59
menetapkan metode pembelajaran lompat tingi gaya straddle juga masih kurang efektif. Berikut pembahasan pada tiap aspeknya dalam siklus I :
4.1.1.4.1 Aspek kognitif
Pada siklus I hasil belajar afektif siswa dengan permainan lompat tali dapat dilihat pada diagram berikut.
Gambar 4.1. Diagram hasil belajar siswa pada aspek kognitif siklus I Dari tabel pemahaman kognitif siswa dalam pembelajaran lompat tinggi
gaya straddle melalui permainan lompat tali pada aspek kognitif siklus I diketahui bahwa ketuntasan belajar klasikal siswa sebanyak 72,76 , tapi hasil tersebut
belum mencapai tingkat ketuntasan yang sudah ditetapkan. Ini dikarenakan pada siklus I hasil belajar kognitif masih banyaknya siswa yang belum mengetahui
peraturan permainan lompat tali juga dikarenakan pada siklus I siswa yang belum paham, malu untuk bertanya kepada guru dan juga siswa baru pertama kali
menerima permainan ini sehingga siswa belum bisa memahami peraturan dan
72,76 75
20 40
60 80
100
SIKLUS I INDIKATOR BELAJAR
PRESENTASE KOGNITIF
60
menyesuaikan diri dengan permainan ini. Berdasarkan hasil tersebut di atas dapat diambil kesimpulan bahwa dengan pemeblajaran lompat tali pada aspek kognitif
sudah cukup tinggi, namun demikian secara keseluruhan pada aspek kognitif belum mencapai tingkat ketuntasan secara klasikal sebesar 75 yang sudah
ditetapkan oleh peneliti, sehingga peneliti harus melanjutkan ke siklus ke II. Sehingga peneliti harus melakukan pembenahan dan perbaikan pada siklus
selanjutnya yang diharapkan ada peningkatan hasil belajar pada siklus berikutnya.
4.1.1.4.2 Aspek Afektif
Pada siklus I hasil belajar afektif siswa dengan pembelajaran lompat tinggi
gaya straddle melualui permainan lompat tali dapat dilihat pada diagram berikut.
Gambar 4.2. Diagram hasil belajar siswa pada aspek afektif siklus I Dari tabel pemahaman afektif siswa dalam pembelajaran lompat tinggi
gaya straddle melalui permainan lompat tali pada aspek afektif siklus I diketahui bahwa ketuntasan belajar klasikal siswa sebanyak 81,37 , hasil tersebut sudah
mencapai tingkat ketuntasan yang sudah ditetapkan. Ini dikarenakan pada siklus I
81,37 75
20 40
60 80
100
SIKLUS I INDIKATOR BELAJAR
PRESENTASE AFEKTIF
61
hasil belajar afektif siswa memperhatikan pelajaran dan juga siswa yang bermain sesuai perintah dan mematuhi peraturan yang telah dibuat oleh guru. Berdasarkan
hasil tersebut di atas dapat diambil kesimpulan bahwa dengan pembelajaran lompat tinggi gaya straddle melalui permainan lompat tali pada aspek afektif
sudah cukup tinggi, demikian secara keseluruhan pada aspek afektif sudah mencapai tingkat ketuntasan secara klasikal sebesar 75 yang sudah ditetapkan
oleh peneliti, sehingga peneliti harus melanjutkan ke siklus ke II. Sehingga peneliti harus melakukan pembenahan dan perbaikan pada siklus selanjutnya yang
diharapkan ada peningkatan pada siklus berikutnya.
4.1.1.4.3 Aspek Psikomotor