Gangguan Kesehatan Akibat Penggunaan Pestisida

E. Gangguan Kesehatan Akibat Penggunaan Pestisida

Penggunaan pestisida menyebabkan gangguan kesehatan akut berdasarkan gejala-gejala klinis yang dialami responden dapat dilihat pada tabel XII. Tabel XII. Gejala-gejala klinis yang dialami responden saatsetelah kontak dengan pestisida Quijano dan Rengam, 1999 Catatan: Jawaban dapat lebih dari satu No. Gejala Jumlah n Persentase 1 Mual 11 6,63 2 Pusing 24 14,46 3 Sakit kepala 20 12,05 4 Muntah 2 1,20 5 Susah bernafas 5 3,01 6 Dada sesak 8 4,82 7 Kudis 2 1,20 8 Bercak putih dikulitbintik merah 10 6,02 9 Panas dikulit 11 6,63 10 Gatal-gatal dikulit 6 3,62 11 Tremorgemetar 2 1,20 12 Kram 4 2,41 13 Sakit Otot 4 2,41 14 Sakit perut bagian bawah 2 1,20 15 Diare 2 1,20 16 Keringat berlebihan 11 6,63 17 Pandangan Kabur 6 3,62 18 Badan lemah 13 7,83 19 Sakit punggung 11 6,63 20 Lemah pada lutut 2 1,20 21 Pengeluaran air ludah berlebihan 7 4,22 22 Warna kuku berubah 3 1,81 Total 166 100 Berdasarkan hasil penelitian dari 100 responden terdapat 39 responden terkena gangguan kesehatan akut akibat penggunaan pestisida atau mengalami gejala-gejala klinis dan 61 responden tidak mengalami gejala-gejala klinis saat menggunakan pestisida atau tidak mengalami gangguan kesehatan akut akibat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pestisida. Kontaminasi responden dengan pestisida ini dapat melalui kontak langsung dengan kulit, mulut atau saluran pencernaan dan saluran pernafasan. Gejala yang dialami tiap-tiap responden ini berbeda-beda tergantung dari kepekaan responden terhadap pestisida dan faktor-faktor lain seperti riwayat penyakit, penggunaan perlengkapan pelindung, dosis dan jenis pestisida yang digunakan. Selain itu faktor kebiasaan dan pengalaman responden sebelumnya dengan suatu gejala dapat membuat seseorang menjadi waspada tentang adanya kemungkinan bahaya. Gejala yang sering muncul prevalensi dirasakan tinggi akan cenderung diabaikan meskipun gejala tersebut merupakan gejala yang lebih serius Smet, 1994. Hal ini yang juga menimbulkan perbedaan persepsi gejala tiap responden berbeda. Munculnya gejala-gejala klinis pada responden dapat dikelompokkan menjadi lima gejala klinis akut yang paling banyak dialami responden. Gejala klinis yang paling banyak adalah pusing dialami 24 responden 24,46, sakit kepala dialami 20 responden 12,05, badan lemah dialami 13 responden 7,83, mual dialami 11 responden 6,63, panas dikulit dialami 11 responden 6,63. Pusing merupakan gejala yang paling banyak dialami responden. Gejala ini muncul sebagai salah satu gangguan kesehatan akut akibat pestisida dengan mekanisme aksi dalam sistem saraf. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian dan teori bahwa pestisida yang paling banyak digunakan responden adalah insektisida Tabel XIII, sehingga menyebabkan gangguan pada sistem saraf ditandai dengan adanya gejala yang salah satunya salah satunya adalah pusing. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Berdasarkan gejala yang muncul, kecenderungan muncul gejala-gejala yang menyerupai gejala keracunan pada pestisida organofosfat dan karbamat yang menyerang sistem saraf. Hal ini didukung dengan penggunaan pestisida oleh responden yang sebagian besar menggunakan pestisida jenis insektisida organofosfaf dan karbamat. Meskipun demikian, gangguan tersebut perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai penelitian sebelum petani pekerja menggunakan pestisida dan sesudah penggunan pestisida. Hal ini dilakukan untuk melihat apakah gangguan kesehatan yang muncul di karenakan pestisida atau adanya variabel pengacau seperti umur, jenis kelamin, riwayat kesehatan dan lain- lain. Ditinjau dari karakteristik responden yang mengalami gejala-gejala ini, sebagian besar responden berusia sekitar 31-40 tahun, jenis pekerjaan paling banyak sebagai petani dengan tingkat pendidikan responden yang paling banyak adalah SD kemudian diikuti SMA dan SMP. Menurut Mechanic cit Smet, 1994 bahwa kelompok masyarakat yang berpendidikan lebih cepat memperhatikan adanya gejala. Dilihat dari jenis pestisida yang digunakan, dari lima gejala klinis tersebut sebagian besar responden menggunakan insektisida secara tunggal maupun di campur dengan pestisida lain. Untuk keterangan lebih jelas mengenai jenis pestisida yang digunakan responden dapat dilihat pada tabel XIII. Insektisida yang terdiri organoklorin, organofosfat, karbamat dan piretroid umumnya menimbulkan efek terhadap sistem saraf. Hal ini dapat terjadi pada PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI saraf perifer danatau pada sistem saraf pusat melalui mekanisme toksisitas yang berbeda Soemirat, 2003. Tabel XIII. Jenis pestisida yang digunakan responden berdasarkan gejala-gejala klinis No. Jenis pestisida Pusing n Sakit kepala n Badan lemah n Mual n Panas dikulit n 1 Insektisida 14 11 7 7 8 2 Fungisida 7 9 6 5 5 3 Herbisida 7 4 3 2 2 Gejala-gejala keracunan pestisida pada masing-masing responden menunjukkan hasil yang berbeda-beda. Menurut Ariens dan Mutschler 1986, perbedaan genetik dapat merupakan penyebab perbedaan kemampuan tubuh untuk menawarkan racun. Perbedaan semacam ini juga penting secara toksikologi. Suatu sistem enzim yang kurang mampu menawarkan racun, dapat menyebabkan kadar xenobiotika lebih tinggi dari biasanya. Selain itu pebedaan kepekaan seseorang dapat mempengaruhi baik faktor toksokinetik maupun faktor toksodinamik. Dalam hal ini termasuk usia, jenis kelamin, keadaan kesehatan menyeluruh dari individu bersangkutan. Terjadinya gangguan kesehatan pada responden yang mengalami lima gejala klinis paling banyak dapat dikaitkan juga dengan penggunaan pelindung. Berdasarkan penelitian hasil hal tersebut dapat dilihat pada tabel XIV. Pelindung yang digunakan responden yang mengalami gejala-gejala tersebut sebagian besar menggunakan perlengkapan yang di bawah standar. Responden yang mengalami gejala pusing, sakit kepala, badan lemah paling banyak menggunakan 3 perlengkapan, sedangkan gejala mual dan panas dikulit PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI paling banyak menggunakan 2 perlengkapan. Metode penyemprotan yang digunakan responden sebagian besar berupa penyemprotan dan pengabutan yaitu pestisida yang digunakan berupa butiran-butiran yang sangat kecil sehingga lebih mudah mengkontaminasi tubuh lewat pernafasan maupun kulit. Tabel XIV. Banyaknya perlengkapan pelindung yang digunakan responden berdasarkan gejala-gejala klinis No. Jumlah perlengkapan Pusing n Sakit kepala n Badan lemah n Mual n Panas dikulit n 1 1 perlengkapan 5 2 1 1 1 2 2 perlengkapan 3 4 3 3 6 3 3 perlengkapan 6 6 4 2 1 4 4 perlengkapan 5 3 4 2 2 5 Lebih dari 4 perlengkapan 3 3 - 2 1 6 Tidak menggunakan perlengkapan 2 2 1 1 - Total 24 20 13 11 11 Untuk melihat faktor risiko terjadinya gejala-gejala pada penelitian ini, dapat dilihat melalui riwayat kesehatanpenyakit responden. Gambaran mengenai riwayat kesehatanpenyakit responden dijelaskan pada tabel XV. Pengambilan data mengenai riwayat kesehatan responden ini dilakukan sebelum responden melakukan penyemprotan pestisida untuk mengetahui apakah gejala yang dialami responden berasal dari penggunaan pestisida atau faktor lain. Dari tabel XV tersebut dapat dilihat bahwa macam penyakit yang dialami responden sebanyak 32. Responden memiliki riwayat penyakit lebih dari satu penyakit. Berdasarkan hasil penelitian ini responden yang mempunyai riwayat penyakit ini terdiri dari 30 dari data 100 responden. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel XV. Riwayat kesehatan responden No. Riwayat kesehatan responden Jumlah n Persentase 1 Typus 3 9,37 2 Usus buntu 1 3,13 3 Liver 2 6,25 4 Asam urat 2 6,25 5 Asma 2 6,25 6 Radang paru 2 6,25 7 Maag 3 9,37 8 Iritasi kulit 2 6,25 9 Hipotensi 2 6,25 10 Lemah jantung 1 3,13 11 Diabetes 1 3,13 12 Pusing 3 9,37 13 Ambeien 1 3,13 14 Diare 1 3,13 15 Alergi 2 6,25 16 Migren 1 3,13 17 Batu ginjal 1 3,13 18 Hipertensi 1 3,13 19 Rematik 1 3,13 Total 32 100 Responden yang mempunyai riwayat penyakit dan mengalami gejala- gejala klinis sebayak 13. Penyakit yang pernah dialami adalah tipus, diare, iritasi kulit, pusing, alergi, maag, gangguan liver dan radang paru. Hal ini menyebabkan kondisi responden lemah sehingga daya tahan tubuh responden menurun sehingga lebih rentan terhadap pengaruh-pengaruh dari luar, termasuk pestisida. Gejala- gejala yang dialami responden antara lain, mual, pusing, sakit kepala, muntah, susah bernafas, dada sesak, kudis, bercak putihbintik merah, panas dikulit, gatal dikulit, tremorgemetar, kram, sakit perut bagian bawah, diare, keringat berlebih, pandangan kabur, badan lemah, sakit punggung, lemah pada lutut, pengeluaran air ludah berlebihan, dan warna kuku berubah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Faktor risiko lain yang teridentifikasi dari penelitian ini adalah kebiasaan merokok responden pada waktu bekerja gambar 19, hal ini akan mempertinggi risiko responden terkena gangguan kesehatan akibat pestisida. Kebiasaan merokok responden selama menggunakan pestisida Tidak merokok 95 Merokok 5 Gambar 19. Kebiasaan merokok responden selama menggunakan pestisida Berdasarkan hasil penelitian 95 responden tidak merokok selama bekerjamenggunakan pestisida, dan 5 responden merokok selama bekerjamenggunakan pestisida. Dari 5 responden yang merokok selama bekerjamenggunakan pestisida 3 responden mengalami gejala iritasi pada kulit dan keringat berlebih, 1 responden mengalami gejala mual, pusing, dan sakit kepala, dan 1 responden hanya mengalami gejala sakit kepala. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil kuisioner dan analisis data dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Karakteristik responden: semua responden pria 100, sebagian besar berumur 31-40 tahun 31, jenis pekerjaan petani 57, dan pendidikan terakhir SD 43 2. Pengetahuan responden terhadap pestisida: sebagian besar responden tidak mengetahui bahan aktif dalam pestisida 87, sedangkan mereka mengetahui dampak pestisida hanya secara umum 63. Sebagian responden mengikuti pelatihan penggunaan pestisida dan sebagian responden berpendapat pelatihan sebagai sumber informasi mendapatkan pengetahuan tentang pestisida 34. Sebagian responden mengikuti pelatihan satu kali dalam setahun 21, 3. Praktek penggunaan pestisida: sebagian besar responden menggunakan dosis sesuai aturan 87, dan menggunakan alat bantu dalam penggunaan pestisida 98. Frekuensi penggunaan pestisida oleh responden dalam sehari sebagian besar 1 kali penggunaan 70 dan lebih dari 2 jam 73. Sebagian responden menyimpan pestisida dalam wadah yang tertutup rapat 35,85 dan jauh dari bahan makanan, minuman serta jauh dari jangkauan anak-anak 34,72. Mengenai penggunaan perlengkapan pelindung mereka menggunakan perlengkapan pelindung, sebagian responden 52 dengan alasan untuk mencegah keracunan pestisida 32,69 namun tidak sesuai dengan standar keamanan. Dari jenis pestisida yang digunakan responden 50 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI