Analisis kebutuhan produk Pembahasan Hasil Penelitian 1. Pengembangan Media Flipchart Menjahit Rok Lipit Hadap

95

D. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Pengembangan Media Flipchart Menjahit Rok Lipit Hadap

Prosedur penelitian dan pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah prosedur penelitian pengembangan Borg Gall. Prosedur penelitian dan pengembangan menurut Borg Gall dalam Tim Puslitjaknov: 2008, melibatkan lima langkah utama, yaitu: a analisis kebutuhan produk b pengembangan produk awal c validasi ahli dan revisi d uji coba lapangan skala kecil dan revisi produk e uji coba lapangan skala besar dan produk akhir.

a. Analisis kebutuhan produk

Analisis kebutuhan produk dilakukan dengan cara mengkaji kurikulum yang digunakan di SMALB N Pembina Yogyakarta, observasi kelas dan wawancara dengan guru serta siswa, selain itu peneliti juga melakukan kajian pustaka dengan mengumpulkan buku dan referensi lainnya yang dapat digunakan sebagai bahan pendukung dalam pengembangan produk. Analisis tersebut dilakukan agar produk yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan guru dan siswa, serta sesuai juga dengan materi pembelajaran yang diajarkan. Hasil observasi menunjukkan bahwa pada proses pembelajaran keterampilan tata busana pada materi menjahit rok lipit hadap, guru menggunakan metode demostrasi dan ceramah, guru hanya menggunakan media berupa papan tulis dan benda jadi sebagai contoh, media tersebut kurang membantu siswa dalam memahami materi pembelajaran, serta kurang membantu guru dalam menyampaikan materi kepada siswanya. Tingkat kemandirian siswa sangat kurang karena siswa tidak mengetahui langkah- langkah menjahit, sehingga siswa selalu bertanya kepada guru untuk langkah- langkah menjahit yang selanjutnya, guru juga membantu menyematkan jarum 96 pentul pada bagian yang akan dijahit, hal tersebut membuat siswa sangat bergantung kepada guru. Hasil dari wawancara dengan guru keterampilan tata busana adalah kompetensi menjahit siswa masih sangat rendah, dari tiga siswa, baru satu yang sudah mencapai KKM, siswa tunagrahita membutuhkan perhatian yang lebih, sehingga guru yang ada di kelas keterampilan tata busana masih dianggap kurang banyak, anak-anak tunagrahita sulit diterima dengan wajar di kehidupan masyarakat, sehingga diperlukan keterampilan yang dapat dijadikan bekal untuk hidup mandiri dimasa depan. Siswa tunagrahita memiliki kemampuan yang kurang dalam berpikir abstrak dan logis, sehingga sulit untuk dapat menganalisa langkah-langkah menjahit tanpa adanya media yang mendukung. Hasil wawancara dengan siswa tunagrahita kelas keterampilan tata busana adalah siswa kebingungan dan tidak mengetahui langkah-langkah menjahit, sehingga siswa selalu bertanya kepada guru dan selalu dibantu dengan disematkannya jarum pentul pada kain yang akan dijahit. Media yang digunakan guru juga kurang membantu siswa dalam menerima materi pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, maka perlu dikembangkannya media pembelajaran yang dapat membantu guru dalam menyampaikan materi pembelajaran dan dapat membantu siswa dalam menerima materi, serta melatih kemandirian siswa di dalam proses pembelajaran, sehingga tahap selanjutnya adalah mengembangkan produk awal.

b. Pengembangan produk awal