Perilaku Pengetahuan Perilaku Penjamah

lingkungan yang kurang menguntungkan baik dari segi fisik, biologi maupun sosial. Jadi makanan dapat memberikan pengaruh buruk terhadap kesehatan manusia dan lazim disebut penyakit-penyakit yang ditimbulkan oleh racun makanan atau Food Borne disease. Penyebab penyakit ini adalah dari makanan yang terkontaminasi oleh mikroorganisme patogen, radioaktif dan zat kimia beracun. Ini bisa terjadi karena pemilihan bahan makanan yang keliru, pembuatan ramuan yang kurang tepat, penanganan yang salah, pembungkusan yang kurang layak, penyimpanan yang tidak benar, penggunaan suhu dan kelembaban yang kurang pengawasan secara cermat, pengangkutan yang tidak mengikuti petunjuk, penyajian yang ceroboh serta perlakuan yang bertentangan dengan sifat-sifat makanan itu sendiri Anwar dkk, 1987. Kejadian penyakit karena makanan ini, seringkali walaupun tidak pernah ada laporan, terutama dengan dibukanya macam-macam tempat pengelolaan makanan, maka letusan penyakit ini lebih sering terjadi.

2.5. Perilaku Penjamah

2.5.1. Perilaku

Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme makhluk hidup yang bersangkutan. Oleh sebab itu, dari sudut pandang biologis semua makhluk hidup berperilaku karena mereka semua mempunyai aktivitas masing-masing. Sehingga yang dimaksud dengan perilaku manusia, pada hakikatnya adalah tindakan atau Universitas Sumatera Utara aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai kegiatan yang sangat luas Notoatmodjo, 1993. Pada beberapa penelitian membuktikan dimana perilaku penjamah makanan ada hubungan dalam proses pengolahan terhadap cemaran mikroba, Zulaikhah 2005. Pada penelitian yang lain di kantin, pedagang kaki lima di lingkungan Kampus Universitas Indonesia, Depok memaparkan bahwa perilaku penjamah makanan belum berperilaku hidup bersih dan sehat Susanna dkk, 2003. Meskipun perilaku adalah bentuk respon atau reaksi terhadap stimulus atau rangsangan dari luar organisme orang, namun dalam memberikan respon sangat tergantung pada karakteristik atau faktor-faktor lain dari orang yang bersangkutan. Hal ini berarti bahwa meskipun stimulusnya sama bagi beberapa orang, namun respon terhadap stimulus yang berbeda disebut determinan perilaku. Determinan perilaku ini dapat dibedakan menjadi dua, yakni : 1. Determinan atau faktor internal, yakni karakteristik orang yang bersangkutan yang bersifat given atau bawaan, misalnya : tingkat kecerdasan, tingkat emosional, jenis kelamin, dan sebagainya. 2. Determinan atau faktor eksternal, yakni lingkungan, baik lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, politik, dan sebagainya. Faktor lingkungan ini merupakan faktor yang dominan yang mewarnai perilaku seseorang. Menurut Bloom 1908 dalam Notoatmodjo 2003, membagi perilaku manusia itu ke dalam tiga dominan yaitu kognitif cognitive, afektif affective, dan Universitas Sumatera Utara psikomotor pshycomotor. Dalam perkembangannya, teori Bloom ini dimodifikasi untuk pengukuran hasil pendidikan kesehatan yakni : 1. Pengetahuan knowledge 2. Sikap attitude 3. Praktek atau tindakan practice

2.5.2. Pengetahuan

Pengetahuan knowledge adalah hasil tahu dari manusia, yang sekedar menjawab pertanyaan ”apa” what. Pengetahuan merupakan hasil tahu dan hal ini terjadi setelah orang yang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu Notoatmodjo, 2003. Menurut Rogers 1974 dalam Notoatmodjo 2003 tingkat pengetahuan dibagi menjadi enam tingkatan, yaitu : 1. Mengetahui Mengetahui artinya dapat mengingat suatu materi yang dipelajari sebelumnya. Mengetahui merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Seseorang dikatakan tahu apabila ia dapat menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan dan menyatakan materi tersebut. 2. Memahami Memahami artinya kemampuan untuk menjelaskan dengan benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Seseorang yang paham haruslah dapat menejelaskan, menyebut contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari. Universitas Sumatera Utara 3. Aplikasi Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang sebenarnya riil. 4. Analisis Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih dalam struktur organisasi tersebut dan kaitannya satu sama lain. 5. Sintesis Menunjukkan pada suatu kemampuan meletakkan atau menghubungkan bagian- bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Seseorang dapat merencanakan, meringkaskan, menyesuaikan dan sebagainya terhadap suatu teori. 6. Evaluasi Evaluasi yaitu kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu objek. Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi penilaian terhadap suatu objek materi atau objek penilaian berdasarkan kriteria yang ditentukan sendiri atau responden. Dalam Notoatmodjo 2003, pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya : 1. Pendidikan Pendidikan adalah sebuah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok dan juga usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan, yang bertujuan untuk mencerdaskan manusia. Universitas Sumatera Utara 2. Media Media adalah sarana yang dapat dipergunakan oleh seseorang dalam memperoleh pengetahuan. Contohnya televisi, radio, koran dan majalah. 3. Paparan Informasi Informasi adalah data yang diperoleh dari observasi terhadap lingkungan sekitar yang diteruskan melalui komunikasi dalam kehidupan sehari-hari.

2.5.3. Sikap