Penelitian Terdahulu Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Gletser

dan pendukung yang kompetitif secara internasional. Untuk menjaga dan memelihara kelangsungan keunggulan daya saing maka perlu selalu dijaga hubungan dan koordinasi dengan pemasok. Porter menyarankan pembentukan “Cluster System”. Faktor penentu terakhir adalah Strategi Perusahaan yang bersangkutan, dan struktur serta sistem persaingan antar perusahaan.

2.2 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.2 Daftar Penelitian Terdahulu No Nama Peneliti Judul peneltian Hasil penelitian 1 Prof. Dr. Ritha F Dalimunthe, MS1, Setri Hiyanti Siregar, SE, MSi2 2015 A Model to Develop and Increase Rattan Products Competitiveness A Case Study on A Rattan Cooperative in Medan Based on these results, it can be concluded that all variables have no effect on improving the competitiveness of rattan SMEs 2. Setyawan Agus Anton, Isa Muzakan, Wajdi Farid Muhammad, Syamsudin, Nugroho Permono Sidiq 2015 An Assessment of SMEs Competitiveness in Indonesia Our findings show that SMEs need government assistance to develop marketing networks and access to financial institutions 3. Achmad Ghozali 2014 Faktor utama dalam peningkatan daya saing perkotaan Terdapat beberapa faktor daya saing daerah namun terdapat tiga faktor utama yang sangat krusial. Tiga faktor utama dalam peningkatan daya saing daerah tersebut adalah infrastruktur, sumberdaya manusia dan kelembagaan.Tiga faktor utama tersebut dipandang bukan sebagai kuantitassumberdaya yang dimiliki oleh suatu daerah namun juga perlu dipandang sebagai ukuran kualitas yang dapat menciptakan keunggulan kompetitif . Universitas Sumatera Utara 4. Husnah1, Bambang Subroto2, Siti Aisjah2 and Djumahir2 2014 Competitive Strategy Role in Developing SMEs with RBV Perspective: A Literature Review The analysis showed that Resource Base View RBV theory is a fundamental in determining internal resources. 5. Muriani Emelda Isharyani, Muhammad Yuda Ananta dan Deasy Kartika Rahayu K 2014 Analisis variabel yang memengaruhi pertumbuhan dan peningkatan daya saing industri amplang, samarinda. Berdasarkan analisis inner model, faktor-faktor dari model Diamond Porter yang memengaruhi pertumbuhan dan peningkatan daya saing industri amplang Kota Samarinda secara positif dan signifikan adalah faktor kondisi, faktor sumber daya, faktor kondisi permintaan, faktor industri pendukung dan industri terkait, faktor struktur pasar, persaingan, dan strategi perusahaan, faktor peran pemerintah, serta faktor kesempatan. 6. Inggita Gusti Sari Nasution, Yasmin Chairunisa Muchtar 2013 Keberhasilan usaha kecil pengolahan rotan di Kota Medan Hasil penelitian membuktikan bahwa secara bersama-sama faktor tenaga kerja, inovasi dan promosi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha kecil pengolahn rotan. Secara parsial, tenaga kerja memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha kecil pengolahan rotan, namun inovasi dan promosi memiliki pengaruh yang positif dan tidak signifikan terhadap keberhasilan usaha. 7. Nanik Utami Handayani, Haryo Santoso, Adhitya Ichwal Pratama 2012 Faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan daya saing Klaster Mebel di Kabupaten Jepara Untuk klaster Mulyoharjo, faktorfaktor yang memengaruhi daya saing adalah faktor kondisi, kondisi permintaan, industri pendukung dan terkait, serta strategi perusahaan. Sedangkan untuk Universitas Sumatera Utara klaster Senenan, faktor-faktor yang memengaruhi daya saing adalah faktor kondisi, peran pemerintah, kesempatan dan modal sosial. 8. Jesika 2012 Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi daya saing ukm berorientasi ekspor di dki jakarta Hasil penelitian juga menunjukkan adanya pengaruh positif yang searah dan sangat kuat antara variabel produk x1, inovasi x2, sumber daya manusia x3, dan pemasaran dengan pemanfaatan tekonologi x4 terhadap daya saing ukm berorientasi ekspor di dki jakarta. 9 Pero Petrović, Miroslav Antevski, Dobrica Vesić 2008 The International Competitiveseness and Economic Integration The European integration process has intensified the problem of competitiveness of the national economy by the following: first, by the reduction of protection measures, and second, by the liberalization of regional trade. It has been a good way to upgrade and strengthen competitiveness of the national economy. Regional economic integration is a supporting means for a gradual increase of competitiveness of a small open economy in transition 2.3 Kerangka Konseptual Kerangka konseptual atau disebut juga kerangka teoretis yaitu “suatu model yang menerangkan bagaimana hubungan suatu teori dengan faktor-faktor yang penting yang telah diketahui dalam suatu masalah tertentu. Kerangka teoretis akan menghubungkan secara Universitas Sumatera Utara teoretis antara variabel-variabel penelitian, yaitu antara variabel bebas dengan variabel terikat” Erlina, 2011 : 33. 1. Sumber Daya Manusia Elemen organisasi yang sangat penting, karenanya harus dipastikan sumber daya manusia ini harus dikelola sebaik mungkin agar mampu memberikan kontribusi secara optimal dalam upaya peningkatan daya saing UMKM. Menurut penelitian Muriani 2014Dari faktor-faktor maupun indikator-indikator yang berpengaruh dapat diidentifikasi bahwafaktor kondisi dan sumber daya serta indikator ketersediaan sumber daya modal merupakan faktor danindikator yang paling berpengaruh terhadap pertumbuhan dan peningkatan daya saing industri . 2. Modal Salah satu faktor produksi yang sangat penting bagi setiap usaha, baik skala kecil, menengah maupun besar. Artinya bahwa suatu usaha tidak akan pernah ada atau tidak dapat berjalan tanpa adanya modal. 3. Pemasaran produk Suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistrbusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan jasa baik kepada konsumen saat ini maupun konsumen potensial. 4. Dukungan dari Pemerintah Daerah Kebijakan pemerintah dalam pengembangan sektor UMKM tersebut bertujuan untuk meningkatkan potensi dan partisipasi aktif UMKM di dalam proses pembangunan nasional, khususnya dalam kegiatan ekonomi dalam rangka mewujudkan pemerataan pembangunan melalui perluasan kerja dan peningkatan pendapatan. 5. Daya Saing Universitas Sumatera Utara Daya saing mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan produktivitas UMKM dan memperluas akses pasar. Hal ini akan bermuara kepada peningkatan omset penjualan dan provitabilitas. Berdasarkan uraian landasan teori yang telah dipaparkan diatas, maka disusun hipotesis yang merupakan alur pikiran dari peneliti, kemudian digambarkan dalam kerangaka teoritis yang disusun sebagai berikut : Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Berdasarkan gambar 2.1 di atas, dapat diketahui bahwa daya saing yang dihadapi oleh usaha mikro rotan dipengaruhi oleh empat faktor, yaitu sumber daya manusia, modal, pemasaran produk, serta dukungan dari pemerintah daerah. Sumber daya manusia dan modal adalah masalah utama yang menyebabkan rendahnya daya saing indonesia. Rendahnya kualitas SDM ini pada dasarnya sangat mengakar pada keterpurukan nilai-nilai pendidikan yan berkualitas. Pemasaran produk juga menjadi salah satu faktor kendala peningkatan daya saing yang perlu diperhatikan. Pemasaran produk dengan bantuan IPTEK dianggap akan lebih efisien dan efektif serta akan terhubung dengan pasar yang lebih luas sehingga akan dapat meningkatkan daya saing. Dan tak kalah penting nya faktor lain adalah dukungan dari pemerintah daerah. UKM membutuhkan pelindung berupa kebijakan pemerintah seperti undang-undang dan peraturan pemerintah. Adanya regulasi baik berupa undang-undang dan Sumber Daya Manusia X 1 Modal X 2 Pemasaran Produk X 3 Dukungan Pemerintah Daerah X 4 Daya Saing Usaha Y Universitas Sumatera Utara peraturan pemerintah yang berkaitan dengan UMKM dari sisi produksi dan sisi perbankan, akan memacu peranan UMKM dalam perekonomian untuk meningkatkan daya saing.

2.4 Hipotesis Penelitian