4. Bangunan yang sehat, artinya yang tidak memberi dampak negatif bagi kesehatan
manusia dalam proses, pengoperasianpurna huni, maupun saat pembongkaran. Di dalamnya juga termasuk lokasi yang sehat, bahan yang sehat, bentuk yang sehat,
bahan yang sehat, bentuk yang sehat dan suasana yang sehat.
Adapun arahan perencanaan bangunan ekologis adalah: perlindungan terhadap panas matahari, pemanfaatan matahari untuk pencahayaan alamiah siang hari,
pemanfataan angin untuk pengkondisian udara alamiah, dan antisipasi terhadap curah hujankelembaban
2.5.3. Keterkaitan Tema dengan Judul
Dengan menggunakan tema arsitektur hemat energi, proyek hotel Ekonomis di Kuala Namu dapat meningkatkan inovasi arsitektur yang ramah lingkungan di
kawasan Kuala namu dan dapat menarik peminat usaha penginapan lainnya yang ingin membangun penginapan dengan inovasi-inovasi lainnya, sehingga dengan
adanya persaingan usaha ini dapat meningkatkan perkembangan urban kawasan Kuala Namu.
Bangunan, termasuk di dalamna bangunan hotel, menggunakan 50 energi secara umum atau 70 listrik dari total konsumsi di Indonesia, menjadikannya
sebagai pengguna energi terbesar bahkan melebihi sektor industri dan transportasi. Besarnya energi pada bangunan ini berkontribusi terhadap tingginya biaya
operasional bangunan sebesar 25-30, selain kontribusi yang cukup besar terhadap emisi gas rumah kaca dan pemanasan global. Sehingga penghematan energi menjadi
salah satu solusi cerdas untuk diaplikasikan pada bangunan, terutama pada bangunan hotel.
2.5.4. Penerapan Tema dalam Rancangan
Penerapan teknologi hemat energi dalam Rancangan Hotel ini menggunakan panel surya sebagai sumber listrik, penyarigan air hujan untuk dapat digunakan
kembali, bukaan dalam bangunan sebagai penerangan alami bangunan untuk mengurangi penggunaan lampu penerangan, serta menggunakan penggunaan AC
hanya di ruangan kamar dan kantor, ruangan lain seperti ruang makan, ruang bersantai dan berkumpul dikonsepkan dengan ruangan yang memiliki banyak bukaan dan area
hijau untuk meminimkan panas dan menggunakan penghawaan alami serta
Universitas Sumatera Utara
penggunaan ruangan rooftop, sehingga dapat menurunkan tingginya kebutuhan listrik dan air.
2.5.5. Studi Banding Arsitektur dengan Tema Sejenis
Penggunaan teknologi hemat energi yang diaplikasikan ke bangunan seperti pada hotel H2Hotel di USA dengan data sebagai berikut:
Fasilitas dan Layanan 100 hotel bebas rokok
Meja resepsionis 24 jam 24 jam gym
Bar Persewaan sepeda terdekat
Pusat bisnis AC sentral
Wifi gratis Golf terdekat
Penyimpanan barang Staf multi-bahasa
Kolam renang luar ruangan Binatang peliharaan biaya dikenakan
Restoran Ruang pelayanan
Layanan Parkir sendiri biaya dikenakan daerah perbelanjaan di dekatnya
Perawatan spa atas permintaan Parkir valet biaya dikenakan
Layanan bangunan
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.13 Tampak Hotel H2Hotel
Sumber: Internet
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.14 Suasana Hotel H2Hotel
Sumber: Internet
Hotel dengan desain arsitektur Italia dan Perancis memiliki fitur tradisi arsitektur homegrown h2hotel yang modern di pusat kota Healdsburg. H2hotel
didesain oleh arsitek dari San Fransisco, David Baker, berada di pusat kota metropolis Healdsburg. Kamar terang dan cerah, dilengkapi seperti apartemen kecil, dan layanan
sepeda-share tersedia, ada parkir sepeda di lantai dasar juga dan dapat bikendarai
Universitas Sumatera Utara
sendiri. Difasilitasi restoran Spoonbar, menyajikan masakan Mediterania dan high- end koktail, dan lokasi tepat di tengah kota, menawarkan akses mudah ke sejumlah
restoran, serta Hotel Healdsburg. Memiliki kriteria Hotel dengan 36 Kamar dan suasana sekitar tenang.
Teknologi hemat energi yang diaplikasikan pada hotel ini adalah denganmenggunakan panel surya sebagai sumber listrik, serta penyarigan air hujan
untuk dapat digunakan kembali, sehingga dapat menurunkan tingginya kebutuhan listrik dan air.
Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang