13 f.
Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini. g.
Anak senang mencari dan memecahkan sendiri masalah tersebut. Apabila anak memiliki indikator atau ciri-ciri seperti diatas, berarti anak
tersebut memiliki motivasi yang baik. Proses pembelajaran akan berhasil dengan baik apabila anak tekun dalam mengerjakan tugas, dapat menunjukkan minatnya
serta perhatian yang penuh pada saat proses pembelajaran berlangsung. Oleh karena itu pihak sekolah dan orangtua harus bekerjasama dalam mengembangkan
motivasi belajar anak, karena sangat penting untuk memacu semangat belajar anak agar dapat meningkatkan motivasi belajar serta memperoleh keuntungan-
keuntungan dari belajar. Dari paparan di atas maka peneliti menyimpulkan bahwa anak yang
memiliki motivasi belajar tinggi yaitu anak yang tekun dalam kegiatan belajar, memiliki minat terhadap kegiatan belajar, lebih suka bekerja mandiri dan
memiliki perhatian yang besar terhadap kegiatan belajar.
3. Fungsi Motivasi Belajar
Serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh semua orang sebenarnya dilatarbelakangi oleh sesuatu yang sering disebut dengan motivasi. Motivasi inilah
yang mendorong individu melakukan suatu kegiatan dengan semangat dan penuh gairah. Telah dijelaskan bahwa motivasi merupakan salah satu syarat dalam
belajar, adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik. Dengan kata lain, dengan adanya usaha yang didasari motivasi maka
seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik.
14 Sehubungan dengan hal itu, Sardiman A. M. 2006: 85 membagi fungsi
motivasi menjadi tiga, yaitu: a.
Mendorong seseorang untuk berbuat atau sebagai penggerak untuk melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari
setiap kegiatan yang akan dan telah dilakukan. b.
Menentukan arah perbuatan, yaitu ke arah tujuan yang akan dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus
dikerjakan sesuai dengan tujuan. c.
Menyeleksi perbuatan, yaitu dengan menentukan perbuatan apa yang harus dilakukan sesuai dengan harapan yang akan dicapai.
Hal serupa juga dikemukakan oleh Syaiful Bahri Djamarah 2002: 123-124 bahwa fungsi motivasi dibagi menjadi tiga, yaitu: a sebagai pendorong yang
mempengaruhi sikap apa yang seharusnya anak ambil dalam rangka mengikuti proses pembelajaran, karena tanpa motivasi tidak akan timbul perbuatan seperti
belajar; b motivasi sebagai penggerak perbuatan, besar kecilnya motivasi menentukan cepat lambatnya suatu pekerjaan; dan c motivasi sebagai pengarah
perbuatan, anak yang mempunyai motivasi dapat membedakan perbuatan mana yang harus dilakukan dan perbuatan mana yang sebaiknya diabaikan.
Berdasarkan uraian di atas, fungsi motivasi dalam belajar adalah untuk mendorong anak dalam mencapai tujuan belajar, mengarahkan dalam melakukan
kegiatan belajar yang menyenangkan, serta mempengaruhi perkembangan anak usia dini. Belajar yang dimaksud dalam hal ini adalah belajar yang sesuai dengan
karakteristik anak usia dini yaitu belajar melalui bermain. Motivasi juga sebagai
15 penentu keberhasilan seseorang untuk mencapai tujuan, sebab tujuan tersebut
akan tercapai jika ada motivasi yang kuat sebagai pendorongnya.
4. Jenis-jenis Motivasi Belajar