Populasi Populasi dan Sampel

Gambar 3.9. Prosedur Penelitian

3.6 Populasi dan Sampel

Populasi dan sampel mempunyai peranan yang penting di dalam pelaksanaan penelitian guna menentukan berapa banyak jumlah subjek penelitian yang akan diteliti. Subjek yang diteliti juga meliputi seluruh karakteristiksifat yang ada pada subjek tersebut.

3.6.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek atau objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti Kesimpulan Uji Prasyarat Analisis Kelas Kontrol Kelas Eksperimen Analisis Akhir Uji Hipotesis tes akhir posttest Setara Tidak Setara Populasi Sampel Uji Kelompok 1 Kelompok 2 XII MM1 XII MM1 tes awal pretest Pembelajaran Menggunakan Media cetak atau tertulis Pembelajaran Menggunakan Media Pembelajaran JFET CS Amplifier untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2013: 119. Kualitas atau karakteristik tertentu yang dimaksud adalah sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan oleh peneliti. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Teknik Elektro Universitas Negeri Semarang. 3.6.2 Sampel Sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki karakteristik sama dengan populasi. Sampel dapat juga merupakan populasi itu sendiri. Sugiyono 2013: 120 mengemukakan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel dalam penelitian eksperimen ditentukan berdasarkan teknik sampling dan terlebih dahulu dipastikan kesetaraannya matching. Menurut Sugiyono 2013: 121, teknik sampling adalah teknik yang digunakan untuk pengambilan sampel dalam suatu populasi. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik sampling purposive. Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu Sugiyono, 2012: 183. Penentuan sampel dengan teknik sampling purposive didasarkan pada pertimbangan jenis penelitian yang digunakan dimana dalam penelitian ini membutuhkan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Sampel dalam penelitian ini yaitu mahasiswa S1 Pendidikan Teknik Elektro dan mahasiswa D3 Teknik Elektro Universitas Negeri Semarang dan dibagi menjadi kelompok 1 sebagai kelompok eksperimen dan kelompok 2 sebagai kelompok kontrol. Sampel diambil dari populasi mahasiswa Teknik Elektro Universitas Negeri Semarang. Penentuan kelompok yang dijadikan sampel dalam penelitian ini dilihat berdasarkan tes kesetaraan menggunakan tes IQ Intelligence Quotient. Anggota sampel berjumlah 18 mahasiswa, terdiri dari 9 mahasiswa kelompok kontrol dan 9 mahasiswa kelompok eksperimen. Anggota sampel pada penelitian ini dapat dibaca pada lampiran 3. Uji kesetaraan rata-rata matching dilakukan dengan menggunakan t-test metode independent sample t test dengan taraf signifikansi 0,05 pada program SPSS versi 17. Metode independent sample t test digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok sampel yang independen tidak berhubungan Duwi Priyatno, 2010: 32. Langkah-langkah pengujian kesetaraan menggunakan metode independent sample t test yaitu sebagai berikut: 1 Merumuskan hipotesis alternatif H a dan hipotesis nol H kesetaraan: H a : Terdapat perbedaan rata-rata hasil tes IQ mahasiswa kelompok eksperimen dan kontrol. H : Tidak terdapat perbedaan rata-rata hasil tes IQ mahasiswa kelompok eksperimen dan kontrol. 2 Menentukan kriteria pengujian berdasarkan taraf signifikansi 0,05, yaitu: jika nilai signifikansi pengujian variabel hasil tes IQ 0,05 maka H diterima, sebaliknya jika nilai signifikansi pengujian variabel hasil tes IQ 0,05 maka H ditolak. 3 Menarik kesimpulan dengan membandingkan nilai signifikansi pengujian variabel hasil tes IQ pada tabel t-test for equality of means berdasarkan kriteria pengujian. Rekapitulasi hasil uji kesetaraan rata-rata matching antara kelompok eksperimen dan kontrol dibaca pada tabel 3.1. Tabel 3.1. Rekapitulasi Hasil Uji Kesetaraan Rata-rata Matching Variabel Matching Nilai Sig. 2- tailed Taraf Signifikansi Keterangan Hasil Tes IQ 0,955 0,05 Tidak berbeda Berdasarkan tabel 3.1. nilai Sig. 2-tailed variabel hasil tes IQ sebesar 0,955. Nilai signifikansi tersebut lebih besar dari 0,05 0,955 0,05. Jadi, dapat disimpulkan bahwa H diterima sehingga Ha ditolak atau tidak terdapat perbedaan rata-rata hasil tes IQ mahasiswa kelompok eksperimen dan kontrol. Hal ini juga dibuktikan dengan rata-rata nilai kelompok eksperimen dan kontrol yang relatif sama. Rata-rata hasil tes IQ kelompok eksperimen sebesar 98 dan kelompok kontrol 97,9. Berdasarkan uji kesetaraan rata-rata tersebut, telah dipastikan bahwa kedua kelompok yang digunakan sebagai sampel pada penelitian ini adalah setara matching atau memiliki kesetaraan rata-rata yang sama.

3.7 Variabel Penelitian