005, p42. Secara prinsip fotografi hanya menampilkan suatu keadaan yang sebenarnya. Adi Kusrianto, 2007, p109 Gambar 2.12 Contoh Cover Album Single dengan teknik Fotografi Sumber : http:www.freecodesource.comalbum-covers , 18012013 27 b. Ilustrasi Kolase Kolase collage, atau ada juga pihak yang menyebutnya dengan karya gunting tempel cut and paste, dapat dipahami sebagai sebuah karya yang dibuat dengan cara memotong objek-objek, yang biasanya berupa gambar, dan kemudian menempelkan objek-objek itu dengan lem atau perekat dalam suatu bidang, sehingga dia menjadi satu kesatuan karya. Istilah lain yang digunakan untuk merujuk pada karya rakitan . Kolase dapat dikatakan muncul, yaitu setelah perang dunia pertama, dan pada awalnya terjadi di bidang fotografi. Kolase ini baru mulai mendapatkan perhatian yang serius bagi para seniman ketika terjadi gerakan kreativitas yang baru di Berlin, Jerman, yang dikenal dengan gerakan Dadaisme. Kolase yang lahir bersama dengan gerakan Dada, secara perlahan mengalami kemunduran. Setelah mengalami mati suri beberapa tahun lamanya, akhirnya kolase muncul lagi kepermukaan pada tahun 1960-an. Beberapa seniman yang berhubungan dengan gerakan pop art mulai menggunakan foto-foto dan tulisan majalah untuk menciptakan bentuk kolase dalam menyampaikan ide-ide mereka. Kebangkitan punk di Inggris juga ikut menyumbang kembalinya kolase ke pentas seni Dunia. c. Ilustrasi Teknik Gabungan Ilustrasi teknik gabungan merupakan bentuk komunikasi dengan struktur visual atau rupa yang terwujud dari perpaduan antara teknik fotografi dangan hand drawing. Teknik ini dilakukan dengan bantuan computer yang dikenal dengan istilah komputer grafis Kusrianto, OP, h157. Saat ini teknologi komputer semakin popular. Ilustrasi warna yang terbuat dari pena, tinta maupun cat air, kini telah digantikan oleh program-program berbasis desain vector atau pixel. Komputer selalu berkembang mengikuti zaman seperti coreldraw, adobe illustrator, adobe photoshop dan sebagainya. Banyak kemudahan menggambar atau mendesain di komputer antara lain, dapat di modifikasi dengan cepat baik keseluruhan ataupun bagian-bagian tertentu yang akan dirubah. 28 2.4.2 Warna Warna adalah salah satu elemen visual yang dapat dengan mudah menarik perhatian pembaca. Betapa sepinya dunia desain grafis tanpa kehadiran warna. Namun, apabila warna pemakaiannya kurang tepat maka akan merusak citra, mengurangi keterbacaan, dan bahkan menghilangkan gairah baca. Warna dapat membantu menciptakan mood dan membuat teks berbicara Rahkmat Supriyono, 2007, h70. Warna dapat didefinisikan secara obyektiffisik sebagai sifat cahaya yang diapancarkan, atau secara subyektifpsikologis sebagai bagian dari pengalaman indera pengelihatan Oxford Dictionary. Warna adalah salah satu unsur terkuat dalam sebuah pembuatan suatu desain termasuk didalamnya desain buku. Warna dapat mewakili pesan, ide dan gagasan tanpa menggunakan tulisan, bahasa, maupun image. Didalam bukunya yang berjudul Publication Design Workbook, Timothy. Menurut Robert B. Parker warna memiliki 4 prinsip yaitu : - Penggunaan warna harus memiliki fungsi. - Warna harus memberikan cirri khas terhadap produk yang disampaikan. - Penggunaan warna tidak hanya untuk memberikan kesan artistic, tetapi bertujuan untuk mengatakan bahwa warna memang demikian adanya. - Hindari warna yang tidak perlu. 2.4.3 Typography Tipografi typography adalah cara memilih dan mengelolah huruf dalam desain grafis. Tipografi berasal dari kata yunani tupos yang diguratkan dan graphoo tulisan. Saat ini pengertian tipografi sudah berkembang lebih luas lagi, yaitu mengarah pada ilmu yang mempelajari spesifikasi dan karakteristik huruf, bagaimana memilih dan mengelolah huruf untuk tujuan-tujuan tertentu. Tipografi harus dapat berkomunikasi dalam bentuknya yang paling kuat, jelas clarity dan terbaca legibilityAdi Kusrianto, 2009, p19. Pemilihan jenis dan karakter huruf, 29 serta cara pengelolaannya akan sangat menentukan keberhasilan desain komunikasi visual. Dibaca tidaknya sebuah pesan tergantung pada penggunaan huruf type face dan cara penyusunannya. Huruf dipilih dengan mempertimbangkan nilai kemudahan baca. Tujuan mendesain adalah menyampaikan informasi kepada pembaca cepat, mudah dan menyenangkan. Berdasarkan fungsinya, huruf dipilah menjadi 2 jenis, yaitu huruf teks type teks dan huruf judul display type. Penggunaan huruf untuk teks, sebaiknya pilih huruf bentuk huruf type face yang sederhana dan akrab dengan pembaca. Misalnya times, bookman, dan arial. Sementara itu untuk judul, subjudul,atau teks pendek seperti slogan masih bisa menggunakan huruf yang sedikit unik dengan tetap menjaga nilai keterbacaan dan kesesuaian Rahkmat Supriyono, 2007, p23. 2.4.4 Teori Layout Menurut Surianto Rustan, dalam bukunya yang berjudul Layout, dasar dan penerapannya Penerbit, 2008, pada dasarnya layout dapat dijabarkan sebagai tata letak elemen-elemen desain terhadap suatu bidang dalam media tertentu untuk mendukung konsep atau pesan yang dibawanya. Untuk membuat layout yang baik, diperlukan suatu prinsip-prinsip yang dapat dianalogikan sebagai suatu formula dasar. Berikut ialah penjelasan mengenai prinsip-prinsip tersebut :

1. Sequence

Merupakan urutan atau hierarki dari sebuah layout. Dimana desainer grafis menentukan prioritas dan mengurutkan elemen mana yang harus dibaca pertama sampai yang terakhir dalam sebuah layout. Sequence diperlukan untuk mencegah ’penabrakan’ informasi yang diakibaykan oleh sama kuatnya beberapa informasi yang ditampilkan. Dengan adanya sequence, pembaca akan secara otomatis mengurutkan pandangan matanya sesuai dengan yang kita inginkan.

2. Emphasis

Menentukan point of interest yang akan ditangkap oleh audiens dengan cara memberikan penekanan terhadap elemennya. Penekanan tersebut dapat diciptakan dengan cara memberi ukuran yang lebih besar, memberikan warna 30 yang kontras, peletakkan posisi, dan menggunakan style yang berbeda pada sebuah elemen yang ingin ditekankan.

3. Balance

Merupakan pembagian berat yang merata dalam sebuah desain layout. Hal ini bukan berarti seluruh bidang harus dipenuhi elemen, tetapi lebih pada menghasilkan kesan seimbang dengan menggunakan elemen yang dibutuhkan dan meletakkannya pada tempat yang tepat. Keseimbangan dalam layout ada dua macam, yaitu keseimbangan simetris dan asimetris.

4. Unity

Merupakan penyusunan antara tiap elemen pada sebuah layout untuk membentuk kesatuan antar elemen. Kesatuan tersebut merupakan suatu bentuk keselarasan secara fisik dan pesan yang ingin disampaikan dalam konsepnya . 2.4.5 Teori Kemasan Kemasan berperan sangat penting dalam persaingan produk. Sehingga mengemas produk konsumen agar bisa memberikan jawaban tanpa mereka rasakan, dalam arti kemasan merupakan hal pertama yang menarik konsumen tetap dari produk tersebut. Menurut Courtland L. Bovee dan William F. Arens dalam Contemporary Advrtising 2d Edition, dalam mendesain sebuah kemasan setidaknya ada tiga faktor yang harus dipertimbangkan yaitu : a . Bagaimana kemasan tersebut dapat berkomunikasi secara verbal maupun non-verbal b. Sebuah keinginan akan kebanggaan prestige desired c. Tampilannya yang menonjol stand out. Sedangkan menurut Iwan Wirya, dalam buku Kemasan yang Menjual daya tarik kemasan sangatlah penting untuk menarik minat konsumen baik secara sadar maupun tidak sadar. Selain itu, desain yang optimal harus memberikan impresi spontan dan langsung atas tindakan konsumen ditempat penjualan, karena tujuan akhir pengemasan adalah untuk menciptakan penjualan. Daya tarik visual sangat penting dalam sebuah desain kemasan 31 lebih mengacu kepada penampilan kemasanlabel produk yang mencangkup kombinasi wama, bentuk, merk, ilustrasi, teks serta tata Ietak untuk memberikan mutu daya tarik secara optimal. Hal ini berhubungan dengan faktor psikologi dan emosi yang terletak d ibawah alam sadar, tentunya dengan konsep yang sesuai dengan target audience yang dituju. Target audience pada umumuya tidak menyadari bahwa mereka membeli produk karena dipengaruhi desain kemasannya.

2.5 Teori Multimedia