Faktor Risiko DIABETES MELITUS

Tabel 1. Kriteria diagnosis DM.menurut PERKENI 2011

7. Penatalaksanaan Diabetes Melitus

Pilar penatalaksanaan DM menurut PERKENI 2011 : 1. Edukasi Diabetes tipe 2 umumnya terjadi pada saat pola gaya hidup dan perilaku telah terbentuk dengan mapan. Pemberdayaan penyandang DM memerlukan partisipasi aktif pasien, keluarga dan masyarakat. Tim kesehatan mendampingi pasien dalam menuju perubahan perilaku. Untuk mencapai keberhasilan perubahan perilaku, dibutuhkan edukasi yang komprehensif dan upaya peningkatan motivasi. Edukasi dengan tujuan promosi hidup sehat, perlu selalu dilakukan sebagai bagian dari upaya pencegahan dan merupakan bagian yang 1. Gejala klasik DM + glukosa plasma sewaktu ≥ 200 mgdL 11.1 mmolL Glukosa plasma sewaktu merupakan hasil pemeriksaan sesaat pada suatu hari tanpa memperhatikan waktu makan terakhir. Atau 2. Gejala klasik DM + Kadar glukosa plasma puasa ≥ 126 mgdL 7.0 mmolL Puasa diartikan pasien tak mendapatkan kalori tambahan sedikitnya 8 jam. Atau 3. Kadar glukosa plasma 2 jam pada TTGO ≥ 200 mgdL 11.1 mmolL TTGO dilakukan dengan standard WHO, menggunakan beban glukosa yang setara dengan 75 g glukosa anhidrus yang dilarutkan ke dalam air. sangat penting dari pengelolaan DM secara holistik. Materi edukasi terdiri dari materi edukasi tingkat awal dan materi edukasi tingkat lanjutan. Edukasi yang diberikan kepada pasien meliputi pemahaman tentang: 1 Materi edukasi pada tingkat awal adalah: a Perjalanan penyakit Diabetes Melitus b Makna dan perlunya pengendalian dan pemantauan Diabetes Melitus c Penyulit Diabetes Melitus dan risikonya d Intervensi farmakologis dan non-farmakologis serta target perawatan e Interaksi antara asupan makanan, aktivitas fisik, dan obat hipoglikemik oral atau insulin serta obat-obatan lain f Cara pemantauan glukosa darah dan pemahaman hasil glukosa darah atau urin mandiri hanya jika pemantauan glukosa darah mandiri tidak tersedia g Mengatasi sementara keadaan gawat darurat seperti rasa sakit, atau hipoglikemia h Pentingnya latihan jasmani yang teratur i Masalah khusus yang dihadapi contoh: hiperglikemia pada kehamilan j Pentingnya perawatan kaki k Cara mempergunakan fasilitas perawatan kesehatan.

Dokumen yang terkait

Hubungan Kepatuhan Diet dengan Kualitas Hidup pada Penderita Diabetes Melitus di RSUD Dr. Pirngadi Medan

16 149 122

Peran Konseling Farmasis Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Ditinjau dari Analisis Biaya Terapi di RSUD dr. Djoelham Binjai

1 40 104

PERBEDAAN PROFIL TRIGLISERIDA (TG) PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 YANG TERKONTROL DENGAN YANG TIDAK TERKONTROL DI RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG

1 27 64

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KADAR HBA1C PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG

3 30 53

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP MENGENAI DIET DIABETES MELITUS DENGAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI POLI PENYAKIT DALAM RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG BANDAR LAMPUNG

0 42 87

PROFIL TRIGLISERIDA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 YANG TIDAK TERKONTROL DI RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG

1 21 72

HUBUNGAN DIET SERAT TINGGI DENGAN KADAR HBA1C PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK RSUD Dr.H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG

1 23 70

HUBUNGAN ANTARA DERMATITIS SEBOROIK DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN DI RSUD ABDUL MOELOEK LAMPUNG

6 30 49

HUBUNGAN ANTARA DERAJAT KEPARAHAN DERMATITIS ATOPIK DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN DI RSUD ABDUL MOELOEK LAMPUNG

4 35 54

HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN KEPATUHAN TERHADAP PENGOBATAN PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 Hubungan antara Kontrol Diri dengan Kepatuhan terhadap Pengobatan Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di RSUD DR. Moewardi Surakarta.

0 0 18