Tinjauan Kemampuan Gerak Dasar Usia 11-14 Tahun Pembelajaran dan Model Pembelajaran

15 2.2.2.3.2 Faktor Pribadi personal factor Setiap orang merupakan individu yang berbeda-beda, baik dalam hal fisik, mental, emosional, maupun kemampuan-kemampuannya. Ada ungkapan yang sering didengar dalam kehidupan sehari-hari bahwa si A berbakat besar dalam voli, si B berbakat dalam olahraga-olahraga individu, dsb. Demikian juga bahwa seorang anak lebih cepat menguasai suatu ketrampilan, sedang anak yang lain memerlukan waktu lebih lama. Dan semua ini merupakan pertanda bahwa individu memiliki ciri, kemampuan, minat, kecenderungan, serta bakat yang berbeda. 2.2.2.3.3 Faktor Situasional Situational factors Sebenarnya faktor situasional yang dapat mempengaruhi kondisi pembelajaran adalah labih tertuju pada keadaan lingkungan yang termauk dalam factor situasional itu antara lain seperti : tipe tugas yang diberikan, peralatan yang digunakan termasuk media belajar, serta kondisi sekitar dimana pembelajaran itu dilangsungkan. Factor-faktor ini pada pelaksanaannya akan mempengaruhi proses pembelajaran serta kondisi pribadi anak, yang kesemuanya terjalin saling menunjang dan atau sebaliknya.

2.2.2 Tinjauan Kemampuan Gerak Dasar Usia 11-14 Tahun

Kemampuan dasar melakukan ketrampilan gerak antara anak laki-laki dengan anak perempuan secara umum sampai umur kurang lebih 11 tahun, masih berimbang. Dengan kata lain perbandingan kemampuan anak laki-laki dengan anak perempuan belum jauh berbeda. 16 Tetapi sesudah mulai ada perbedaan karena anak laki-laki mengalami peningkatan yang sangnat pesat sedang anak perempuan hanya mengalami peningkatan kecil.

2.2.3 Pembelajaran dan Model Pembelajaran

Pembelajaran berasal dari kata belajar. Belajar dapat diartikan proses penting bagi perubahan perilaku setiap orang dan belajar itu mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjaan oleh seseorang. Belajar memegang peran penting di dalam perkembangan, kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian, dan bahkan persepsi seseorang. Oleh karena itu dengan menguasai konsep dasar tentang belajar, seseorang mampu memahami bahkan aktivitas belajar itu memegang penting dalam proses psikologis Rifai’i A, 2011 : 82. Menurut Joice dkk Dalam Trianto, 2010 : 52 model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau pola-pola mengajar secara tatap muka di dalam kelas atau tutorial, dan untuk menentukan materialperangkat pembelajaran termasuk didalamnya buku-buku, film-film, tipe-tipe, program-program media komputer, dan kurikulum sebagai kursus untuk belajar. Setiap model mengarahkan kita untuk mendesain pembelajaran yang dapat membantu siswa untuk mencapai tujuan. Istilah model pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas daripada strategi, metode, atau prosedur. Model pengajaran mempunyai empat ciri khusus yang tidak dimiliki oleh strategis, metode, atau prosedur. Ciri-ciri tersebut ialah: 1 rasiaonal teoritis logis yang disusun oleh para pencipta atau pengembangannya; 2 landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa 17 belajar tujuan pembelajaran yang akan dicapai; 3 tingkah laku mengajar yang akan diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan dengan berhasil; 4 lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai Kardi dan Nur, Dalam Trianto 2010 : 9. Menurut Johnson dalam Trianto, 2000 : 56, untuk mengetahui kualitas model pembelajaran harus dilihat dari dua aspek, yaitu proses dan produk. Aspek proses mengacu apakah pembelajaran mampu menciptakan situasi belajar yang menyenangkan joyful learning serta mendorong siswa untuk aktif belajar dan berfikir kreatif. Aspek produk mengacu apakah pembelajaran mampu mencapai tujuan, yang meningkatkan kemampuan siswa sesuai dengan standar kemampuan atau kompetensi yang ditentukan. Dalam hal ini sebelum melihat hasilnya, terlebih dahulu aspek proses sudah dapat dipastikan berlangsung baik. Akhirnya, setiap model memerlukan sistem pengelolaan dan lingkungan belajar yang berbeda. Setiap pendekatan memberikan peran yang berbeda kepada siswa, ruang fisik dan pada sistem sosial kelas. Sifat materi dari sistem saraf banyak konsep dan informasi-informasi dari teks buku bacaan materi ajar siswa, disamping itu, banyak kegiatan pengamatan gambar-gambar. Tujuan yang akan dicapai meliputi aspek kognitif produk dan proses dari kegiatan pemahaman bacaan dan lembar kerja siswa LKS Trianto, 2010 : 56.

2.2.4 Hasil Belajar

Dokumen yang terkait

OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI PERMAINAN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 BANGSALAN TERAS BOYOLALI TAHUN PELA

12 95 94

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL DENGAN PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 TANJUNGBALAI TAHUN AJARAN 2014/2015.MELALUI MEDIA AUDIO V

0 1 20

UPAYA PENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH MELALUI PEMBELAJARAN LATIHAN LOMPAT TALI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 PEMATANGSIANTAR TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 2 25

PERBAIKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE DENGAN MENGGUNAKAN RINTANGAN TALI MELALUI GAYA MENGAJAR INKLUSI PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 PANGURURAN KABUPATEN SAMOSIR TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 0 18

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH DENGAN MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN BERMAIN LOMPAT TALI PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 101935 BATANG TERAP KECAMATAN PERBAUNGAN TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 0 23

MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR PADA LOMPAT TINGGI GAYA GULING PERUT MELALUI PERMAINAN LOMPAT TALI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 3 GESIK KECAMATAN TENGAHTANI KABUPATEN CIREBON.

1 1 47

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Lompat Tinggi dengan Bermain Lompat Tali pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Giripurno Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung Tahun 2012.

1 103 113

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI DENGAN BERMAIN LOMPAT VERTIKAL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 SUMBEREJO WADASLINTANG WONOSOBO.

0 1 4

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA MENGGANTUNG DENGAN MEDIA ALAT BANTU PADA SISWA KELAS V SD NEGERI GROBOG WETAN02 TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 0 10

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE MELALUI PENERAPAN MODIFIKASI ALAT PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI PAGAK 2 SUMBERLAWANG SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2011/2012.

1 12 75