Penurunan stok natural kapital dan terganggunya fisikal kapital selama masa orde baru, mangharuskan Suku Duano melakukan penyesuaian dalam pengaturan
kombinasi sumberdaya nafkah di masa orde reformasi. Strategi yang dijalankan adalah dengan menumbuhkan lembaga-lembaga baru yang dapat membantu
pengamanan natural kapital dan fisikal kapital. Lembaga-lembaga yang dibentuk juga diharapkan memperkuat akses Suku Duano pada finansial kapital yang
tersedia, baik yang bersumber dari negara maupun swasta. Pengamanan natural kapital dan fisikal kapital harus diikuti oleh pengembangan keahlian dan
pengetahuan tentang perbaikan dan perlindunga lingkungan. Kelompok-kelompok usaha bersama dan kelompok-kelompok pengelola sumberdaya didorong tumbuh,
bersamaan dengan pengembangan human kapital anggotanya. Kombinasi utama dari sumberdaya nafkah Suku Duano pada era reformasi adalah natural kapital,
fisikal kapital, dan finansial kapital, sedangkan human kapital dan sosial kapital sebagai pendukung.
6.1.3. Perubahan Strategi Nafkah pada Aras Rumah Tangga
Strategi nafkah rumah tangga dapat dibedakan berdasarkan tujuan pemenuhan kebutuhan, yaitu strategi survival, strategi konsolidasi, dan strategi
akumulasi. Cara pencapaian pemenuhan kebutuhan dapat menjadi dasar pengelompokkan strategi nafkah, yaitu non peaceful economic strategies, multiple
employment strategies, dan household resources allocation strategies. Strategi nafkah rumah tangga berdasarkan tujuan pemenuhan dan cara pencapaian dapat
pula dibedakan berdasarkan strata dalam masyarakat. Strategi nafkah rumah tangga strata bawah sering diarahkan untuk bertahan hidup strategi survival,
dengan berbagai cara pencapaian. Strategi nafkah rumah tangga strata menengah dan atas biasanya diarahkan untuk tujuan-tujuan konsolidasi dan akumulasi
modal, dengan berbagai cara pencapaian.
Perubahan strategi nafkah rumah tangga Suku Duano pada berbagai rezim penguasaan sumberdaya, dapat pula dikelompokkan berdasarkan strata bawah,
menengah, dan atas. Rumah tangga Suku Duano yang diwawancarai di Desa Concong Luar dan Desa Panglima Raja berdasarkan strata di masyarakat,
disajikan pada Tabel 6.4. Tabel 6.4. Jumlah Rumah Tangga Suku Duano yang Diwawacarai
Berdasarkan Strata Strata
Jumlah Rumah Tangga yang Diwawancara Desa Panglima Raja
Desa Concong Luar
Bawah n=25 15
10 Menengah n=5
3 2
Atas n=2 1
1 Jumlah n=32
19 13
Bentuk aktivitas nafkah rumah tangga Suku Duano dapat dibedakan berdasarkan:
1. Jenis kebutuhan rumah tangga 2. Basis natural kapital dan fisikal kapital yang dimanfaatkan
3. Sifat dari proses berlangsungnya aktivitas nafkah Bentuk Aktivitas nafkah rumah tangga berdasarkan jenis kebutuhan
Bentuk aktivitas nafkah rumah tangga Suku Duano pada strata bawah berdasarkan jenis kebutuhan terutama berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan
dasar yaitu pangan dan sandang. Aktivitas nafkah yang dipilih adalah aktivitas nafkah yang dapat memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari dan hasilnya dapat
dimanfaatkan langsung pada hari itu juga, dan sisa penghasilan digunakan untuk memenuhi kebutuhan sandang. Pemenuhan kebutuhan papan atau rumah masih
mengandalkan bantuan perumahan dari program pemerintah. Pengamatan di lapangan menunjukkan banyak sekali kondisi rumah-rumah Suku Duano strata
bawah yang tidak terawat, letaknya berada di pinggiran desa. Rumah hanya dilengkapi dengan peralatan untuk memasak, lemari kecil, dan tempat tidur
seadanya. Bentuk aktivitas nafkah yang dilakukan adalah menongkah, menangkap ikan, dan jasa perahu penyebarangan.
Bentuk aktivitas nafkah rumah tangga Suku Duano pada strata menengah berdasarkan jenis kebutuhan, tidak lagi hanya sekedar pemenuhan pangan dan
sandang, tetapi juga untuk pemenuhan kebutuhan papan atau rumah. Rumah tangga Suku Duano pada lapisan ini tinggal di rumah yang dibangun sendiri dari
hasil aktivitas nafkah. Rumah yang ditempati biasanya merupakan rumah panggung semi permanen, yang berlokasi tidak lagi menyatu dengan rumah-
rumah bantuan pemerintah. Pengamatan di lapangan menunjukkan rumah-rumah Suku Duano pada strata ini sudah dilengkapi dengan alat-alat perlengkapan rumah
tangga, perabotan, barang-barang elektoronik. Bentuk aktivitas nafkah yang dilakukan adalah pedagang pengumpul dan transportasi air antar desa.
Bentuk aktivitas nafkah rumah tangga Suku Duano pada strata atas berdasarkan jenis kebutuhan, selain untuk pemenuhan pangan, sandang, dan
papan, tetapi juga untuk kebutuhan tersier yang mewah rumah, kapal motor. Uang yang dihasilkan dari aktivitas nafkah sudah dapat untuk membangun rumah,
membeli kapal motor, dan kebun. Rumah yang ditempati biasanya merupakan rumah panggung permanen, yang letaknya di pusat desa. Rumah-rumah Suku
Duano pada strata ini selain sudah dilengkapi dengan alat-alat perlengkapan rumah tangga, perabotan, dan barang-barang elektoronik, juga dilengkapi dengan
mesin genset. Bentuk aktivitas nafkah yang dilakukan adalah pedagang pengumpul besar, kepala desa, kebun kelapa, dan transportasi air dari dan ke
pusat kabupaten. Bentuk Aktivitas nafkah rumah tangga berdasarkan basis natural dan fisikal
kapital
Aktivitas nafkah rumah tangga Suku Duano pada strata bawah lebih berhubungan dengan pemanfaatan natural kapital dari pada fisikal kapital.
Natural kapital yang dimanfaatkan berbasiskan perairan, seperti ikan, kerang darah, udang, siput, dan bakau. Bentuk aktivitas nafkah yang dilakukan adalah
menongkah, menangkap ikan, dan mengumpulkan kayu bakau.
Rumah tangga Suku Duano pada strata menengah melakukan aktivitas nafkah yang berhubungan dengan pemanfaatan natural kapital dan fisikal kapital.
Natural kapital dan fisikal yang digunakan berbasiskan perairan. Natural kapital yang digunakan adalah ikan, kerang darah, udang, dan siput. Fisikal kapital yang
digunakan adalah perahu motor dan pompong. Bentuk aktivitas nafkah yang
dilakukan adalah mengumpulkan dan memasarkan hasil perikanan, serta menyewakan perahu motor dan pompong.
Natural kapital dan fisikal kapital merupakan sumberdaya nafkah yang berhubungan dengan aktivitas nafkah rumah tangga Suku Duano strata atas, baik
yang berbasiskan perairan maupun daratan. Natural kapital berbasis perairan yang digunakan adalah ikan, kerang darah, udang, siput, sedangkan yang berbasis
daratan adalah kelapa dan kelapa sawit. Fisikal kapital berbasis perairan yang digunakan adalah kapal motor, sedangkan yang berbasis daratan adalah tanah
lahan kebun. Bentuk aktivitas nafkah yang dilakukan adalah menampung dan memasarkan hasil perikanan, berkebun, dan menyewakan kapal motor.
Bentuk
Aktivitas nafkah rumah tangga berdasarkan proses berlangsungnya aktivitas nafkah
Proses berlangsungnya aktivitas nafkah rumah tangga Suku Duano dapat bersifat sepanjang waktu, pada waktu atau musim tertentu, serta pada situasi dan
kondisi tertentu. Aktivitas nafkah dilakukan oleh anggota rumah tangga yang tergolong tenaga produktif. Perbedaan keahlian dan pengetahuan anggota rumah
tangga, dan pengaturan pembagian kerja rumah tangga akan menentukan bentuk dan sifat aktivitas nafkah yang dilakukan oleh ayah suami, ibu istri, dan anak.
Rumah tangga strata bawah melakukan semua bentuk aktivitas nafkah yang dapat menjamin keberlangsungan kehidupan rumah tangga, dengan mengerahkan
segala kemampuan sumberdaya rumah tangga yang mereka miliki. Bentuk-bentuk aktivitas rumah tangga Suku Duano strata bawah berdasarkan proses
berlangsungnya aktivitas nafkah adalah: 1. Terus-menerus atau sepanjang waktu: suami melakukan aktivitas menongkah;
istri melakukan kegiatan pengolahan ebi udang kering. 2. Temporer atau musiman: suami melakukan aktivitas sebagai buruh nelayan,
dan pembantu tukang dalam pembuatan kapal pada waktu tidak musim kerang; istri melakukan aktivitas menongkah pada saat musim kerang; anak
usia diatas 10 tahun melakukan aktivitas menongkah pada saat musim kerang.
3. Kondisional dan situasional: suami melakukan aktivitas menongkah pada malam hari pada situasi sangat membutuhkan tambahan uang, suami
melakukan aktivitas jasa penyeberangan perahu pada kondisi jam berangkat sekolah atau pulang sekolah atau sedang tidak dapat melakukan aktivitas
menongkah air laut sedang pasang naik; anak menjadi ABK pompong atau speedboat pada situasi libur sekolah atau putus sekolah.
Bentuk-bentuk aktivitas nafkah rumah tangga Suku Duano strata menengah berdasarkan proses berlangsungnya aktivitas nafkah adalah:
1. Terus-menerus atau sepanjang waktu: suami melakukan aktivitas pemasaran kerang darah pedagang pengumpul kecil.
2. Temporer atau musiman: istri melakukan aktivitas menongkah pada saat musim kerang.
3. Kondisional dan situasional: suami melakukan aktivitas penyewaan perahu motor atau pompong pada saat perahu motor atau pompong tidak digunakan
untuk aktivitas pengangkutan atau pengumpulan kerang darah. Bentuk-bentuk aktivitas nafkah rumah tangga Suku Duano strata atas
berdasarkan proses berlangsungnya aktivitas nafkah adalah:
1. Terus-menerus atau sepanjang waktu: suami melakukan aktivitas pemasaran kerang darah pedagang pengumpul besar.
2. Kondisional dan situasional: suami melakukan aktivitas penyewaan kapal motor pada hari libur atau ada sekelompok orang yang membutuhkan
angkutan perairan menuju ibu kota kabupaten. Strategi nafkah rumah tangga Suku Duano merupakan cara, taktik, atau
mekanisme yang disepakati oleh semua anggota rumah tangga dalam mengkombinasikan sumberdaya nafkah yang dimiliki dan atau yang dapat
diakses, sehingga dapat tercapai tujuan pemenuhan kebutuhan rumah tangga. Konsep ini menunjukkan bahwa strategi nafkah akan berubah jika terjadi
perubahan sumberdaya nafkah dan perubahan tujuan pemenuhan kebutuhan. Stok sumberdaya nafkah sangat tergantung pada kondisi lingkungan, sedangkan
kondisi lingkungan dipengaruhi oleh rezim pengasaan dan pengelolaan sumberdaya. Selanjutnya tujuan pemenuhan kebutuhan berkait erat dengan pada
lapis mana suatu rumah tangga berada. Penjelasan tentang hal tersebut dapat dilakukan dengan menyusun matrik perubahan strategi nafkah rumah tangga Suku
Duano berdasarkan strata sosial dan rezim penguasaan sumberdaya Tabel 6.5.
Tabel 6.5. Perubahan Strategi Nafkah Rumah Tangga Suku Duano pada Beberapa Rezim Penguasaan Sumberdaya Strata
Rumah Tangga Strategi Nafkah Rumah Tangga pada Beberapa Rezim
Pra Kemerdekaan dan Awal Orde Lama
Akhir Orde Lama dan Orde Baru
Orde Reformasi
Bawah
Strategi nafkah rumah tangga menyatu dengan
strategi komunitas, hanya mengenal strata
berdasarkan keturunan ketua batin dan bukan
denga strategi yang sama
1. Strategi menyatukan tempat tinggal dan
armada penangkapan ikan
2. Strategi menggunakan teknologi yang
mengikuti sifat ruaya ikan
3. Strategi mengikuti segala pengaturan
produksi, distribusi, dan konsumsi
bersama setingkat batin
1. Strategi pemenuhan kebutuhan papan melalui program PKMT
2. Strategi nafkah ganda suami melakukan aktivitas nafkah utama berbasis
menongkah dan aktivitas nafkah sampingan yang masih berbasis perairan
3. Strategi pengalokasian sumberdaya rumah tangga menongkah sebagai
aktivitas nafkah temporer istri dan anak, istri melakukan pengolahan ebi
4. Strategi pinjam-meminjam dan menjalin hubungan patronase dengan pedagang
pengumpul lokal 1. Strategi pemenuhan kebutuhan papan
melalui program bantuan perumahan layak huni
2. Strategi nafkah ganda suami melakukan aktivitas nafkah utama
berbasis menongkah dan aktivitas nafkah sampingan berbasis jasa
3. Strategi pengalokasian sumberdaya rumah tangga menongkah sebagai
aktivitas nafkah temporer istri dan anak, istri melakukan pengolahan ebi, anak
putus sekolah melakukan aktivitas jasa penyeberangan perahu dan ABK
speedboat
4. Strategi pinjam-meminjam dan menjalin hubungan patronase dengan
pedagang pengumpul lokal 5. Strategi mengembangkan teknik
menongkah di luar kondisi normal teknik menongkah di malam hari
Menengah
1. Strategi kombinasi sumberdaya nafkah yang mengandalkan finansial kapital,
human kapital dan sosial kapital sebagai 1. Strategi kombinasi sumberdaya nafkah
yang mengandalkan finansial kapital, perlindungan dan pelestarian natural
Strata Rumah Tangga
Strategi Nafkah Rumah Tangga pada Beberapa Rezim Pra Kemerdekaan dan
Awal Orde Lama Akhir Orde Lama dan
Orde Baru Orde Reformasi
4. Strategi membatasi jumlah anggota rumah
tangga 5. Strategi migrasi
bersama dalam satu komunitas batin
6. Strategi mengalokasikan
seluruh human kapital rumah tangga dalam
aktivitas nafkah aktivitas nafkah utama aktivitas nafkah
dalam bidang pemasaran kerang darah 2. Strategi konsolidasi investasi aset dalam
bidang pekerjaan sejenis, antara lain pompong dan perahu motor
3. Strategi menjalin hubungan patronase dengan nelayan penongkah dan jaringan
bisnis dengan pengumpul besar 4. Strategi bisnis yang berlandaskan budaya
lokal istri ikut menongkah pada musim kerang
kapital dan fisikal kapital sebagai nafkah utama aktivitas nafkah dalam
bidang pemasaran kerang darah
2. Strategi konsolidasi investasi aset dalam bidang pekerjaan sejenis, antara
lain pompong dan perahu motor 3. Strategi menjalin hubungan patronase
dengan nelayan penongkah dan jaringan bisnis dengan pengumpul besar
4. Strategi bisnis yang berlandaskan budaya lokal istri ikut menongkah pada
musim kerang, berpartisipasi dalam even-even budaya Duano
Atas
1. Strategi akumulasi perluasan usaha ke dalam bidang yang berbeda melalui
investasi aset, terutama kebun kelapa 2. Strategi berjejaring dengan pedagang
pengumpul kecil dan membangun citra positif di mata nasyarakat lokal
memberikan pinjaman pada masa paceklik atau masa darurat
1. Strategi akumulasi perluasan usaha ke dalam bidang yang berbeda melalui
investasi aset, terutama bangunan toko 2. Strategi berjejaring dengan pedagang
pengumpul kecil dan membangun citra positif di mata nasyarakat lokal
memberikan pinjaman pada masa paceklik atau masa darurat
3. Strategi bisnis yang peduli dan melindungi budaya lokal menjadi
donatur pada even-even budaya Duano Sumber: Diolah dari Wawancara, Pengamatan, dan Data Sekunder
Perubahan strategi nafkah rumah tangga Suku Duano strata bawah
Perubahan strategi nafkah rumah tangga Suku Duano strata bawah, jika dikaitkan dengan perubahan kombinasi sumberdaya nafkah pada beberapa rezim
seperti Gambar 6. 1 akan menjadi sejalan. Rumah tangga strata bawah lebih banyak mengatur strategi nafkah dari kombinasi sumberdaya nafkah pendukung,
kecuali pada masa pra kemerdekaan, karena strategi rumah tangga dan strategi komunitas menyatu. Kombinasi sumberdaya nafkah dari rumah tangga Suku
Duano strata bawah, pada masa rezim orde baru terutama berkaitan dengan natural kapital dan fisikal kapital, sedangkan pada masa rezim orde reformasi
bergeser pada human kapital dan sosial kapital.
Strategi nafkah rumah tangga Suku Duano pada masa kemerdekaan atau pada saat masih hidup dengan budaya bernafkah sebagai pengembara laut, adalah
sama untuk semua rumah tangga. Pelapisan sosial yang berdasarkan keturunan, tidak relevan jika dikaitkan dengan strategi nafkah rumah tangga yang
dikembangkan saat itu. Pengaturan-pengaturan setingkat komunitas adalah pengaturan-pengaturan yang ditujukan untuk rumah tangga, sehingga strategi
rumah tangga adalah mematuhi aturan ditingkat komunitas untuk tetap diakui sebagai bagian dari komunitas. Strategi rumah tangga Suku Duano pada masa pra
kemerdekaan adalah: 1. Strategi menyatukan tempat tinggal dan armada penangkapan ikan.
2. Strategi menggunakan teknologi yang mengikuti sifat ruaya ikan . 3. Strategi mengikuti segala pengaturan produksi, distribusi, dan konsumsi
bersama setingkat batin. 4. Strategi membatasi jumlah anggota rumah tangga.
5. Strategi migrasi bersama dalam satu komunitas batin. 6. Strategi mengalokasikan seluruh human kapital rumah tangga dalam aktivitas
nafkah secara bersama-sama. Strategi menyatukan tempat tinggal dan armada penangkapan ikan tidak
cocok lagi dilakukan dalam aktivitas nafkah yang memanfaatkan lingkungan bio- fisik muara. Strategi yang dilakukan oleh Suku Duano strata bawah untuk
memenuhi kebutuhan akan rumah pada masa orde baru adalah dengan memanfaatkan bantuan perumahan dari program PKMT, sedangkan pada masa
orde reformasi adalah dari program bantuan perumahan layak huni.
Strategi nafkah yang hanya mengandalkan satu jenis aktivitas nafkah sebagaimana yang dijalankan Suku Duano pada masa pra kemerdekaan, tidak lagi
dapat menjamin pemenuhan kebutuhan dasar rumah tangga Suku Duano strata bawah pada masa orde baru dan orde reformasi. Aktivitas nafkah pokok yang
memanfaatkan kerang darah harus didukung oleh aktivitas nafkah sampingan. Suku Duano menjalankan strategi nafkah ganda. Aktivitas nafkah sampingan
sideline activity pada masa orde baru yang dilakukan adalah dengan memanfaatkan natural kapital lain yang masih berbasis perairan, yaitu menangkap
ikan, dan mengumpulkan kayu bakau. Strategi nafkah ganda yang dilakukan pada masa orde reformasi bergeser pada pemaksimalan human kapital tidak lagi fisikal
kapital dan nutural kapital, yaitu buruh nelayan, jasa penyebarangan perahu dan pembantu tukang dalam pembuatan kapal.
Strategi pengalokasian sumberdaya rumah tangga dilakukan pula oleh Suku Duano untuk dapat bertahan hidup. Strategi mengalokasikan seluruh human
kapital rumah tangga dalam satu aktivitas nafkah secara bersama-sama, sebagaimana yang dilakukan pada masa pra kemerdekaan, tidak lagi cocok
dengan struktur sosial yang berstrata. Rumah tangga strata bawah harus mengalokasikan sumberdaya rumah tangganya pada beberapa aktivitas nafkah.
Strategi yang dilakukan pada masa orde baru hampir sama dengan yang dilakukan pada masa orde reformasi yaitu mengikutsertakan istri dan anak dalam aktivitas
menongkah secara temporer dan istri melakukan aktivitas pengolahan ebi. Aktivitas menongkah yang bersifat temporer dilakukan pada musim kerang darah,
sedangkan pengolahan ebi dilakukan sepanjang waktu. Pengalokasian tenaga kerja rumah tangga pada kegiatan non perikanan dilakukan pula pada masa orde
reformasi, khususnya anak-anak yang putus sekolah atau sedang tidak bersekolah libur.
Strategi mengikuti segala pengaturan produksi, distribusi, dan konsumsi bersama setingkat batin pada masa pra kemerdekaan tidak lagi dilakukan pada
masa orde baru dan orde reformasi oleh rumah tangga Suku Duano strata bawah. Pengaturan yang memegang prinsip general resiprositas pada masa pra
kemerdekaan digantikan dengan strategi pinjam-meminjam antar rumah tangga dan menjalin hubungan patronase dengan pedagang pengumpul kecil lokal.
Pengaturan di tingkat komunitas bergeser pada pola hubungan antar rumah tangga dengan prinsip yang tidak jauh berbeda. Strategi ini ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan rumah tangga yang tidak terduga eksidensial, masa tidak musim kerang, atau terkena bencana musibah.
Strategi survival baru yang berkaitan dengan teknologi menongkah pada masa orde reformasi adalah mengembangkan teknik menongkah di malam hari.
Teknik menongkah di malam hari tidak dilakukan pada masa orde baru, karena sumber-sumber penghidupan di ekosistem muara selain kerang masih cukup
tersedia. Masa tidak musim kerang adalah masa dimana kegiatan menongkah sulit dilakukan, karena kondisi permukaan muara yang tinggi dan hamparan lumpur
tempat menongkah tenggelam. Suku Duano pada masa orde baru, melakukan aktivitas menangkap ikan, kepiting, atau siput di sekitar hutan mangrove untuk
mensiasati tangkapan kerang yang rendah. Luasan hutan mangrove yang jauh berkurang pada masa orde reformasi, menyebabkan ikan, udang, kepiting, dan
siput di sekitar muara sulit diperoleh. Akhirnya Suku Duano memilih strategi untuk tetap menongkah meskipun surutnya perairan muara pada kondisi hari
sudah gelap. Teknik yang dipakai adalah dengan membawa peralatan penerangan ke lokasi menongkah. Penerangan dapat berupa lampu senter yang ditempelkan di
kepala penongkah dan penerangan dari mesin pompong pengangkut mereka. Perubahan strategi nafkah rumah tangga Suku Duano strata menengah
Perubahan strategi nafkah rumah tangga Suku Duano strata menengah, jika dikaitkan dengan perubahan kombinasi sumberdaya nafkah pada beberapa rezim
seperti Gambar 6. 1 berbeda dengan rumah tangga strata bawah. Rumah tangga strata menengah lebih banyak mengatur strategi nafkah dari kombinasi
sumberdaya nafkah utama. Sumberdaya nafkah utama pada masa rezim orde baru adalah finansial kapital, human kapital, dan sosial kapital. Kondis natural kapital
dan fisikal kapital yang masih dapat dimanfaatkan dengan baik, membutuhkan finansial kapital yang memadai, serta human kapital dan sosial kapital yang baik.
Strategi nafkah rumah tangga Suku Duano strata menengah yang mengkombinasikan sumberdaya nafkah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Strategi kombinasi sumberdaya nafkah yang mengandalkan finansial kapital,
human kapital dan sosial kapital. 2. Strategi konsolidasi dengan menginvestasi aset dalam bidang pekerjaan sejenis.
3. Strategi menjalin hubungan patronase dengan nelayan penongkah dan jaringan bisnis dengan pengumpul besar
4. Strategi bisnis yang berlandaskan budaya lokal Bentuk aktivitas nafkah utama dari rumah tangga Suku Duano strata
menengah, melalui strategi kombinasi sumberdaya nafkah utama finansial kapital, human kapital, dan sosial kapital yang dipilih adalah pemasaran
komoditas perikanan kerang darah. Penduduk lokal menyebutnya sebagai pedagang pengumpul kecil.
Sejalan dengan strategi kombinasi sumberdaya nafkah, rumah tangga suku Duano strata menengah melakukan strategi konsolidasi. Strategi yang ditujukan
untuk meningkatkan status sosial ini, dilakukan dalam bentuk investasi aset yang mendukung aktivitas nafkah utama. Aset-aset yang dibeli adalah pompong dan
perahu motor.
Strategi membangun modal sosial yang dilakukan oleh rumah tangga strata menengah adalah dengan menjaga hubungan baik dengan nelayan penongkah,
melalui hubungan patronase. Salah satu cara yang dilakukan adalah pedagang pengumpul yang menanggung biaya produksi sekelompok nelayan penongkah
untuk satu kali aktivitas. Biaya produksi yang dikeluarkan pedagang pengumpul, akan dibayarkan oleh nelayan penongkah pada saat menerima hasil penjualan
kerang darah dari pedagang pengumpul. Selain itu pedagang pengumpul juga membangun jaringan bisnis dengan pedagang pengumpul besar.
Pedagang pengumpul kecil juga melakukan strategi penanaman citra baik di masyarakat, dengan menunjukkan kepeduliannya pada budaya lokal. Istri ikut
menongkah pada musim kerang. Disamping menanamkan citra baik, strategi ini sekaligus dapat menambah saving rumah tangga.
Strategi yang dijalankan oleh rumah tangga Suku Duano strata menengah tersebut tidak jauh berbeda pada masa orde baru dan pada masa orde lama.
Penurunan kualitas lingkungan ekosistem muara yang dirasakan pada masa orde reformasi dan rezim penguasaan sumberdaya yang mengedepankan aspek-aspek
keberlanjutan lingkungan hidup, membuat pedagang pengumpul memasukkan aspek tersebut pada setiap strategi nafkahnya. Pedagang pengumpul hanya
membeli kerang dari aktivitas yang tidak merusak lingkungan, dalam hal ini adalah dari aktivitas menongkah. Begitupun dalam even-even budaya Duano,
mereka ikut berpartisipasi aktif sebagai peserta maupun donatur, misalnya dalam festival menongkah.
Perubahan strategi nafkah rumah tangga Suku Duano strata Atas
Strategi nafkah rumah tangga Suku Duano strata atas selain bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pokok rumah tangga, juga bertujuan melakukan
pengakumulasian kapital ke usaha-usaha lain di luar aktivitas nafkah utama. Aktivitas nafkah utama yang dilakukan adalah sebagai pedagang pengumpul
besar. Bidang usaha yang menjadi target dari strategi akumulasi kapital pada masa