Validitas Seleksi Aitem Pertanggungjawaban Mutu

44 Pengakuan 42, 43, 51 3. Reach Jangkauan 1, 7, 9, 11, 15, 18, 20, 28, 32, 36, 39, 46, 54 24 13 4. Endurance Daya Tahan 5, 14, 19, 21, 23, 26, 33, 37, 41, 45, 48, 52, 55 24 13 Jumlah 55 100 55 Setiap aitem dalam skala ini berisi sebuah pernyataan peristiwa, sebuah pertanyaan, dan pilihan jawaban yang bergerak dari angka 1 sampai dengan 5. Semakin besar angkanya berarti jawaban yang diberikan subjek semakin positif. Skala ini juga akan menggunakan metode summated rating dalam proses penghitungan data. Semakin tinggi skor yang diperoleh subjek dalam skala ini, berarti semakin tinggi pula tingkat Adversity Quotient yang dimilikinya.

F. Pertanggungjawaban Mutu

1. Validitas

Kountur 2003 mengatakan bahwa suatu instrumen dapat dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Jenis validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi. Validitas isi ditegakkan pada langkah telaah dan revisi butir-butir aitem berdasarkan pendapat professional professional 45 judgement Suryabrata, 2011. Dalam penelitian ini, professional judgement diperoleh melalui berkonsultasi dengan dosen pembimbing skripsi.

2. Seleksi Aitem

Setiap aitem dalam suatu skala harus diseleksi agar didapatkan aitem-aitem yang mengukur hal yang sama dengan apa yang diukur oleh tes secara keseluruhan. Prosedur pengujian konsistensi aitem total akan menghasilkan koefisien korelasi aitem total atau umum juga dikenal dengan sebutan indeks daya beda aitem. Aitem yang konsisten pada hakekatnya merupakan aitem yang mampu menunjukkan perbedaan antar subjek pada aspek yang diukur. Dalam penelitian ini, prosedur seleksi aitem dilakukan dengan menggunakan formula koefisiensi korelasi Product Moment Pearson. Dimana semakin tinggi korelasi positif antara skor aitem dengan skor tes berarti semakin tinggi konsistensi antara aitem tersebut dengan tes keseluruhan yang berarti semakin tinggi daya bedanya. Azwar 1997b mengatakan bahwa aitem yang memiliki koefisiensi minimal 0,30 dianggap memiliki daya beda yang memuaskan. Dari hasil prosedur seleksi aitem yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa terdapat 12 aitem yang gugur pada skala frekuensi berdoa dan 13 aitem yang gugur pada skala Adversity Quotient. Aitem-aitem tersebut gugur karena memiliki koefisiensi kurang dari 0,30. Tabel di bawah ini 46 menunjukkan sebaran aitem yang lolos setelah melalui proses seleksi aitem: Tabel 3 Sebaran Aitem Skala Frekuensi Berdoa Setelah Seleksi Aitem No. Dimensi Nomor Aitem Bobot Jumlah Aitem 1. Doa meditatif meditative prayer 2, 5, 6, 9, 14, 24, 30 16 7 2. Doa ritual ritual prayer 8, 15, 17, 21, 28, 31, 36, 40, 45, 48, 51, 55 27 12 3. Doa percakapan colloquial prayer 22, 27, 34, 37, 42, 47, 49, 50, 53, 56 23 10 4. Doa permohonan petitionary prayer 4, 11, 13, 18, 20, 23, 33, 35, 38, 39, 41, 43, 44, 46, 54 34 15 Jumlah 44 100 44 Tabel 4 Sebaran Aitem Skala Adversity Quotient Setelah Seleksi Aitem No. Dimensi Nomor Aitem Bobot Jumlah Aitem 1. Control Kendali 3, 6, 10, 13, 22, 24, 27, 31, 34, 40, 44, 47, 49, 36 15 47 50, 53 2. Origin-Ownership Asal-usul dan Pengakuan 12, 17, 35, 38, 42, 43, 51 17 7 3. Reach Jangkauan 7, 9, 18, 20, 28, 32, 39, 46, 54 21 9 4. Endurance Daya Tahan 5, 14, 19, 23, 26, 37, 41, 45, 48, 52, 55 26 11 Jumlah 42 100 42

3. Reliabilitas