Pengertian Belajar Teori Belajar

dengan dorongan dalam dirinya. Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi. Motivasi belajar dapat timbul karena faktor instrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor instrinsik merupakan faktor yang berasal dari dalam diri manusia. Contoh faktor instrinsik berupa hasrat atau keinginan berhasil dalam mencapai tujuan yang diharapkan dan dorongan kebutuhan belajar dari dalam diri manusia agar tercapainya cita-cita. Sedangkan faktor ekstrinsik adalah faktor yang berasal dari luar diri manusia, contohnya adalah adanya penghargaan berupa penguatan dan motivasi serta hadiah kepada siswa yang memperoleh nilai terbaik, lingkungan belajar yang kondusif seperti lingkungan yang jauh dari keramaian serta tidak adanya kegaduhan dalam kelas saat proses pembelajaran, dan kegiatan belajar yang menarik dengan menggunakan berbagai variasi model dan media pembelajaran. Sudjana 2011: 61 menjelaskan bahwa dalam motivasi belajar siswa terdapat beberapa aspek yang dapat diamati yaitu minat dan perhatian siswa terhadap pelajaran, semangat siswa untuk melakukan tugas-tugas belajar, tanggung jawab siswa dalam mengerjakan tugas-tugas belajarnya, reaksi yang ditunjukkan siswa terhadap stimulus yang diberikan guru serta rasa senang dan puas dalam mengerjakan tugas yang diberikan. Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa motivasi merupakan kekuatan, baik dari dalam yang berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan dan cita-cita serta dari luar yang berupa adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif serta kegiatan belajar yang menarik dapat mendorong seseorang untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya atau dengan kata lain motivasi dapat diartikan sebagai dorongan mental terhadap perorangan atau orang-orang sebagai anggota masyarakat.

2.2.3.2 Fungsi Motivasi Belajar

Motivasi mendorong timbulnya kelakuan dan mempengaruhi serta mengubah kelakuan. Fungsi motivasi yaitu: a. Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Tanpa motivasi maka tidak akan timbul sesuatu perbuatan seperti belajar. b. Motivasi berfungsi sebagai pengarah. Artinya mengarahkan perbuatan kepencapaian tujuan yang diinginkan. c. Motivasi berfungsi sebagai penggerak. Motivasi berfungsi sebagai mesin bagi mobil. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan, Hamalik 2005: 161.

2.2.4 Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah proses pembelajaran, umumnya hasil belajar berupa nilai baik berupa nilai mentah ataupun nilai yang sudah diakumulasikan. Namun, tidak menutup kemungkinan hasil belajar ini bukan hanya berupa nilai melainkan perubahan perilaku siswa. Sebagaimana diungkapkan oleh Suprijono 2010: 5 hasil belajar merupakan pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan. Bloom dalam Suprijono, 2010: 6 menyatakan bahwa hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Sedangkan menurut Lindgren dalam Suprijono, 2010: 7 hasil pembelajaran meliputi kecakapan, informasi, pengertian, dan sikap. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, peneliti menyimpulkan bahwa hasil belajar merupakan perubahan perilaku secara keseluruhan. Perubahan ini tidak dilihat secara terpisah melainkan secara komprehensif baik dari domain kognitif, afektif, dan psikomotorik.

2.3 Model Problem Based Learning

2.3.1 Pengertian Model Problem Based Learning

Model problem based learning dikembangkan berdasarkan konsep-konsep yang dicetuskan oleh Jerome Bruner. Konsep tersebut adalah belajar penemuan atau discovery learning. Konsep tersebut memberikan dukungan teoritis terhadap pengembangan model

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 TEMPURAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 10 64

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IVB SD NEGERI 3 KARANG ENDAH LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 11 61

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 TEMPURAN LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 6 146

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VA SD NEGERI 1 PALAPA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

10 137 48

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV B SD NEGERI 01 METRO BARAT

1 23 66

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SD NEGERI 2 SABAH BALAU LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 9 53

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X SMA NEGERI 7 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 8 58

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 BANJARREJO BATANGHARI LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 24 52

PENERAPAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS V SD NEGERI 3 TEMPURAN LAMPUNG TENGAH

0 12 106

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS VII SMP NEGERI 3 PONTIANAK

0 0 11