Data Awal Kemampuan Anak sebelum Tindakan

54 menyanyi, angklung yang dilaksanakan pada hari Senin, Selasa, Rabu dan Kamis setiap waktu istirahat.

B. Data Awal Kemampuan Anak sebelum Tindakan

Langkah awal yang dilakukan peneliti sebelum melakukan tindakan penelitian di kelas yaitu melakukan pengamatan awal atau kegiatan sebelum tindakan. Pengamatan sebelum tindakan dilakukan pada tanggal 12-14 November 2015 dengan tujuan mengamati motivasi belajar anak Kelompok B dari kegiatan awal sampai kegiatan akhir. Dari pengamatan sebelum tindakan yang dilakukan di Kelompok B TK ABA Dukuh menunjukkan bahwa perkembangan motivasi belajar anak masih dalam kriteria kurang rendah. Penghitungan persentase skor motivasi belajar anak dihitung dari frekuensi kemunculan indikator motivasi belajar anak atau sama dengan jumlah token yang diperoleh, dibagi dengan jumlah peluang 5 indikator x pertemuan dan dikali 100. Ketika pengamatan sebelum tindakan terdapat 1 anak yang absen satu hari dari keseluruhan anak kelompok B, sehingga penghitungan persentase dilakukan dengan jumlah indikator yang berbeda dari yang lain agar tidak terjadi kesenjangan data. 55 Tabel 3. Hasil Observasi Motivasi Belajar Anak sebelum Tindakan No Nama Anak Kemunculan Indikator Motivasi Belajar Jumlah Peluang Persentase Kriteria Pert 1 Pert 2 Pert 3 1. Rdh 2 1 1 4 15 26,66 Cukupsedang 2. Bgs 2 3 2 7 15 46,66 Cukupsedang 3. Mkl 1 1 5 20 Kurang 4. Frl 1 1 1 3 15 20 Kurang 5. Alv 1 3 3 7 15 46,66 Cukupsedang 6. Fdl 1 2 3 6 15 40 Cukupsedang 7. Fsl 1 1 1 3 15 20 Kurang 8. Dky 4 3 3 10 15 66,66 Tinggi 9. Slw 3 2 2 7 15 46,66 Cukupsedang 10. Qna 3 2 3 8 15 53,33 Tinggi 11. Aml 1 1 2 10 20 Kurang 12. Fra Kurang 13. Tra 1 2 2 5 15 33,33 Cukupsedang 14. Lla 2 1 2 5 15 33,33 Cukupsedang Berdasarkan tabel 3 di atas dapat diketahui bahwa motivasi belajar anak sebelum tindakan menunjukkan bahwa, kriteria motivasi belajar tinggi sebanyak 2 anak, kriteria motivasi belajar cukupsedang sebanyak 7 anak, dan kriteria motivasi belajar kurang sebanyak 5 anak. Berikut ini persentase rekapitulasi observasi motivasi belajar anak sebelum tindakan: Tabel 4. Rekapitulasi Hasil Observasi Motivasi Belajar Sebelum Tindakan No. Kriteria Jumlah Anak Persentase 1. Sangat Tinggi 2. Tinggi 2 14,28 3. CukupSedang 7 50 4. Kurang 5 35,71 56 Berdasarkan tabel 4 di atas dapat dilihat bahwa motivasi belajar anak sebelum tindakan, motivasi belajar kriteria kurang sebanyak 5 anak dengan persentase 35,71, kriteria motivasi belajar cukupsedang sebanyak 7 anak dengan kriteria 50, dan kriteria motivasi belajar tinggi sebanyak 2 anak dengan persentase 14,28. Anak yang motivasi belajarnya kurang berkembang dengan baik sebagian besar karena perhatian anak belum sepenuhnya fokus pada penjelasan guru, anak sering melamun, pasif dalam kegiatan tanya-jawab. Anak juga masih belum dapat bertanggungjawab menyelesaikan tugasnya sendiri, masih mengandalkan bantuan teman atau guru. Sehingga hasil belajar yang diperoleh belum menunjukkan kriteria sesuai indikator yang diharapkan. Kurang berkembangnya motivasi belajar yang dimiliki anak dikarenakan kegiatan pembelajaran yang diterapkan untuk menunjang motivasi belajar anak kurang optimal. Selain itu intensitas pemberian penghargaan sangat kurang, baik berbentuk penghargaan verbal maupun non verbal kepada anak sebagai tanda bahwa anak telah melakukan hal yang benar. Berdasarkan data di atas peneliti menemukan beberapa permasalahan yang kemudian peneliti jadikan sebagai bahan refleksi untuk menentukan perencanaan dalam kegiatan pembelajaran pada Siklus I. Adapun masalah yang peneliti temukan yaitu sebagai berikut: a. Motivasi belajar yang dimiliki anak masih kurang, hal ini dilihat dari sebagian besar anak masih pasif ketika kegiatan tanya-jawab, anak kurang memperhatikan penjelasan yang disampaikan guru sehingga ketika diberikan tugas anak cenderung mengandalkan bantuan teman dan guru. 57 b. Kurangnya intensitas pemberian penghargaan sebagai tanda bahwa anak telah melakukan sesuatu yang benar, baik berupa penghargaan verbal maupun non verbal. Hasil pengamatan mengenai motivasi belajar anak pada sebelum tindakan ini menunjukkan bahwa motivasi belajar anak dalam pembelajaran masih perlu ditingkatkan. Upaya yang dilakukan merupakan hasil kesepakatan bersama yaitu meningkatkan motivasi belajar anak menggunakan token ekonomi.

C. Hasil Penelitian

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KECERDASAN VISUAL SPASIAL ANAK MELALUI MENGGAMBAR BEBAS PADA ANAK KELOMPOK B TK ABA Peningkatan Kecerdasan Visual Spasial Anak Melalui Menggambar Bebas Pada Anak Kelompok B Tk Aba Sawahan Bonyokan Jatinom Tahun 2012/2013.

0 1 16

PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN BALOK PADA ANAK KELOMPOK B DI TK ABA GADING IV Peningkatan Kreativitas Anak Melalui Permainan Balok Pada Anak Kelompok B Di Tk ABA Gading IV Belangwetan Klaten Utara Klaten Tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK MELALUI METODE BERCERITA DENGAN GAMBAR PADA ANAK KELOMPOK A DI TK PKK GEDONGKIWO MANTRIJERON YOGYAKARTA.

3 8 160

KETERAMPILAN GURU MEMBERI PENGUATAN KEPADA ANAK DALAM METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK ABA DUKUH MANTRIJERON YOGYAKARTA.

0 0 137

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGOMUNIKASIKAN SAINS MELALUI MEDIA GRAFIS PADA ANAK KELOMPOK B TK ABA BALERANTE SLEMAN YOGYAKARTA.

0 0 263

KONSENTRASI BELAJAR PADA KEGIATAN ORIGAMI DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA ANAK KELOMPOK B DI TK ABA GEDONGKIWO KECAMATAN MANTRIJERON YOGYAKARTA.

2 6 116

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MEDIA BONEKA TANGAN PADA ANAK KELOMPOK B1 DI TK ABA DUKUH GEDONGKIWO, YOGYAKARTA.

2 5 179

PENINGKATAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK KELOMPOK A2 TK ABA KARANGKAJEN YOGYAKARTA MELALUI PERMAINAN.

1 1 136

Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan melalui Media Kartu Kata Bergambar di Kelas B1 TK ABA Gedongkiwo Mantrijeron Yogyakarta.

33 347 106

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL PADA ANAK KELOMPOK B TK ABA NGABEAN 2 TEMPEL SLEMAN YOGYAKARTA.

0 7 135