Setelah memasukkan nilai ini sialisasi awal tekan tombol “Hitung” untuk menjalankan
program. Selanjutnya akan ditampilkan derajat keanggotaan terakhir dan nilai akurasinya. Ketika tombol “Hitung” ditekan maka secara otomatis nilai derajat keanggotaan terakhir dan
nilai fungsi objektif akhir akan tersimpan pada uikAkhir.xls dan FungsiObjektif.xls. Hasil nilai derajat keanggotaan pada iterasi terakhir yang didapat, nilai fungsi objektif akhir dan
hasil akurasi akan tampak seperti gambar 4.5, gambar 4.6 dan gambar 4.7 dibawah ini
Gambar 4.5 :Nilai derajat keanggotaan iterasi terakhir
1.258421 0.077375
0.030552 0.016056
0.010787 0.00726
0.004815 0.003175
0.002089 0.001373
0.000901 0.000592
0.000389 0.000255
0.000168 0.00011
7.22E-05
Gambar 4.6: Fungsi Objektif
Gambar 4.7: Akurasi
Nilai derajat keanggotaan akhir pada gambar 4.6 merupakan hasil dari perhitungan metode FCM.Nilai derajat keanggotaan akhir ini yang menentukan pengelompokkan dari
data pasien penyakit hepatitis.Cara mengelompokkan pasien berpenyakit hepatitis ini dengan melihat nilai tertinggi dari derajat keanggotaan akhir yang didapat.
Fungsi objektif pada gambar 4.6 dapat memberitahu banyak iterasi yang dilakukan untuk mengolah data dengan menggunakan metode FCM dan nilai minimasi fungsi objektif
yang didapat.Pada gambar 4.6 dilakukan 17 kali iterasi dengan nilai minimasi fungsi objektif sebesar -3.77768E-05.
Pada gambar 4.7 diatas ditunjukkan hasil pengelompokkan dengan menggunakan metode FCM, akurasi yang diperoleh dari hasil percobaan tersebut sebesar 46.5517. Nilai
akurasi tersebut didapatkan dengan cara : Akurasi=
.
Jika dibandingkan dengan penelitian sebelumnya akurasi yang diperoleh dari penelitian ini lebih buruk, karena penelitian sebelumnya akurasi yang diperoleh sebesar
51.11.
5.4 Hasil Pengujian
Pengujian yang dilakukan pada sistem pengelompokkan penyakit hepatitis ini dilakukan dengan menggunakan data anamnesisyang belum di PCA, data anamnesa sudah di
PCA, data anamnesa sudah di PCA digabungkan dengan data laboratorium dan percobaan yang terakhir dilakukan pada data laboratorium. Data anamnesa yang digunakan memiliki
110 data dan 26 atribut berbentuk biner, sedangkan data laboratorium yang digunakan memiliki 110 data dan 5 atribut. Data anamnesa yang sudah dilakukan proses PCA terdiri
dari 110 data dan 11 atribut dan pada data anamnesa yang sudah di PCA dan digabung dengan data laboratorium terdiri dari 110 data dan 16 atribut.
Tabel 4.10 menunjukkan hasil percobaan pada data anamnesa dokter yang didalamnya terdiri dari nilai inisialisasi awal yang diinputkan dan nilai akurasi yang didapat dari
percobaan tersebut.Sedangkan tabel 4.11 menunjukkan hasil percobaan pada data laboratorium yang didalamnya terdiri dari nilai inisialisasi awal yang diinputkan dan nilai
akurasi serta perrcobaan dengan menggunakan data laboratorium yang sudah di normalisasi. Hasil percobaan pada data anamnesa yang sudah dilakukan proses PCA ditunjukkan pada
tabel 4.12 dan hasil percobaan pada data anamnesa yang sudah dilakukan proses PCA dan digabung dengan data laboratorium ditunjukkan pada tabel 4.13
Tabel 4.10 Hasil Pengujian data anamnesa dokter
NO Nilai inisialisasi awal
akurasi
1 Bobotw=2; maksimum iterasi =100; error = 1e-4;
iterasi awal =1; fungsi objektif awal = 0 46.5517
2 Bobotw=2; maksimum iterasi =10; error = 1e-4;
iterasi awal =1; fungsi objektif awal = 0 45.6897
3 Bobotw=6; maksimum iterasi =18; error = 0.002;
iterasi awal =1; fungsi objektif awal = 0 50
4 Bobotw=8; maksimum iterasi =10; error = 0.5;
iterasi awal =1; fungsi objektif awal = 0 43.1034
5 Bobotw=8; maksimum iterasi =50; error =
0.000005; iterasi awal =1; fungsi objektif awal = 0 47.4138
Tabel 4.11 Hasil Pengujian data laboratorium
NO Nilai inisialisasi awal
akurasi
1 Bobotw=2; maksimum iterasi =100; error = 1e-4;
iterasi awal =1; fungsi objektif awal = 0 82.3529
2 Bobotw=2; maksimum iterasi =10; error = 1e-4;
iterasi awal =1; fungsi objektif awal = 0 80.4692
3 Bobotw=5; maksimum iterasi =40; error =
0.00600; iterasi awal =1; fungsi objektif awal = 0 78.1818
4 Bobotw=8; maksimum iterasi =10; error = 0.5;
iterasi awal =1; fungsi objektif awal = 0 83.871
5 Bobotw=8; maksimum iterasi =50; error =
0.000005; iterasi awal =1; fungsi objektif awal = 0 74.5455
6 Bobotw=2; maksimum iterasi =100; error = 1e-4;
iterasi awal =1; fungsi objektif awal = 0 dengan menggunakan data laboratorium yang sudah di
normalisasi . 100
Tabel 4.12Hasil Pengujian data anamnesa dokterPCA