Uji Vibrating Sample MagnetometerVSM

ditempatkan pada titik fokus hamburan sinar-X yaitu tepat ditengah-tengah berukuran sesuai dengan sampel pellet dengan perekat pada sisi baliknya. Gambar 3.3 Skema Alat uji XRD Secara umum prinsip kerja XRD ditunujkkan oleh gambar 3.2berikut : 1. Generator tegangan tinggi A berfungsi sebagai catu daya sumber sinar-X B 2. Sampel berbentuk pellet C diletakkan diatas tatakan D yang dapat diatur. 3. Berkas sinar-X didifraksikan oleh sampel dan difokuskan melewati celah E, kemudian masuk ke alat pencacah berputar sebesar θ 4. intensitas difraksi sinar-X direkam dalam bentuk kurva terhadap jarak antara bidang d. Untuk mengetahui fasa dan struktur material yang diamati dapat dilakukan dengan cara sederhana, yaitu dengan cara membandingkan nilai d yang terukur dengan nilai d pada data standart. Data standart dapat diperoleh melalui Joint Comitte of Powder Difraction Standart JCPDS atau dengan metode hanawalt.

3.6.5 Uji Vibrating Sample MagnetometerVSM

Vibrating Sample Magnetometer VSM merupakan salah satu jenis peralatan yang digunakan untuk mempelajari sifat magnetik bahan. Dengan alat ini akan dapat diperoleh informasi mengenai besaran – besaran sifat magnetik sebagai akibat perubahan medan magnet luar yang digambarkan dalan kurva histeresis, Universitas Sumatera Utara sifat magnetik bahan sebagai akibat perubahan suhu, dan sifat – sifat magnetik sebagai fungsi sudut pengukuran atau kondisi anisotropik bahan.Salah keistimewaan VSM adalah merupakan vibrator elektrodinamik yang dikontrol menggunakan arus balik. Sampel dimagnetisasi dengan medan magnet homogen. Jika sampel bersifat magnetik, maka medan magnet akan memagnetisasi sampel dengan meluruskan domain magnet. Prosedur kerja untuk mengukur sifat magnetnya adalah: 1. Menimbang bahan sebanyak 50-60 mg dengan mengggunakan neraca digital 4 digit 2. Menempatkan sample dalam medium preparat 3. Menginduksi momen dipole sample, sample yang telah ditempatkan pada preparat akan dikondisikan dalam medan magnet yang seragam. 4. Mengukur sinyal standar preparat Setelah induksi dilakukan pada magnetizing, sample akan memperlihatkan sinyal berupa getaran-getaran dengan gerakan sinusoida dalam medium pick-up coll. Sinyal ini memiliki frekuensi yang sama, dimana getaran sampel akan sebanding dengan amplitude dan medan magnet partikel. 5. Output unit vibrasi magnetometer Sinyal yang dikirim dari sistem pick-up coil akan diteruskan ke penguat differensial yang terdapat pada unit vibrasi. Output dari penguat differensial ini kemudian diproses di amplifier yang menerima sinyal referensi. Universitas Sumatera Utara

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Karakterisasi Sifat Fisis

Karakterisasi sifat fisisyang diamati pada penelitian ini meliputi pengukuran true density,bulk density, porosity,Optical microscope OM,analisa XRD.

4.1.1 Pengukuran True Density

Pada penelitian ini, pengukuran true density bahan mill scale dan FeMo dilakukan dengan menggunakan prinsip Archimedes. Pengukuran ini dilakukan pada saat bahan masih berbentuk serbuk dengan menggunakan piknometer pada suhu 20°C dan menggunakan toluene untuk mencegah terjadinya aglomerasi, dengan massa jenisnya 0,86 gcm 3 .Setelah proses milling dengan PBM Planetary Ball Mill selama 24 jam diperoleh nilai true density mill scale5.638gcm 3 dan proses milling FeMo dengan HEM High Energy Milling selama 15 menit adalah 10.25 gcm 3 . Sedangkan nilai true density yang diperoleh setelah mixing adalah seperti yang ditampilkan pada Tabel 4.1 Table 4.1 Hasil Pengujian True Density Komposisi aditif FeMo wt Praktek ρ gcm 3 Teori ρ gcm 3 5.63 5.7 3 5.69 5.76 5 5.71 5.86 7 5.86 5.95 Dari Tabel 4.1 harga densitas diperoleh dengan menggunakan rumus pada persamaan 2.1. Sesuai dengan persamaan 2.1 jelas terlihat bahwa dengan bertambahnya FeMo maka nilai densitas akan semakin tinggi, dilihat dari nilai true density maksimum yaitu pada penambahan 7wt FeMo dengan nilai 5.86 gcm 3 . Untuk lebih jelasnya dapat dibuat grafik hubungan penambahan Universitas Sumatera Utara