2 Prosedur penerimaan kas dari cash on delivery sales COD
sales. Transaksi penjualan yang melibatkan kantor pos dalam
penyerahan dan penerimaan kas dari hasil penjualan. 3
Prosedur penerimaan kas dari credit card sales. Salah satu cara pembayaran bagi pembeli dan sarana penagihan
bagi penjual yang memberikan kemudahan baik bagi pembeli maupun bagi penjual.
Menurut Mulyadi 2008:462, informasi
yang umumnya diperlukan oleh manajemen dalam penerimaan kas dari penjualan
tunai adalah: 1
Jumlah pendapatan penjualan menurut jenis produk atau kelompok produk selama jangka waktu tertentu.
2 Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai.
3 Jumlah harga pokok produk yang dijual selama jangka waktu
tertentu. 4
Nama dan alamat pembeli. Informasi ini diperlukan dalam penjualan produk tertentu, namun pada umumnya informasi
nama dan alamat pembeli ini tidak diperlukan oleh manajemen dari kegiatan penjualan tunai.
5 Kuantitas produk yang dijual.
6 Nama wiraniaga yang melakukan penjualan.
7 Otorisasi jabatan yang berwenang.
Dokumen yang digunakan dalam sistem penerimaan kas dari penjualan tunai adalah:
1 Faktur Penjualan Tunai
2 Pita Register Kas cash register tape
3 Credit Card Sales Slip
4 Bill Of Lading
5 Faktur Penjualan COD
6 Bukti Setor Bank
7 Rekap Harga Pokok Penjualan
Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penerimaan kas dari penjualan tunai adalah:
1 Jurnal Penjualan
2 Jurnal Penerimaan Kas
3 Jurnal Umum
4 Kartu Persediaan
5 Kartu Gudang
Jaringan prosedur yang membentuk sistem penerimaan kas dari penjualan tunai adalah:
1 Prosedur Order Penjualan
2 Prosedur Penerimaan Kas
3 Prosedur Penyerahan Barang
4 Prosedur Pencatatan Penjualan Tunai
5 Prosedur Penyetoran Kas ke Bank
6 Prosedur Pencatatan Penerimaan Kas
7 Prosedur Pencatatan Harga Pokok Penjualan
b. Sistem Penerimaan Kas dari Piutang
Menurut Mulyadi, 2008:482, dalam perusahaan penerimaan kas dari penjualan tunai biasanya merupakan sumber penerimaan
kas yang relatif kecil. Sistem pengendalian intern yang baik yaitu sistem penerimaan kas dari piutang harus menjamin diterimanya
kas dari debitur oleh perusahaan, bukan oleh karyawan yang tidak berhak menerimanya.
H. Sistem Pengendalian Intern
1. Pengertian Sistem Pengendalian Intern
Menurut Mulyadi 2008:163, sistem pengendalian internal meliputi struktur organisasi, metode, dan ukuran-ukuran yang
dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan
mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. Sistem pengendalian intern adalah suatu sistem usaha yang dilakukan perusahaan dan terdiri
dari struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran untuk menjaga dan mengarahkan jalan perusahaan agar bergerak sesuai dengan tujuan dan
program perusahaan dan mendorong efiseinsi serta dipatuhinya kebijakan manajemen.
2. Unsur Pokok Sistem Pengendalian Intern
Menurut Mulyadi 2008:164, unsur pokok sistem pengendalian intern adalah:
a. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional
secara tegas. b.
Sistem wewenang dan prosedur pencatatan, yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan,
dan biaya. c.
Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi.
d. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.
Menurut James 2008:139, dalam SAS 78 Committee of Sponsoring Organization of the Treadway Commission COSO teradapat
kerangka dari pengendalian internal, yaitu: a.
Lingkungan Pengendalian The Control Environment Lingkungan pengendalian menggambarkan keseluruhan sikap
organisasi yang memperngaruhi keadaan dan tindakan personel organisasi mengenai pengendalian.
b. Penaksiran Risiko Risk Assessment
Penaksiran risiko untuk tujuan pelaporan keuangan adalah identifikasi, analisis, dan pengendalian risiko entitas yang
berkaitan dengan penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum.
c. Informasi dan Komunikasi Information and Communication
Transaksi dilaksanakan dengan mencegah salah saji potensial arsesi manajemen laporan keuangan.
d. Pengawasan Monitoring
Pengawasan adalah proses penilaian kualitas kinerja struktur pengendalian internal sepanjang waktu.
e. Aktivitas Pengendalian Control Activities
Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang dibuat untuk memastikan pelaksanaan petunjuk yang dibuat oleh
manajemen. Menurut James 2008:143, ada beberapa elemen penting untuk
pengendalian internal terhadap aktivitas , yaitu: a.
Otorisasi Transaksi Transaction Authorization. b.
Pemisahan Tugas Segregation of Duties. c.
SupervisiPengawasan Supervision. d.
Catatan Akuntansi Accounting Records. e.
Pengendalian Akses Acces Control. f.
Verifikasi Independen Independent Verification. 3.
Tujuan Sistem Pengendalian Intern Tujuan Sistem Pengendalian Intern adalah: