Kerangka Berfikir Hipotesis LANDASAN TEORI

d Boolean: tipe data yang hanya terdiri dari dua kemungkinan nilai, yaitu true benar atau false salah. e MovieClip: merupakan tipe data yang digunakan untuk mengontrol simbol movie clip dengan menggunakan method dari MovieClip Class. f Null: tipe data yang tidak menyimpan suatu data apa pun atau kosong null. g Number: dapat mewakili integer maupun bilangan floating point. h Object: tipe data yang digunakan untuk memberi definisi kepada suatu Objek Class. i Undefined j Void

2.8 Kerangka Berfikir

Dalam proses pembelajaran diperlukan suatu alat bantu untuk menyampaikan materi pembelajaran agar lebih mudah diterima oleh peserta didik. Alat bantu pembelajaran itulah yang disebut sebagai media pembelajaran. Media pembelajaran untuk proses pembelajaran tidak terbatas hanya di dalam ruangan, menulis di papan tulis, dan buku-buku pelajaran, tetapi harus berkembang seiring berkembangnya teknologi dan informasi. Salah satunya seperti media pembelajaran berbasis flash. Pembuatan program media pembelajaran JFET CS Amplifier berbasis flash ini dimaksudkan agar mahasiswa lebih mudah dalam mempelajari materi JFET CS Amplifier karena pada modul yang disediakan hanya sebatas pada panduan pelaksanaan praktikum sehingga, kurang adanya penyajian tentang materi JFET CS Amplifier. Selain itu juga untuk mempermudah mahasiswa dalam melakukan praktikum karena media pembelajaran JFET CS Amplifier dilengkapi dengan simulasi praktikum. Dengan menggunakan media pembelajaran yang dibuat, kemudian dilakukan uji untuk mengetahui bagaimana perbedaan hasil belajar mahasiswa Teknik Elektro Universitas Negeri Semarang yang menggunakan media pembelajaran JFET CS Amplifier berbasis flash dengan media pembelajaran berbasis cetak. Untuk membantu membuat software media pembelajaran JFET CS Amplifier tersebut, diperlukan software pendukung yaitu Adobe Flash Professional CS5.5. Adobe Flash Professional CS5.5 merupakan software yang mampu menghasilkan simulasi, presentasi, game, film, serta untuk membuat situs web yang interaktif, menarik, dan dinamis. Kelebihan Adobe Flash Professional CS5.5 dibanding program lainnya yaitu pengguna Adobe Flash Professional CS5.5 dapat dengan mudah dan bebas dalam berkreasi membuat animasi dengan gerakan bebas sesuai dengan adegan animasi yang dikehendaki.

2.9 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan Sugiyono, 2008: 96. Berikut ini merupakan hipotesis yang telah peneliti rumuskan. Ha : Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar mahasiswa yang dibelajarkan dengan media pembelajaran JFET CS Amplifier dan mahasiswa yang dibelajarkan dengan media cetak. H a : μ 1 ≠ μ 2 Untuk keperluan analisis maka Ha dirumuskan H -nya, yaitu: H : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar mahasiswa yang dibelajarkan dengan media pembelajaran JFET CS Amplifier dan mahasiswa yang dibelajarkan dengan media cetak. H : μ 1 = μ 2 44

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Desain Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono 2013: 109 penelitian eksperimen adalah penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Untuk mengetahui apakah ada perubahan atau tidak dalam kondisi yang dikendalikan, diperlukan suatu perlakuan treatment pada kondisi tersebut. Perlakuan treatment merupakan semua tindakan, semua variasi atau pemberian kondisi yang akan dinilaidiketahui pengaruhnya. Penelitian dilakukan pada dua kelompok yang digunakan sebagai subjek penelitian, yaitu kelompok kontrol dan eksperimen. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental design. Bentuk quasi experimental design yang digunakan yaitu nonequivalent control group design. Sugiyono 2013: 118 mengemukakan bahwa “Desain nonequivalent control group design hampir sama dengan pretest-posttest control group design pada true experimental design, hanya saja pada desain ini kelompok kontrol dan eksperimen tidak dipilih secara random”. Berikut ini adalah gambar bentuk nonequivalent control group design. Gambar 3.1. Bentuk Nonequivalent Control Group Design O 1 X 1 O 2 O 3 X 2 O 4