39 suhu 60 ºF. Sharma et al [45] melakukan pirolisis limbah HDPE menjadi bahan
bakar cair, densitas bahan bakar cair yang dihasilkan berkisar 0,79 – 0,802 gml.
Pencampuran bahan bakar hasil pirolisis plastik dengan bahan bakar diesel minyak bumi dapat memberikan kualitas bahan bakar yang lebih baik [4].
Komposisi terbaik pada pencampuran bahan bakar hasil pirolisis plastik atau WPO Waste Plastic Oil dengan diesel minyak bumi berada pada rentang 20
– 30 WPO vv [42, 45, 50]. Hasil pencampuran bahan bakar cair yang dihasilkan pada
penelitian ini dengan bahan bakar diesel pada komposisi 20 menghasilkan densitas sebesar 0,828 gml, spesific gravity sebesar 0,828, dan API gravity sebesar
39 yang telah memenuhi standar bahan bakar diesel.
4.3.2 Analisis Viskositas Kinematik
Viskositas kinematik adalah tahanan zat cair untuk mengalir karena gaya berat. Viskositas berperan penting pada pelumasan dan sisem injeksi bahan bakar,
terutama pada mesin yang dilengkapi dengan pompa rotary injection yang sangat mengandalkan bahan bakar untuk pelumasannya dalam mekanisme pemompaan
tingkat tinggi. Bahan bakar yang mempunyai viskositas yang lebih rendah meningkatkan resiko kebocoran pada pompa injektor yang menyebabkan
pengiriman bahan bakar tidak maksimal dan mengurangi power output mesin. Viskositas produk bahan bakar cair adalah ukuran ketahanan bahan bakar untuk
mengalir, yang mempengaruhi pada aliran dalam sistem injeksi. Viskositas yang lebih tinggi akan mengurangi laju alir yang sesuai untuk tekanan injeksi dan
mengurangi derajat atomisasi [31]. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, viskositas bahan bakar cair yang
dihasilkan dari PBKG dapat dilihat pada Tabel 4.2. Viskositas knematis produk bahan bakar cair yang diperoleh berdasarkan hasil penelitian berkisar antara 0,702
– 1,464 cSt. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa bahan bakar cair yang dihasilkan masih lebih encer atau lebih rendah dari standar yang ditetapkan
oleh Pemerintah Indonesia untuk Diesel 48 solar berkisar antara 2,0 – 5,0 cSt [4]
dan standard viskositas kinematik bahan bakar cair yang ditetapkan oleh EN 590 European Union Standard for Diesel Fuel adalah 2,0
– 4,5 cSt [45]. Fraksi bensin
Universitas Sumatera Utara
40 yang lebih tinggi dan fraksi minyak berat yang lebih rendah menyebabkan
viskositas kinematik yang lebih rendah [4].
Tabel 4.2 Hasil Analisis Viskositas Kinematik Bahan Bakar Cair
Suhu Pirolisis
o
C Rasio katalis :
Polipropilna bb Viskositas
Kinematik 40 °C cSt
200 0:10
0,854 250
0:10 0,890
300 0:10
0,818 350
0:10 0,968
200 1:10
0,717 250
1:10 0,748
300 1:10
0,827 350
1:10 0,996
200 1,5:10
0,750 250
1,5:10 0,779
300 1,5:10
0,793 350
1,5:10 1,106
200 2:10
0,702 250
2:10 0,878
300 2:10
0,919 350
2:10 1,046
200 2,5:10
1,032 250
2,5:10 1,464
300 2,5:10
0,818 350
2,5:10 0,791
200 3:10
0,814 250
3:10 1,182
300 3:10
1,273 350
3:10 0,909
Sampel yang digunakan untuk pencampuran dengan bahan bakar diesel
Kumar et al [15] melakukan catalytic pyrolysis pada limbah HDPE dengan perbandingan katalis 1 : 4 dan suhu 450 °C, viskositas kinematis bahan bakar cair
yang dihasilkan adalah 2,1 cSt. Syamsiro et al [4] melakukan catalytic cracking pada limbah PE dan HDPE pada suhu 450 °C dan menggunakan katalis zeolit.
Universitas Sumatera Utara
41 Limbah PE menghasilkan bahan bakar cair dengan viskositas kinematis 1,739 cSt
dan 1,838 cSt, semenatara limbah HDPE menghasilkan bahan bakar cair dengan viskositas kinematis 2,319 cSt. Mishra et al [18] melakukan catalytic cracking
terhadap limbah polipropilena dengan menggunakan katalis Ni pada suhu 550 °C, viskositas kinematis bahan bakar cair yang diperoleh adalah sebesar 2,149 cSt.
Hasil ini masih dikategorikan dibawah standar viskositas kinematis yang ditetapkan.
Pencampuran bahan bakar hasil pirolisis plastik dengan bahan bakar diesel minyak bumi dapat memberikan kualitas bahan bakar yang lebih baik [4] dengan
rentang komposisi WPO Waste Plastic Oil 20 – 30 vv. Hasil pencampuran
bahan bakar cair yang dihasilkan pada penelitian ini dengan bahan bakar diesel pada komposisi 20 menghasilkan viskositas kinematis sebesar 3,652 cSt yang telah
memenuhi standar bahan bakar diesel.
4.3.3 Analisis GC-MS Produk Bahan Bakar Cair