BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
3.1. Gambaran Umum Wilayah
Kabupaten Deli Serdang dikenal sebagai salah satu daerah dari 25 KabupatenKota di Provinsi Sumatera Utara. Kabupaten yang memiliki
keanekaragaman sumber daya alamnya yang besar sehingga merupakan daerah yang memiliki peluang investasi cukup menjanjikan. Dulu wilayah ini disebut
Kabupaten Deli dan Serdang, dan pemerintahannya berpusat di Kota Medan. Memang dalam sejarahnya, sebelum kemerdekaan Republik Indonesia, wilayah
ini terdiri dari dua pemerintahan yang berbentuk kerajaan kesultanan yaitu Kesultanan Deli berpusat di Kota Medan, dan Kesultanan Serdang berpusat di
Perbaungan. Dulu daerah ini mengelilingi tiga “daerah kota madya” yaitu kota Medan
yang menjadi ibukota Provinsi Sumatera Utara, kota Binjai dan kota Tebing Tinggi disamping berbatasan dengan beberapa Kabupaten yaitu Langkat, Karo,
dan Simalungun, dengan total luas daerah 6.400 Km2 terdiri dari 33 Kecamatan dan 902 Kampung. Daerah ini, sejak terbentuk sebagai kabupaten sampai dengan
tahun tujuh puluhan mengalami beberapa kali perubahan luas wilayahnya, karena kota Medan, Tebing Tinggi dan Binjai yang berada didaerah perbatasan pada
beberapa waktu yang lalu memintamengadakan perluasan daerah, sehingga luasnya berkurang menjadi 4.397,94 Km2.
Diawal pemerintahannya Kota Medan menjadi pusat pemerintahannya, karena memang dalam sejarahnya sebagian besar wilayah kota Medan adalah
“tanah Deli” yang merupakan daerah Kabupaten Deli Serdang. Sekitar tahun 1980-an, pemerintahan daerah ini pindah ke Lubuk Pakam, sebuah kota kecil yang
terletak di pinggir jalan lintas Sumatera lebih kurang 30 kilometer dari Kota Medan yang telah ditetapkan menjadi ibukota Kabupaten Deli Serdang.
Universitas Sumatera Utara
Tahun 2004 kabupaten ini kembali mengalami perubahan baik secara geografi maupun Administrasi Pemerintahan, setelah adanya pemekaran daerah
dengan lahirnya, kabupaten baru Serdang Bedagai sesuai dengan UU. No. 36 Tahun 2003, sehingga berbagai potensi daerah yang dimiliki ikut berpengaruh.
Dengan terjadinya pemekaran daerah, maka Luas wilayahnya sekarang menjadi 2.497,72 Km2 terdiri dari 22 kecamatan dan 403 desakelurahan, yang terhampar
mencapai 3.34 persen dari luas Sumatera Utara. Kabupaten Deli Serdang dihuni penduduk yang terdiri dari berbagai suku
bangsa seperti Melayu, Karo, Simalungun, Jawa, Batak, Minang, Cina, Aceh dan pemeluk berbagai agama seperti Islam, Kristen, Hindu dan Budha, dengan total
jumlah penduduk berjumlah 1.686.366 jiwa dengan Laju Pertumbuhan Penduduknya LPP sebesar 2,74 persen dengan kepadatan rata-rata 616 jiwa
perkilometer persegi. Dalam gerak pembangunannya, motto Kabupaten Deli Serdang yang
tercantum dalam Lambang Daerahnya adalah “Bhinneka Perkasa Jaya” yang
memiliki makna; dengan masyarakatnya yang beraneka ragam suku, agama, ras dan golongan bersatu dalam kebhinnekaan secara kekeluargaan dan gotong
royong membangun semangat kebersamaan, menggali dan mengembangkan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusianya sehingga menjadi
kekuatan dan keperkasaan untuk mengantarkan masyarakat kepada kesejahteraan dan kejayaan sepanjang masa.
3.1.1 Sejarah Singkat Kabupaten Deli Serdang
Sebelum Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945, Kabupaten Deli Serdang yang dikenal sekarang ini merupakan dua pemerintahan
yang berbentuk Kerajaan Kesultanan yaitu Kesultanan Deli yang berpusat di Kota Medan, dan Kesultanan Serdang berpusat di Perbaungan ± 38 Km dari Kota
Medan menuju Kota Tebing Tinggi.
Universitas Sumatera Utara
Dalam masa pemerintahan Republik Indonesia Serikat RIS, keadaan Sumatera Timur mengalami pergolakan yang dilakukan oleh rakyat secara
spontan menuntut agar NST Negara Sumatera Timur yang dianggap sebagai prakarsa Van Mook Belanda dibubarkan dan wilayah Sumatera Timur kembali
masuk Negara Republik Indonesia. Para pendukung NST membentuk Permusyawaratan Rakyat se-Sumatera Timur menentang Kongres Rakyat
Sumatera Timur yang dibentuk oleh Front Nasional. Negara-negara bagian dan daerah-daerah istimewa lain di Indonesia
kemudian bergabung dengan NRI, sedangkan Negara Indonesia Timur NIT dan Negara Sumatera Timur NST tdak bersedia. Akhirnya Pemerintah NRI meminta
kepada Republik Indonesia Serikat RIS untuk mencari kata sepakat dan mendapat mandat penuh dari NST dan NIT untuk bermusyawarah dengan NRI
tentang pembentukan Negara Kesatuan dengan hasil antara lain Undang-Undang Dasar Sementara Kesatuan yang berasal dari UUD RIS diubah sehingga sesuai
dengan Undang Dasar 1945. Atas dasar tersebut terbentuklah Kabupaten Deli Serdang seperti tercatat
dalam sejarah bahwa Sumatera Timur dibagi atas 5 lima Afdeling, salah satu diantaranya Deli en Serdang, Afdeling ini dipimpin seorang Asisten Residen
beribukota Medan serta terbagi atas 4 empat Onder Afdeling yaitu Beneden Deli beribukota Medan, Bovan Deli beribukota Pancur Batu, Serdang beribukota
Lubuk Pakam, Padang Bedagai beribukota Tebing Tinggi dan masing-masing dipimpin oleh Kontelir.
Selanjutnya dengan keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Sumatera Timur tanggal 19 April 1946, Keresidenan Sumatera Timur dibagi menjadi 6 enam.
Kabupaten ini terdiri atas 6 enam Kewedanaan yaitu Deli Hulu, Deli Hilir, Serdang Hulu, Serdang Hilir, Bedagei Kota Tebing Tinggi pada waktu itu
ibukota berkedudukan di Perbaungan. Kemudian dengan Besluit Wali Negara
Universitas Sumatera Utara
tanggal 21 Desember 1949 wilayah tersebut adalah Deli Serdang dengan ibukota Medan meliputi Lubuk Pakam, Deli Hilir, Deli Hulu, Serdang, Padang dan
Bedagei. Pada tanggal 14 November 1956. Kabupaten Deli dan Serdang ditetapkan
menjadi Daerah Otonom dan namanya berubah menjadi Kabupaten Deli Serdang sesuai dengan Undang-Undang Nomor 22 tahun 1948 yaitu Undang-Undang
Pokok-pokok Pemerintahan Daerah dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1956. Untuk merealisasikannya dibentuklah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
DPRD dan Dewan Pertimbangan Daerah DPD. Tahun demi tahun berlalu setelah melalui berbagai usaha penelitian dan
seminar-seminar oleh para pakar sejarah dan pejabat Pemerintah Daerah Tingkat II Deli Serdang pada waktu itu sekarang Pemerintah Kabupaten Deli Serdang,
akhirnya disepakati dan ditetapkanlah bahwa Hari Jadi Kabupaten Deli Serdang adalah tanggal 1 Juli 1946.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1984, ibukota Kabupaten Deli Serdang dipindahkan dari Kota Medan ke Lubuk Pakam dengan lokasi
perkantoran di Tanjung Garbus yang diresmikan oleh Gubernur Sumatera Utara tanggal 23 Desember 1986. Demikian pula pergantian pimpinan di daerah inipun
telah terjadi beberapa kali. Tercatat dalam sejarah bahwa bupati pertama di Kabupaten Deli Serdang adalah Moenar S. Hamidjojo, kemudian Sampoerno
Kolopaking, setelah itu Wan Oemaroeddin Barus 1 Februari 1951 s.d 1 April 1958, Abdullah Eteng 1 April 1958 s.d 11 Januari 1963, Abdul Kadir Kendal
Keliat 11 Januari 1963 s.d 11 November 1970, Haji Baharoeddin Siregar 11 November 1970 s.d 17 April 1978, Abdul Muis Lubis 17 April 1978 s.d 3 Maret
1979, H. Tenteng Ginting 3 Maret 1979 s.d 3 Maret 1984, H. Wasiman 3 Maret 1984 s.d 3 Maret 1989, H. Ruslan Mansur 3 Maret 1989 s.d 1994, H.
Maymaran NS 3 Maret 1994 s.d 3 Maret 1999, Drs.H. Abdul Hafid, MBA 3 Maret 1999 s.d 7 April 2004, dan sejak tahun 2004 periode 2004 s.d 2013
dijabat oleh Drs. H. Amri Tambunan.
Universitas Sumatera Utara
Perjalanan penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Deli Serdang, tercatat beberapa bupati didampingi oleh seorang wakil bupati. Pada pertengahan
periode kepemimpinan 1997 H. Maymaran. MS, beliau didampingi oleh seorang Wakil Bupati Drs. H. Rayo Usman Harahap, sesuai dengan Surat Keputusan
Mendagri Nomor 132.22-141 tanggal 24 Februari 1977. Jabatan wakil bupati berlanjut dijabat oleh Drs. H. Rayo Usman Harahap pada periode Drs. H. Abdul
Hafid, MBA. sampai dengan tahun 2002. Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, jabatan wakil bupati
merupakan satu paket dengan bupati yang dipilih oleh anggota legislatif. Tahun 2003, Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Deli Serdang, terpilih Drs. H. Amri
Tambunan yang berdampingan dengan Drs. Yusuf Sembiring, MBA., MM. sebagai wakil bupati untuk periode 2004 sampai dengan 2009, dan dengan H.
Zainudin Mars sebagai wakil bupati untuk periode 2004 sampai dengan 2013.
3.1.2 Kondisi Wilayah Deli Serdang
Kabupaten Deli Serdang secara geografis terletak di antara 2057’ – 3016’ Lintang Utara dan antara 98033’ – 9907’ Bujur Timur, merupakan bagian dari
wilayah pada posisi silang di kawasan Palung Pasifik Barat dengan luas wilayah 2.497,72 Km2 dari luas Provinsi Sumatera Utara, dengan batas-batas Selat
Sumatera di sebelah Utara, sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Karo, sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Serdang Bedagai, dan sebelah Barat
berbatasan dengan Kabupaten Karo dan Kabupaten Langkat. Wilayah Kabupaten Deli Serdang terdapat 5 lima Daerah Aliran Sungai
DAS yaitu DAS Belawan, DAS Deli, DAS Belumai, DAS Percut, dan DAS Ular, dengan luas areal 378.841 HA, yang kesemuanya bermuara ke Selat Malaka
dengan hulunya berada di Kabupaten Simalungun, dan Karo. Pada umumnya sub DAS ini dimanfaatkan untuk mengairi areal persawahan sebagai upaya
peningkatan produksi pertanian.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2: Daerah Aliran Sungai DAS Deli Serdang
No. Daerah
Aliran Sungai
DAS Sub DAS
Luas Areal Ha
Keterangan
1. Belawan
a. Belawan Hulu b. Belawan hilir
c. Karang gading 76.003 Sebahagian melintasi
wilayah Kota Medan dan
Kabupaten Langkat 2.
Deli a. Deli
b. Babura c. Bekala
d. Sei Sikambing e. Paluh Besar
48.162 Sebahagian melintasi wilayah Kota Medan
3. Percut
a. Percut hulu b. Percut hilir
51.420
4. Belumei
a. Belumai b. Serdang
75.460
5. Ular
a. Bah Karai b. Buaya
c. Ular d. Karang
e. Perbaungan 127.796 Sebahagian melintasi
wilayah Kabupaten Serdang Bedagai
Sumber: www.deliserdangkab.go.id tahun 2013
Kemudian bila dilihat iklimnya, maka iklim daerah-daerah di Kabupaten Deli Serdang memiliki variasi sesuai dengan perbedaan geografis, topografis dan
ketinggian dari permukaan laut, yaitu dari iklim subtropis hingga iklim peralihan
Universitas Sumatera Utara
antara subtropis dan tropis. Dimana pada ketinggian 0-500 meter dari permukaan laut, Kabupaten Deli Serdang beriklim peralihan antara subtropis dan tropis,
sedangkan untuk ketinggian lebih dari 1.000 meter dari permukaan laut beriklim subtropis.
3.2. Visi dan Misi Kabupaten Deli Serdang
Dalam upaya lebih memberikan arah pembangunan yang dicita-citakan di Kabupaten Deli Serdang, Visi Pembangunan yang ditetapkan pada periode 2009-
2014 adalah: “Deli Serdang yang maju dengan masyarakatnya yang religius, sejahtera, bersatu dalam kebhinnekaan melalui pemerataan pembangunan,
pemanfaatan sumber daya yang adil, dan penegakan hukum yang ditopang oleh tata pemerintahan yang baik“
Untuk mencapai Visi Pembangunan Deli Serdang tersebut, disusun 4 empat Misi Pembangunan yang harus di emban yaitu:
1. Mendorong pembangunan yang menjamin pemerataan yang seluas-
luasnya didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas, infrastruktur yang maju, penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi,
pembangunan yang berwawasan lingkungan, serta didukung oleh kondisi yang kondusif.
2. Mendorong pembangunan akhlaq mulia generasi muda, saling
menghormati, rukun dan damai, tidak diskriminatif, mengabdi pada kepentingan masyarakat luas, dan menghormati hak azasi manusia.
3. Mendorong pembangunan yang merata, pemanfaatan sumber daya yang
adil guna mampu mewujudkan kesejahteraan masyarakat, rasa aman dan damai, mampu menampung aspirasi masyarakat yang dinamis,
menegakkan persatuan dan kesatuan dalam kebhinnekaan dengan ditopang oleh tata pemerintahan yang baik.
Universitas Sumatera Utara
4. Mendorong tercapainya supremasi hukum dan masyarakat yang taat
hukum, menghilangkan praktek diskriminasi hukum, mendorong pembangunan sistem yang akuntabel, transparan, profesional, dan mampu
menjalankan fungsinya sebagai fasilitator bagi semua stakeholdernya.
3.3. Gambaran Umum Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Deli Serdang
3.3.1. Visi dan Misi
Visi: “Terwujudnya pelayanan yang prima kepada masyarakat di bidang administrasi
kependudukan melalui aparatur pemerintah yang professional”. Misi:
1. Mewujudkan penyusunan rencana dan program kegiatan pelayanan
administrasi perkantoran. 2.
Mewujudkan penyusunan rencana dan program kegiatan pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil dalam rangka system informasi
administrasi kependudukan SIAK. 3.
Meningkatkan sumber daya aparatur yang berkualitas 4.
Menerapkan sistem dan mekanisme pelayanan secara transparan 5.
Meningkatkan sarana dan prasarana
3.3.2. Tugas Pokok dan Fungsi
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Deli Serdang nomor 5 tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Deli Serdang bahwa Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Deli Serdang adalah instansi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati Deli Serdang.
Universitas Sumatera Utara
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Deli Serdang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas Eselon II B, yang dibantu oleh 1 orang Sekretaris pejabat
struktural Eselon III A dan 4 Kepala Bidang pejabat struktural Eselon III B yaitu:
1. Sekretaris yang membawahi 3 sub bagian, yaitu:
a. Sub Bagian Umum
b. Sub Bagian Keuangan
c. Sub Bagian Program
2. Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk, membawahi:
a. Seksi Registrasi Kependudukan
b. Seksi Kartu Keluarga dan Kartu Penduduk
c. Seksi Mutasi dan Perpindahan Penduduk
3. Bidang Pelayanan Pencatatan Sipil, membawahi:
a. Seksi Kelahiran dan Kematian
b. Seksi Perkawinan, Perceraian, dan Pengesahan Anak
c. Seksi Perubahan Nama, Status, dan Kewarganegaraan
4. Bidang Penyuluhan dan Data, membawahi:
a. Seksi Dokumentasi dan Legalitas
b. Seksi Penyuluhan
c. Seksi Data dan Statistik
5. Bidang Pengawasan dan Pengendalian, membawahi:
a. Seksi Pengawasan Izin Tinggal Orang Asing
b. Seksi Penertiban Identitas Kependudukan
c. Seksi Penyidikan Pelanggaran Administrasi Kependudukan
Universitas Sumatera Utara
3.3.3. Bagan Organisasi Bagan 1: Struktur Organisasi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Tahun 2013
Kepala Dinas
Sekretaris
SubBag Program
SubBag Keuangan
SubBag Umum
Bidang Pelayanan Pencatatan Sipil
Bidang Pelayanan Pendaftaran
Penduduk Bidang
Penyuluhan dan Data
Bidang Pengawasan dan
Pengendalian
Seksi Regristasi Kependudukan
Seksi Kartu Keluarga dan
Kartu Penduduk Seksi Kartu
Keluarga dan Kartu Penduduk
U P T D
Seksi Kelahiran dan Kematian
Seksi Perkawinan, Perceraian dan
Pengesahan Anak Seksi Perubahan
Nama, Status dan Kewarganegaraan
Seksi Dokumentasi
dan Legalitas
Seksi Penyuluhan
Seksi Data dan Statistik
Seksi Pengawasan Izin Tinggal Orang
Asing Seksi Penertiban
Identitas Kependudukan
Seksi Penyidikan Pelanggaran
Administrasi Kependudukan
Universitas Sumatera Utara
BAB IV PENYAJIAN DATA