Validasi starter xylinum HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
                                                                                Dengan kata lain semakin tinggi penggunakan jus kecambah kacang hijau yang  digunkan  akan  berbanding  terbalik  terhadap  rerata  ketebalan  nata
yang dihasilkan. Dalam  pembuatan  nata,  keberadaan  unsur  nitrogen  sangat
diperlukan. Hal ini dikarenakan nitrogen merupakan salah satu faktor yang dapat  merangsang  pertumbuhan  dan  aktivitas  bakteri  A.  xylinum.  Dalam
pembuatan  nata  nitrogen  dapat  membantu  peningkatan  produksi  selulosa yang  dilakukan  oleh  bakteri  A.  xylinum.  Hal  ini  dikarenakan  apabila
jumlah  sel  bakteri  A.  xylinum  banyak  maka  selulosa  yang  terbentuk  akan banyak  pula.  Ketika  unsur  nitrogen  ditambahkan  ke  dalam  media
pembuatan  nata,  sumber  nitrogen  tersebut  akan  digunakan  bakteri  untuk berkembang  biak.  Dalam  berkembang  biak  unsur  nitrogen  diperlukan
untuk pembentukan asam amino. Asam amino ini nantinya akan bertindak sebagai  prekursor  asam  nukleat.  Asam  nukleat  memiliki  fungsi  untuk
menyimpan  informasi  genetik  dan  menurunkannya  kepada  keturunannya. Pada  bakteri  A.  xylinum  penurunan  sifat  akan  terjadi  ketika  sel  bakteri
membelah  diri.  Sebelum  membelah  diri  bakteri  A.  xylinum  akan melakukan  tahapan  replikasi  DNA.  Fungsi  utama  pada  tahap  replikasi
DNA  ini  adalah  untuk  memperbanyak  materi  genetik  bakteri  A.  xylinum yang akan diturunkan ketika membelah diri.
Nitrogen  yang  terkandung  dalam  jus  kecambah  kacang  hijau  selain digunakan  sebagai  bahan  penyusun  asam  nukleat  juga  akan  digunakan
sebagai  komponen  penyusun  bagian-bagian  sel  bakteri,  diantaranya  yaitu
kapsul  atau  lapisan  lendir  bakteri.    Kapsul  atau  lapisan  lendir  bakteri adalah lapisan terluar bakteri yang menyelimuti dinding sel. Lapisan lendir
ini  terbentuk  dari  senyawa  yang  kental  dan  lengket  yang  disekresikan bakteri.  Kapsul  sendiri  tersusun  dari  glikoprotein  senyawa  campuran
antara  glikogen  dan  protein.  Selain  itu  nitrogen  yang  terkandung  dalam jus  kecambah  kacang  hijau  ini  juga  akan  digunakan  untuk  membentuk
dinding  sel  bakteri.  Dinding  sel  bakteri  tersusun  dari  senyawa peptidoglikan.  Peptidoglikan  adalah  suatu  polimer  yang  terdiri  dari
polipeptida  pendek.  Peptidoglikan  memiliki  ketebalan  lapisan  yang bervariasi.  Menurut  Irianto  2012  bakteri  A.  xylinum  merupakan  bakteri
gram negatif. Pada bakteri gram negatif memiliki susunan dinding sel yang berbeda dari bakteri  gram  positif. Susunan dinding sel  bakteri  A. xylinum
terdiri  2  lapisan  yaitu  lapisan  dalam  dan  lapisan  luar.  Lapisan  dalam tersusun  dari  mukopeptida.  Pada  lapisan  luar  tersusun  dari  dua  bagian
yaitu lipopolisakarida dan lipoprotein. Nitrogen  yang  digunakan  dalam  pembuatan  nata  dapat  berasal  dari
sumber  nitrogen  organik  maupun  anorganik.  Sumber  nitrogen  organik dapat  berasal  dari  kacang-kacangan  yang  mengandung  banyak    protein.
Protein  terdiri  dari  rantai-rantai  panjang  asam  amino,  yang  terkait  satu sama  lain  dalam  ikatan  peptida.  Asam  amino  terdiri  atas  unsur
–  unsur karbon,  hidrogen,  oksigen  dan  nitrogen.  Unsur  nitrogen  adalah  unsur
utama protein Almatsier, 2004. Oleh karena itu pemilihan jus kecambah kacang  hijau  sebagai  sumber  nitrogen  alternatif  sesuai  dengan  teori  yang
diungkapkan  oleh  Almatsier  2004,  karena  di  dalam  kecambah  kacang hijau mengandung protein.
Nata  merupakan  produk  makanan  hasil  fermentasi  bakteri  A. xylinum. Dalam pembuatan nata, bakteri A. xylinum mengkonversi glukosa
dan  fruktosa  yang  terkandung  dalam  media  fermentasi  menjadi  selulosa. Selulosa  adalah  polimer  glukosa  yang  berbentuk  rantai  linier.  Selulosa
adalah  senyawa  yang  tidak  mudah  larut  dalam  air  dan  tidak  mudah didegradasi  secara  kimiawi  maupun  mekanis.  Rantai  selulosa  terdiri  dari
satuan  glukosa  anhidrida  yang  saling  berikatan.  Secara  alamiah  molekul- molekul  selulosa  tersusun  dalam  bentuk  fibril-fibril  yang  terdiri  dari
beberapa  molekul  selulosa  yang  dihubungkan  dengan  ikatan  glikosidik. Komposisi  kimia  dan  struktur  yang  demikian  membuat  bahan  yang
mengandung selulosa bersifat  kuat.  Sifat  kuat  yang dimiliki oleh  selulosa yang terkandung dalam nata ini membuat nata tahan terhadap penguraian
secara enzimatik Champbell, 2002. Pada  pembentukan  nata  polisakarida  ekstraseluler  diperlukan
adanya  senyawa  heksosa  fosfat.  Heksosa  fosfat  mengalami  oksidasi melalui  lintasan  pentosa  fosfat  menghasilkan  NADPH  senyawa
penyimpan  tenaga  pereduksi  dan  melepaskan  CO
2
.  Gas  CO
2
yang dilepaskan  akan  terhambat
dan  menempel  pada  mikrofibril  selulosa, sehingga  selulosa  naik  ke  permukaan  cairan,  sehingga  pada  tahap  akhir
fermentasi  nata  mengapung  di  atas  permukaan  substrat  yang  tidak terfermentasi.  Pada proses metabolismenya, selaput  selulosa ini terbentuk
                                            
                