Hasil Penelitian ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

B. Hasil Penelitian

B.1. Hasil Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan guna melihat apakah data penelitian yang akan dianalisis terdistribusi secara normal atau tidak. Pengujian normalitas pada penelitian ini menggunakan uji Skewness dan Kurtosis. Data dinyatakan terdistribusi normal apabila berada pada rentang -1 hingga +1 Field, 2010. Hasil menunjukkan bahwa terdapat data yang terdistribusi normal dan tidak normal. Pada skala intensi berpacaran skewness = - 0,148, kurtosis = -0,38 maka dapat dinyatakan normal. Pada celebrity attitude scale tipe entertainment-social value skewness = -0,617, kurtosis = 0,331 maka dapat dinyatakan normal. Pada tipe intense-personal feeling skewness = -0,097, kurtosis = -0,327 maka dapat dinyatakan normal. Sedangkan pada borderline-pathological tendency skewness = 0,852, kurtosis = 1,142 maka dapat dinyatakan tidak normal. Pengujian ini juga menunjukkan nilai mean dari tiap variabel yaitu intensi berpacaran µ= 98,43, entertainment-social value µ= 71,77, intense-personal feeling µ= 60,66, dan borderline-pathological tendency µ= 36,22. B.2. Hasil Uji Linearitas Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah independent variables pada penelitian ini yaitu entertainment-social value, intense- personal feeling, dan borderline-pathological tendency memiliki hubungan yang linear dengan dependent variable yaitu intensi berpacaran. Matriks korelasi Pearson menunjukkan variabel intensi berpacaran berkorelasi secara signifikan dengan variabel entertainment-social value, r = 0,252, intense-personal feeling, r = 0,100, borderline-pathological tendency, r = 0,089, p 0,01. Hal ini menunjukkan bahwa intensi berpacaran berkorelasi positif dengan ketiga independent variables. Artinya, apabila intensi berpacaran meningkat, maka entertainment-social value, intense-personal feeling, dan borderline-pathological tendency juga meningkat. Jadi, dapat disimpulkan bahwa entertainment-social value, intense-personal feeling, dan borderline-pathological tendency memiliki hubungan yang linear dengan intensi berpacaran. B.3. Hasil Utama Penelitian Dalam bab sebelumnya telah ditetapkan empat hipotesis utama penelitian, yaitu 1 Ada hubungan antara entertainment-social value, intense-personal feeling, dan borderline-pathological tendency dengan intensi berpacaran pada fangirl K-Pop, 2 Ada hubungan positif antara entertainment-social value dengan intensi berpacaran pada fangirl dK- Pop, 3 Ada hubungan negatif antara intense-personal feeling dengan intensi berpacaran pada fangirl K-Pop, dan 4 Ada hubungan negatif antara bordeline-pathological tendency dengan intensi berpacaran pada fangirl K-Pop. Untuk mengetahui apakah entertainment-social value, intense- personal feeling, dan borderline-pathological tendency secara bersama- sama mempengaruhi dependent variable, maka dapat dilihat dari hasil uji F. Hasil menunjukkan F 3,231 = 8,11, p 0,05. Dapat disimpulkan bahwa hipotesis 1 diterima, yaitu ada hubungan positif antara entertainment-social value, intense-personal feeling, dan borderline- pathological tendency dengan intensi berpacaran pada fangirl dewasa awal. Uji lanjutan multiple regression untuk mengetahui apakah independent variable yaitu entertainment-social value mempengaruhi dependent variable yaitu intensi berpacaran, maka dapat dilihat dari hasil uji T. Hasil menunjukkan nilai signifikansi variabel entertainment-social value 0,000 0,05 dengan B value= 0,555. dapat disimpulkan bahwa hipotesis 2 diterima, yaitu ada hubungan positif antara entertainment- social value dengan intensi berpacaran pada fangirl dewasa awal. Artinya, semakin tinggi entertainment-social feeling, maka semakin tinggi pula intensi berpacarannya. Untuk mengetahui apakah independent variable yaitu intense- personal feeling mempengaruhi dependent variable yaitu intensi berpacaran, maka dapat dilihat dari hasil uji T. Hasil menunjukkan nilai signifikansi variabel intense-personal feeling 0,011 0,05 dengan B value= -0,325. Dapat disimpulkan bahwa hipotesis 3 diterima, yaitu ada hubungan negatif antara intense-personal feeling dengan intensi berpacaran pada fangirl dewasa awal. Artinya, semakin tinggi intense- personal feeling, maka semakin rendah intensi berpacarannya. Untuk mengetahui apakah independent variable yaitu borderline- pathological tendency mempengaruhi dependent variable yaitu intensi berpacaran, maka dapat dilihat dari hasil uji T. Hasil menunjukkan nilai signifikansi variabel borderline-pathological tendency 0,630 0,05 dengan B value= 0,068. Dapat disimpulkan bahwa hipotesis 4 ditolak, yaitu tidak ada hubungan antara borderline-pathological tendency dengan intensi berpacaran pada fangirl dewasa awal. Untuk mengetahui adanya multikolienaritas atau tidak pada tiap independent variables pada penelitian ini dapat dilihat dari nilai tolerance 0.1 atau nilai VIF 10. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada entertainment-social value, nilai VIF = 2,895 10, intense-personal feeling, nilai VIF = 4,426 10, dan borderline-pathological tendency, nilai VIF = 2,415 10. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolineritas yang berarti bahwa tidak terjadi hubungan linear antar tiap independent variables. Untuk mengetahui persentase pengaruh independent variables terhadap intensi berpacaran maka dapat dilihat dari nilai R Square. Nilai R square pada penelitian ini adalah 0,095 yang berarti bahwa entertainment- social value, intense-personal feeling, dan borderline-pathological tendency memiliki pengaruh terhadap intensi sebesar 9,5, sedangkan 90,5 lainnya dipengaruhi oleh faktor lainnya. Secara parsial, hasil menunjukkan bahwa nilai R square antara entertainment-social value dengan intensi berpacaran sebesar 0,063, dapat disimpulkan bahwa pengaruh entertainment-social value terhadap intensi berpacaran sebesar 6,3. Hasil juga menunjukkan bahwa nilai R square antara entertainment- social value dan intense-personal feeling dengan intensi berpacaran sebesar 0,094. Jadi, untuk mengetahui besarnya pengaruh intense-personal feeling terhadap intensi berpacaran adalah 0,094 – 0,063 = 0,031, maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh intense-personal feeling terhadap intensi berpacaran sebesar 3,1.

C. Pembahasan