Kebijakan Publik 5. Kerangka Teori

1. 3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini secara umum adalah untuk mengetahui tentang proses Implementasi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan SIAK pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Deli Serdang, dan secara khusus tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan Implementasi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan SIAK di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Deli Serdang.

1. 4. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian merupakan hasil penelitian yang dilakukan. Manfaat penelitian yang dimaksud dalam ini mencakup hal-hal sebagai berikut : 1. Bermanfaat mengembangkan kemampuan dalam penulisan karya ilmiah. 2. Bermanfaat menjadi kontribusi yang positif bagi kelanjutan implementasi kebijakan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan di masa-masa yang akan datang. 3. Secara akademis, sebagai salah satu syarat dalam penyelesaian studi strata-1 di Depatemen Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

1. 5. Kerangka Teori

1.5.1. Kebijakan Publik

Kebijakan policy diberi arti yang bermacam-macam oleh berbagai pakar. Seperti Friedrick dalam Winarno, 2002: 16 mendefenisikan kebijakan sebagai suatu arah tindakan yang diusulkan oleh seseorang, kelompok atau pemerintah dalam suatu lingkungan tertentu dengan menunjukkan hambatan-hambatan dan kesempatan-kesempatan terhadap kebijakan yang diusulkan untuk menggunakan Universitas Sumatera Utara dan mengatasi masalah dalam rangka mencapai suatu tujuan atau merealisasikan suatu sasaran ataupun maksud tertentu. Sedangkan menurut Anderson dalam Nurcholis, 2007: 263 kebijakan adalah suatu tindakan yang mempunyai tujuan yang dilakukan seseorang pelaku atau sejumlah pelaku untuk memecahkan suatu masalah. Anderson mengklasifikasikan kebijakan policy menjadi dua: subtantif dan prosedural. Kebijakan subtantif yaitu apa yang harus dikerjakan, sedangkan kebijakan prosedural yaitu siapa dan bagaimana kebijakan tersebut diselenggarakan. Kebijakan publik, menurut Anderson yang mengutip pernyataan dari Robert Eyestone dalam Soenarko, 2003:42 adalah hubungan suatu lembaga pemerintah terhadap lingkungannya. Mustopadidjaja dalam Nurcholis, 2007: 263, menjelaskan bahwa istilah kebijakan lazim digunakan dalam kaitannya dengan tindakan atau kegiatan pemerintah serta perilaku negara pada umumnya dan kebijakan tersebut dituangkan dalam berbagai bentuk peraturan-peraturan. Easton dalam Tangkilisan, 2003A:2 memberikan pengertian kebijakan publik sebagai pengalokasian nilai-nilai kekuasaan untuk seluruh masyarakat yang keberadaannya mengikat. Sehingga cukup pemerintah yang dapat melakukan sesuatu tindakan kepada masyarakat dan tindakan tersebut merupakan bentuk dari sesuatu yang dipilih oleh pemerintah yang merupakan bentuk dari pengalokasian nilai-nilai kepada masyarakat. Chandler dan Plano dalam Tangkilisan, 2003A:1 menyatakan bahwa kebijakan publik adalah pemanfaatan yang strategis terhadap sumber daya yang ada untuk memecahkan masalah-masalah publik atau pemerintah. Kebijakan tersebut telah banyak membantu para pelaksana pada tingkat birokrasi pemerintah maupun para politisi untuk memecahkan masalah-masalah publik. Kemudian kebijakan publik akan disebut sebagai suatu bentuk intervensi yang dilakukan secara terus menerus oleh pemerintah demi kepentingan kelompok yang kurang Universitas Sumatera Utara beruntung dalam masyarakat agar mereka dapat hidup, dan ikut berpartisipasi dalam pembangunan secara luas. Dengan mempertimbangkan berbagai pendapat ahli yang telah dipaparkan sebelumnya, penulis menyimpulkan bahwa kebijakan publik adalah segala bentuk tindakan dan kegiatan yang ditetapkan oleh pemerintah sebagai bentuk pengalokasian nilai-nilai kekuasaan, demi pencapaian suatu tujuan yang berorientasi pada pemecahan masalah-masalah publik dan penyelenggaraan pemerintahan yang baik, serta tertuang dalam bentuk aturan-aturan yang berlandaskan hukum. 1.5.2. Implementasi Kebijakan Publik 1.5.2.1.