Kerangka Pikir KAJIAN PUSTAKA

55 5 tahapan, yaitu; 1 melakukan analisis produk yang akan dikembangkan 2 mengembangkan produk awal 3 validasi ahli dan revisi 4 uji coba produk kelompok kecil 5 uji coba lapangan skala besar dan produk akhir. Subyek penelitian sebanyak 3 siswa tunagrahita, dengan menggunakan seluruh populasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif.

C. Kerangka Pikir

Anak tunagrahita sangat diharapkan untuk dapat hidup mandiri dan memiliki keterampilan yang sesuai dengan kemapuannya sehingga dapat dijadikan bekal untuk dapat diterima dengan baik di lingkungan masyarakat ia tinggal. Di SMALB N Pembina Yogyakarta, siswa tunagrahita diberikan keterampilan menjahit, salah satu materi yang diberikan adalah menjahit rok lipit hadap, karena selain desainnya tidak rumit, disesuaikan juga dengan kemampuan siswa, desain rok ini banyak digunakan sebagai seragam sekolah tingkat SMA, SMK ataupun MA. Desain rok lipit hadap yang sederhana diharapkan dapat dikerjakan dengan mudah namun dengan hasil yang rapi dan memiliki nilai jual. Berdasarkan hasil observasi pembelajaran keterampilan menjahit rok lipit hadap siswa kelas XI di SMALB N Pembina Yogyakarta, siswa memiliki kompetensi menjahit yang kurang dan kebingungan dalam menentukan langkah menjahit rok lipit hadap, hal itu ditujukkan dengan terlalu bergantungnya siswa kepada guru karena guru sebagai satu-satunya sumber belajar, guru belum memanfaatkan media pembelajaran lain selain papan tulis dan benda jadi, sehingga membuat guru kesulitan dalam menyampaikan materi. Hal tersebut dapat diatasi salah satunya dengan menggunakan media pembelajaran yaitu berupa media flipchart. Penggunaan media flipchart dengan materi menjahit rok 56 lipit hadap pada mata pelajaran keterampilan tata busana diharapkan dapat mendukung pencapaian kompetensi dan dapat membantu pemahaman siswa dalam menentukan langkah-langkah menjahit rok lipit hadap. Media pembelajaran flipchart merupakan salah satu media pembelajaran yang mudah dalam penggunaannya. Media pembelajaran flipchart ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi dan kemandirian siswa dalam menjahit rok lipit hadap, karena dengan menggunakan media ini, dapat menyajikan materi pembelajaran secara per tahap, mengingat karakteristik siswa tunagrahita yang sukar berpikir abstrak dan logis serta kurang mempunyai inisiatif, sehingga dapat mengurangi kebingungan siswa dalam menentukan langkah-langkah yang dijalani dalam menjahit rok lipit hadap karena langkah-per langkah kerja menjahit rok lipit hadap disajikan secara nyata melalui media flipchart serta dilengkapi dengan benda model yang ditempelkan pada lembaran-lembaran flipchart, sehingga bisa memberikan pengalaman langsung kepada siswa. Media flipchart ini juga dapat menunjukkan alur suatu proses secara jelas. Media ini juga dapat membuat siswa tidak sepenuhnya bergantung pada guru, karena media ini juga dapat dijadikan sebagai sumber belajar oleh siswa. Berdasarkan uraian di atas media flipchart yang baik akan dapat membantu jalannya proses pembelajaran keterampilan menjahit menjadi lebih efektif, maka peneliti melakukan penelitian dan pengembangan media flipchart ini. Kerangka pikir yang disusun oleh peneliti dapat digambarkan dalam bentuk bagan, di bawah ini: 57 Gambar 5. Bagan Kerangka Pikir Kondisi Awal: 1. Siswa susah berpikir abstrak dan logis 2. Guru menggunakan media yang kurang mendukung dalam pembelajaran keterampilan menjahit Flipchart merupakan alternatif media pembelajaran yang diharapkan dapat mempermudah siswa dalam menerima suatu materi pembelajaran Akibat: 1. Kompetensi belajar rendah 2. Siswa kebingungan dalam menentukan langkah-langkah menjahit rok lipit hadap 3. Siswa terlalu bergantung kepada guru 4. Guru kesulitan dalam menyampaikan materi Kelebihan media Flipchart: 1. Bermanfaat untuk bahan pelajaran yang disajikan secara per tahap 2. Tidak banyak waktu yang terbuang dalam menyampaikan materi pelajaran 3. Lebih menarik perhatian dan minat pembelajar, karena materi pelajaran diberikan secara berseri. 4. Dapat digunakan di dalam ruangan ataupun luar ruangan. 5. Meningkatkan aktivitas belajar siswa. 6. Media ini tidak membutuhkan arus listrik. 7. Bahan pembuatan relatif murah 8. Mudah dibawa kemana-mana flipchart dapat digulung menjadi gulungan bulat. 9. Memberikan pengalaman secara langsung 10. Disajikan secara konkret sehingga dapat menghindari verbalisme 11. Dapat menunjukkan alur suatu proses secara jelas. 12. Dapat meningkatkan kompetensi dan kemandirian belajar siswa Media pembelajaran yang diharapkan adalah media yang praktis, menyajikan pesan secara per tahap dan dapat meningkatkan kemandirian belajar siswa, sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif dan bisa diterima oleh siswa 58

D. Pertanyaan Penelitian