Keadaan Penduduk EFEKTIVITAS KOMPENSASI KENAIKAN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) TERHADAP KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA BURUH TANI DI KECAMATAN MANTINGAN KABUPATEN NGAWI

xlv

C. Keadaan Penduduk

1. Keadaan Penduduk Menurut Jenis Kelamin Ketersediaan tenaga kerja yang mampu bekerja mempengaruhi kondisi kesejahteraan masyarakat. Seperti di sektor pertanian yang membutuhkan tenaga kerja baik itu laki-laki maupun perempuan untuk mengerjakan pekerjaan sesuai kemampuannya. Pengolahan tanah yang biasa dilakukan oleh laki-laki, sedangkan penanaman biasa dilakukan oleh kaum perempuan. Selain itu tenaga kerja laki-laki juga dibutuhkan untuk mengerjakan pekerjaan berat seperti pembangunan sarana prasarana desa ataupun pekerjaan-pekerjaan padat karya lainnya. Distribusi penduduk menurut jenis kelamin juga dapat digunakan untuk mengetahui komposisi antara penduduk laki-laki dan perempuan menurut rumus sex ratio sebagai berikut : Sex ratio = O Penduduk laki-laki x 100 O Penduduk Perempuan Distribusi penduduk menurut jenis kelamin dan hasil sex ratio dapat dilihat pada tabel 10. Tabel 10. Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin di Kecamatan Mantingan Tahun 2006. Desa Pakah Desa Tambakboyo Kecamatan Mantingan N o Penduduk Jumlah Jumlah Jumlah 1 2 Laki-laki Perempuan 2.798 2.989 49,86 50,14 3.798 3.985 48,79 51,21 23.169 22.657 50,56 49,44 Jumlah 5.962 100.00 7.783 100.00 45.826 100.00 Sex Ratio 99 95 102 Sumber : Profil Desa Tahun 2006 dan Monografi Kecamatan Mantingan Tahun 2006. Tabel 10 menunjukkan bahwa sex ratio di Kecamatan Mantingan adalah 102, yang berarti setiap 100 jiwa penduduk perempuan terdapat 102 jiwa penduduk laki-laki. Hal ini berbeda dengan kedua desa penelitian, dimana di Desa Pakah jumlah penduduk perempuan lebih banyak daripada xlvi penduduk laki-laki yang ditunjukkan dengan angka sex ratio sebesar 99 yang berarti setiap 100 jiwa penduduk perempuan terdapat 99 jiwa penduduk laki-laki. Sama halnya dengan Desa Tambakboyo, dengan angka sex ratio yang lebih kecil dari Desa Pakah yaitu 95, menunjukkan bahwa jumlah penduduk perempuan lebih banyak dari penduduk laki-laki. Terkait dengan kegiatan pertanian, banyaknya laki-laki sangat mendukung untuk bekerja di sawah dan memperoleh pendapatan yang lebih besar sehingga kesejahteraan bisa meningkat. Di Desa Pakah dan Desa Tambakboyo yang jumlah penduduk laki-laki lebih sedikit mempengaruhi pendapatan yang akan diterima setiap rumah tangga. 2. Keadaan Penduduk menurut Mata Pencaharian Mata pencaharian merupakan sarana pemenuhan kebutuhan hidup bagi masyarakat. Melalui berbagai macam pekerjaan yang digeluti masyarakat dapat memperoleh pendapatan yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Apabila kebutuhan hidup terpenuhi kesejahteraan hidup akan dapat dicapai. Keadaan Penduduk menurut mata pencaharian dapat dilihat pada tabel 11.. xlvii Tabel 11. Jumlah Penduduk menurut Mata Pencaharian di Kecamatan Mantingan Tahun 2006. Desa Pakah Desa Tambakboyo Kec. Mantingan No. Mata Pencaharian Jumlah Jumlah Jumlah . 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Petani a. Petani Pemilik Tanah b. Petani Penggarap c. Buruh Tani Pengusaha sedangbesar Pengrajin Industri kecil Buruh Industri Buruh bangunan Pedagang PengangkutanJasa Pegawai Negeri Sipil ABRI Pensiunan Peternak 943 732 41 70 18 100 19 49,04 0.00 38,06 0.00 0.00 2,14 0.00 3,64 0,93 5,20 0.00 0,99 0.00 2.114 163 176 9 125 67 35 240 20 30 46,58 3,59 38,84 0.00 0,19 2,75 0.00 1,48 0,77 5,28 0,45 0,07 0.00 5.130 906 4.224 2 74 83 53 76 78 573 124 243 1745 37,97 6,71 31,26 0,01 0,54 0,60 0,39 1,30 1,32 4,28 0,91 1,80 12,91 Jumlah 1.923 100.00 4.538 100.00 13.511 100.00 Sumber : Profil Desa Tahun 2006 dan Monografi Kecamatan Mantingan Tahun 2006. Tabel 11 menunjukkan bahwa penduduk Kecamatan Mantingan paling banyak bekerja di sektor pertanian yaitu 10.260 jiwa atau 75,94 persen. Sebanyak ¾ penduduk bekerja sebagai petani yang terbagi menjadi petani pemilik tanah, petani penggarap tanah dan buruh tani, sedangkan jumlah terbanyak ada pada petani pemilik tanah sebanyak 5.130 jiwa. Meskipun begitu jumlah buruh tani juga sangat banyak yang menduduki posisi kedua yaitu sebanyak 4.224 jiwa. Komposisi penduduk tersebut tersebar di seluruh desa di Kecamatan Mantingan, dimana untuk Desa Pakah dan Desa Tambakboyo keadaannya juga tidak jauh berbeda. Untuk Desa Pakah petani pemilik merupakan jumlah terbanyak yaitu 943 jiwa dan buruh tani sebanyak 732 jiwa, tetapi tidak terdapat petani penggarap. Sedangkan untuk Desa Tambakboyo jumlah petani pemilik 2114 jiwa, petani penggarap 163 jiwa dan buruh tani sebanyak 1762 jiwa. Petani penggarap terutama mengerjakan lahan persawahan yang dikuasai perangkat desa atau sering disebut tanah bengkok. Di kedua desa xlviii penelitian, jumlah buruh tani menunjukkan angka yang cukup besar sama dengan di seluruh wilayah Kecamatan Mantingan. Jumlah buruh tani yang cukup besar ini menunjukkan bahwa masih banyak petani di Kecamatan Mantingan yang belum mempunyai lahan sendiri, dan bergantung hidup dari adanya pekerjaan di sawah. Pendapatan mereka tergantung dari setiap musim panen dan tahapan budidaya pertanian yang diikutinya. Pendapatan yang tidak pasti dan relatif rendah tersebut sangat mempengaruhi kesejahteraan buruh tani. Untuk jenis mata pencaharian yang terdapat di Kecamatan Mantingan selain sektor pertanian antaralain pengusaha, pengrajin, buruh industri, buruh bangunan, pedagang, PNS, ABRI, peternakan. Setelah sektor pertanian, penduduk di Kecamatan Mantingan memilih bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Hal ini juga terjadi di kedua desa penelitian, dimana mata pencaharian sebagai Pegawai Negeri Sipil menduduki posisi kedua setelah sektor pertanian. 3. Keadaan Penduduk menurut Pendidikan Pendidikan merupakan salah satu faktor yang dapat menentukan taraf atau tingkat kehidupan seseorang. Pendidikan yang tinggi menciptakan sumberdaya manusia yang tinggi pula, sehingga berupaya untuk selalu memenuhi kebutuhan hidupnya demi mencapai kesejahteraan. Perinciaan mengenai keadaan penduduk menurut pendidikan dapat dilihat pada tabel 12. Tabel 12 Jumlah Penduduk menurut Tingkat Pendidikan di Kecamatana Mantingan Tahun 2006. Desa Pakah Desa Tambakboyo Kec.Mantingan No . Tingkat pendidikan Jumlah Jumlah Jumlah 1. 2. 3. 4. Belum sekolah Tidak tamat sekolah Tamat SDsederajat Tamat SLTPsederajat 1.438 2.514 623 0.00 25,62 44,78 11,10 1.286 1.315 1.465 0.00 26,66 27,27 30,38 1.375 2.212 5.794 7.540 5,56 8,95 23,46 30,51 xlix 5. 6. 7. 8. Tamat SLTAsederajat Tamat akademisederaja Tamat perguruan tinggisederajat Buta huruf 363 39 26 611 6,47 0,69 0,46 10,88 545 97 115 11,30 2,01 2,38 0.00 5.962 396 784 643 24,13 1,16 3,18 2,60 Jumlah 5.614 100.00 4.823 100.00 24.706 100.00 Sumber : Profil Desa Tahun 2006 dan Monografi Kecamatan Mantingan Tahun 2006 . Tabel 12 menunjukkan bahwa tingkat pendidikan penduduk di Kecamatan Mantingan tergolong sedang. Tingkat pendidikan paling banyak yang telah ditempuh penduduk Kecamatan Mantingan adalah SLTPsederajat sebanyak 7.540 jiwa atau 30,51 persen. Hal ini sesuai dengan program wajib belajar 9 tahun yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Sama halnya dengan Desa Tambakboyo, bahwa jumlah penduduk yang tamat SLTPsederajat paling banyak yaitu 1.465 jiwa atau 30,38. Namun untuk Desa Pakah jumlah penduduk yang tamat SDsederajat menduduki posisi paling banyak yaitu 2.514 jiwa diikuti penduduk yang tidak tamat sekolah sebanyak 1.438 jiwa. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan penduduk di Desa Pakah lebih rendah dari Desa Tambakboyo maupun rata-rata tingkat pendidikan Penduduk Kecamatan Mantingan. Keadaan ini semakin parah dengan adanya penduduk yang buta huruf sebanyak 611 jiwa dari 643 jiwa penduduk yang buta huruf di seluruh wilayah Kecamatan Mantingan. Di Kecamatan Mantingan jumlah penduduk yang tamat SLTAsederajat menduduki posisi kedua sebanyak 5.962 jiwa yang berarti keinginan masyarakat untuk maju cukup tinggi. Namun, karena terbentur dengan kondisi ekonomi dan kesejahteraan yang rendah sehingga masih banyak juga penduduk yang hanya tamat SDsederajat dan sebanyak 643 penduduk masih buta huruf. Hal ini dapat dilihat dari komposisi tingkat pendidikan penduduk di Desa Pakah. Oleh karena itu melalui program- program pemerintah diharapkan mampu memperbaiki kondisi pendidikan penduduk di Kecamatan Mantingan. l

D. Keadaan Pertanian