Ruang Lingkup Penelitian PENDAHULUAN

1.3.2 Manfaat penelitian Adapun manfaat penelitian ini adalah: a. Bagi pemerintah daerah, hasil penelitian ini menjadi masukan dalam kegiatan evaluasi Rencana Tata Ruang Kota Pamatang Raya dimasa yang akan datang. b. Bagi masyarakat, merupakan informasi perkembangan pemanfaatan ruang maupun perubahan pemanfaatan lahan yang terjadi di Kota Pamatang Raya. c. Bagi ilmu pengetahuan, dapat memberikan tambahan wawasan bagi planner kota dalam merencanakan dan merancang perkotaan yang memiliki potensi wilayah yang menuntut pengembangan. d. Merupakan sumbangan pemikiran peneliti bagi konsep perencanaan pembangunan kawasan pemerintahan di kawasan baru.

1.4 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian mengenai perubahan guna lahan di pusat kota Pamatang Raya, dibedakan menjadi 2 ruang lingkup, yaitu ruang lingkup substansial dan ruang lingkup spasial dengan penjelasan sebagai berikut: 1.4.1 Ruang lingkup substansial Ruang lingkup substansial dalam penelitian ini dibatasi dalam 4 aspek yaitu: 1. Aktivitas perekonomian kota yang menyebabkan tumbuh hilangnya pemusatan aktivitas tertentu yang berisi tentang aktivitas-aktivitas Universitas Sumatera Utara produktif dipusat kota dan wilayah seperti pertanian, perkantoran dan perdagangan dan jasa yang menyebabkan perubahan fungsi lahan. 2. Ketersediaan sarana dan prasarana utilitas kota yang memberikan kontribusi bagi perkembangan aktivitas perdagangan dan jasa di pusat Kota Pamatang Raya. 3. Pertumbuhan dan perkembangan fisik kawasan pusat Kota Pamatang Raya, yang diantaranya dipengaruhi oleh faktor kondisi wilayahlahan, faktor aksesibilitas dan faktor kebijakan pemerintah dan program pembangunan dalam mengembangkan kawasan pusat kota. 4. Sosial budaya, diantaranya meliputi arus urbanisasi dan distribusi penyebaran penduduk berisi tentang jumlah penduduk, pendidikan, mata pencaharian dan migrasi penduduk serta jenis lapangan kerja dan persepsi masyarakat dalam pemilihan lokasi kegiatan yang mendorong perubahan tata guna lahan. 5. Struktur tata ruang kota, yang merupakan pola spasial ruang fisik dengan melihat pada tata guna lahan, jaringan jalan, topografi dan tata ruang yang terbentuk dari komposisi bangunan yang ada serta tata ruang. 6. Elastisitas guna lahan berupa paduan dari beberapa faktor pengaruh diantaranya faktor daya tarik potensial kegiatan lokal, faktor keterkenalan pasar tradisional Kota Pamatang Raya, faktor penguat dan faktor penghambat pembangunan Kota Pamatang Raya. Universitas Sumatera Utara 1.4.2 Ruang lingkup spasial Pemilihan Kota Pamatang Raya menjadi wilayah studi didasarkan atas pertimbangan bahwa Kota Pamatang Raya merupakan kota baru yang memiliki fungsi strategis sebagai pusat pemerintahan dan menjadi ibukota Kabupaten Simalungun, yang dalam perkembangannya diikuti dengan tumbuhnya sektor perdagangan dan jasa sebagai pemacu pertumbuhan perekonomiannya. Kemampuan Kota Pamatang Raya dalam pemenuhan ekonomi lokal yang kemudian berkembang wilayah pelayanannya. Pamatang Raya dahulunya dipersiapkan hanya untuk memenuhi kebutuhan penduduknya. Namun sebagai pusat pelayanan wilayah, aktifitas perkotaan yang tersebar sepanjang jalan protokol dan melintasi 3 tiga kelurahannagori menjadi pusat kota, dituntut tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan lokal saja tetapi harus mampu memenuhi kebutuhan dalam skala regional. Yang terakhir adalah terkonsentrasinya aktifitas masyarakat di sektor ekonomi pada pusat kota sebagai multiplier effects dari sektor perkantoran pemerintah dan perdagangan jasa. Adapun yang menjadi lingkup spasial dari penelitian terdiri dari 3 kelurahannagori dikawasan Kota Pamatang Raya yang berjarak 100 meter dari koridor jalan protokol sepanjang 7,5 km. Peta wilayah administrasi dan peta lokasi penelitian dapat dilihat pada Gambar 1.1 dan 1.2. Universitas Sumatera Utara Gambar 1.1 Peta Wilayah Administrasi Perkotaan Pamatang Raya Sumber: RDTR Kota Pamatang Raya Universitas Sumatera Utara Gambar 1.2 Peta Lokasi Penelitian Sumber: RDTR Kota Pamatang Raya dan Hasil Survey Lapangan, 2013 Universitas Sumatera Utara

1.5 Kerangka Konseptual Penelitian