Gejala-Gejala Kecemasan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecemasan Ibu

B. Kecemasan 1. Pengertian Kecemasan

Kecemasan adalah perasaan seseorang ketika ia berpikir bahwa sesuatu yang tidak menyenangkan terjadi dan muncul karena berbagai macam alasan. Seseorang yang merasakan kecemasan cenderung ingin lari dari kenyataan dan enggan untuk berbuat sesuatu Margianti Basuki, 2012. Freud Feist Feist, 2010 mengemukakan bahwa kecemasan adalah perasaan yang dirasakan seseorang mengenai situasi afektif yang tidak menyenangkan dan diikuti sensasi fisik sebagai tanda bahaya yang mengancam. Perasaan yang tidak menyenangkan tersebut biasanya tidak jelas dan sulit dipastikan tetapi selalu terasa. Kecemasan adalah perasaan emosional yang bercirikan terdapat rangsangan fisiologis, perasaan tegang, tidak menyenangkan dan perasaan khawatir bahwa terjadi sesuatu yang buruk Hoeksema, 2007. Pada penelitian ini, peneliti menyimpulkan bahwa kecemasan adalah suatu perasaan yang menakutkan dan tidak menyenangkan terhadap sesuatu yang tidak jelas, serta perasaan khawatir yang biasanya diikuti dengan sensasi fisik sebagai tanda bahwa sesuatu yang buruk terjadi.

2. Gejala-Gejala Kecemasan

Hoeksema 2007 mengatakan bahwa terdapat empat gejala kecemasan, yaitu: a. Gejala fisik, seperti banyak berkeringat, gugup, sakit perut, tangan dan kaki terasa dingin, tidak nafsu makan, pusing, sesak bernafas, jantung berdetak kencang, sering buang air kecil, dan sulit tidur. b. Gejala emosi, seperti mudah tersinggung, mudah marah, mudah gelisah, takut, resah, khawatir, kecewa. c. Gejala kognitif, seperti cemas terhadap sesuatu, pelupa, sulit berkonsentrasi, sulit berpikir jernih, dan sulit memecahkan masalah. d. Gejala perilaku, seperti menghindar, tidak perhatian, bersikap kasar, acuh tak acuh, dan mudah tersinggung.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecemasan Ibu

Faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan ibu Margianti Basuki, 2012; Bower, 1983, yakni: a. Perilaku anak Perilaku anak yang buruk, melanggar aturan dan norma yang berlaku di masyarakat cenderung membuat ibu merasakan kecemasan daripada ketika anak menunjukkan perilaku yang positif. b. Kondisi Fisik Ibu yang memiliki kondisi fisik yang tidak baik membuat ibu lebih mudah merasakan kecemasan daripada ibu memiliki kondisi fisik yang baik. Ibu merasa cemas kepada anak-anaknya ketika ibu sakit. Ibu tidak dapat memperhatikan anak-anaknya secara langsung, meskipun ada orang lain selain ibu yang juga sangat memperhatikan anak- anaknya, tetapi ibu merasa mereka memiliki cara yang berbeda dalam memperhatikan perilaku anak di luar rumah. c. Pengalaman yang tidak menyenangkan Ibu yang mengalami pengalaman yang tidak menyenangkan di masa lalu ataupun sering mendengar pengalaman yang tidak menyenangkan yang dialami orang lain membuat ibu lebih mudah merasakan kecemasan. d. Stressor eksternal Kemunculan stressor eksternal yang berat dapat memunculkan reaksi kecemasan pada ibu. Contohnya adalah ketika ibu kehilangan pasangan hidupnya. Ibu merasa cemas dan khawatir tidak dapat mendidik dan merawat anak dengan baik karena ia harus melakukannya seorang diri. e. Kognitif Kognitif pikiran merupakan salah satu faktor pembentuk kecemasan seseorang. Persepsi termasuk bagian dari proses kognitif. Kecemasan muncul ketika seseorang mempersepsikan pikiran-pikiran yang negatif.

C. Sikap dan Perilaku Remaja pada Masa Pubertas