Teori Naturalisme Teori Belajar Kognitif

dibutuhkan siswa sekaligus membangun pengetahuan dan mentalnya dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan.

3. Pengertian Pembelajaran

Belajar dan pembelajaran merupakan dua kegiatan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Komalasari 2014: 3 menyatakan pembelajaran dapat didefinisikan sebagai suatu sistem atau proses membelajarkan subjek didik atau pembelajar yang direncanakan atau didesain, dilaksanakan, dan evaluasi secara sistematis agar subjek didik atau pembelajar dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien. Pembelajaran dipandang sebagai suatu proses, pembelajaran merupakan rangkaian upaya atau kegiatan guru dalam rangka membuat siswa belajar. Menurut Thobroni 2015: 19 pembelajaran merupakan suatu proses belajar yang berulang-ulang dan menyebabkan adanya perubahan perilaku yang di sadari dan cenderung bersifat tetap. Hamruni 2012: 45 menyatakan bahwa pembelajaran merupakan sesuatu yang menunjukkan pada usaha siswa mempelajari bahan pelajaran sebagai akibat perlakuan guru. Berdasarkan pengertian tersebut dapat di tarik kesimpulan yaitu pembelajaran adalah usaha sadar dari guru untuk membuat siswa belajar, yaitu terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa yang belajar. Adanya suatu perubahan yang terjadi maka di dapatkan pula kemampuan tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respons terhadap situasi tertentu untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.

4. Aktivitas Belajar

Keberhasilan belajar siswa ditentukan oleh aktivitas yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran. Aktivitas belajar merupakan segala sesuatu yang dilakukan saat proses pembelajaran berlangsung. Hanafiah dan Cucu 2010: 23 mengemukakan bahwa proses aktivitas pembelajaran harus melibatkan seluruh aspek psikofisis peserta didik, baik jasmani maupun rohani sehingga akselerasi perubahan perilakunya dapat terjadi secara cepat, tepat, mudah, dan benar, baik berkaitan dengan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Menurut Diedrich dalam Sardiman 2014: 101 menyatakan aktivitas belajar siswa dapat digolongkan sebagai berikut: a Visual activities, yang termasuk dalamnya misalnya, membaca, memerhatikan gambar demonstrasi, percobaan,dan perkerjaan orang lain. b Oral activities, seperti: menyatakan, merumuskan, bertanya, memberikan saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, dan intrupsi. c Listening activities, sebagai contoh mendengarkan uraian, percakapan, diskusi, musik dan piano. d Writing activities seperti misalnya menulis cerita, karangan, laporan,angket dan menyalin. e Drawing activities, misalnya: menggambar, membuat grafik, peta, dan diagram. f Motor activities, yang termasuk di dalamnya antara lain: melakukan percobaan, membuat konstruksi, model mereparasi, bermain, berkebun dan berternak. g Mental activities, sebagai contoh misalnya: menanggapi, mengingat, memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan, dan mengambil keputusan. h Emotional activities, seperti misalnya, menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang dan gugup. Kunandar 2013: 277 mendefinisikan aktivitas belajar sebagai keterlibatan siswa dalam bentuk sikap, pikiran, perhatian, dan aktivitas dalam kegiatan pembelajaran guna menunjang keberhasilan proses

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap Hasil Belajar Fiqih dalam pokok bahasan Riba, Bank, dan Asuransi. (Kuasi Eksperimen di MA Annida Al Islamy, Jakarata Barat)

0 13 150

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM.

0 6 33

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SD NEGERI 106161 LAUT DENDANG DELI SERDANG.

0 2 32

PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SAINS SISWA DI KELAS V SD NEGERI 010145 LABUHAN RUKU.

0 3 30

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BEKERJASAMA SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS.

0 2 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT ( Numbered Heads Together) DENGAN MEDIA GAMBAR Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif NHT (Numbered Heads Together) Dengan Media Gambar Untuk Meningkatkan Kualitas Belajar Biologi Siswa Kelas Viid Smp Negeri 2

0 0 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SISTEM REFRIGERASI.

0 0 32

Model Pembelajaran Numbered Head Together untuk Meningkatkan Prestasi Belajar IPS Kelas IV SD

0 0 7

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR PKN SISWA SD

0 0 8

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V SD Negeri 161 Pekanbaru

0 0 13