2.
Resiprositas.
Resiprositas
merupakan hubungan timbal balik atau saling memberi dan menerima antara pengurus dan anggota SHG Solo dalam kehidupan sehari-hari baik
di lingkungan organisasi maupun masyarakat. Modal sosial selalu diwarnai oleh kecenderungan saling bertukar kebaikan di antara kaum difabel yang menjadi bagian
dari SHG Solo. Hubungan timbal balik ini juga dapat diasumsikan sebagai saling melengkapi dan saling mendukung satu sama lain.
Resiprositas
sebagai proses timbal balik yang saling menguntungkan diantara kaum difabel yang bergabung dalam SHG
Solo.
Resiprositas
ini bertujuan sebagai penyemangat untuk saling membantu dan mementingkan kepentingan orang lain.
Resiprositas
sendiri dibagi ke dalam dua komponen yaitu nilai dan norma sosial dan tindakan
resiprositas.
a. Nilai Sosial Dan Norma Sosial.
a.1. Nilai Sosial.
Pada kehidupan SHG Solo nilai sosial yang berkembang adalah Nilai Kejujuran, Nilai Kebersamaan dan Toleransi. Nilai kejujuran merupakan salah satu
hal yang pokok dalam kehidupan SHG Solo. Nilai kejujuran ini menyangkut masalah keterbukaan sesama anggota SHG Solo dan transparansi terhadap segala masalah
yang terjadi kaitanya dengan SHG Solo. Nilai kejujuran merupakan komponen yang
vital
dalam membangun suatu hubungan atau jaringan sosial. Pengurus dan anggota
SHG Solo nilai kejujuran sangat tinggi, karena dalam kehidupan sehari-hari saling terbuka. Mereka di dalam berinteraksi dan bergaul tidak pernah saling membohongi.
Menurut penuturan anggota SHG Solo, selama ini mereka jarang mengalami penipuan atau dibohongi oleh anggota yang lainya.
Nilai kebersamaan bagi kaum difabel merupakan perasaan ikut memiliki dan perasaan menjadi bagian dari SHG Solo. Kaum difabel merasa bahagia saat ada
pertemuan rutin setiap bulan. Mereka bisa berkumpul untuk menuangkan segala rasa rindu selama tidak bertemu. Kebersamaan ini terlihat saat ada kegiatan bersama
dalam SHG Solo yang sifatnya untuk kepentingan kelompok. Mereka bekerja bersama sesuai tugas dan fungsinya, mereka juga tidak mengeluh atau merasa
terbebani dengan tugas yang diberikanya. Nilai kebersamaan kaum difabel tidak hanya pada kegiatan kelompok saja, namun juga pada pekerjaan yang sifatnya
pribadi. Kebersamaan kaum difabel ditunjukan saat salah satu dari anggota SHG Solo yang mendapatkan masalah akan dibantunya. Bentuk bantuan yang diberikan
tergantung pada masalah yang dihadapinya, paling tidak menjadi teman untuk berkeluh-kesah agar beban masalahnya terasa ringan. Kaum difabel merasa bahwa
setiap anggota yang mendapat masalah, maka anggota yang lain ikut merasakan sebagai masalahnya.
Toleransi atau menghargai terhadap pendapat anggota lain dalam SHG Solo merupakan salah satu kewajiban moral yang harus dilakukan oleh setiap anggota.
Perbedaan pendapat itu hal yang sangat wajar, ketika hidup bersama anggota yang lain. Toleransi bukan berati tidak boleh berbeda, toleransi juga bukan berarti diam
tidak berpendapat. Namun toleransi bermakna sebagai penghargaan terhadap anggota
lain. Pengurus SHG Solo memberikan toleransi kepada anggota tentang ketentuan kelonggaran jangka waktu pengembalian pinjaman modal usaha dan pelanggaran
terhadap peraturan. Bagi Kaum difabel yang meminjam modal usaha sudah jatuh tempo, namun belum bisa mengembalikan diberi batas waktu sampai bisa, tanpa ada
ancaman atau penyitaan barang. Kaum difabel yang melakukan pelanggaran selagi tidak merugikan SHG Solo secara nama baik dan materi, tidak ada sanksi yang
diberikanya. Kaum difabel sangat menjunjung tinggi nilai sosial dalam SHG Solo. sehingga tidak ada satupun anggota yang melakukan pelanggaran berat. Mereka
sangat mengindahkan nilai sosial yang berlaku di SHG Solo. Menurut definisi dari Jousairi
Hasbullah 2006 : 14 “ bahwa nilai adalah
suatu ide yang dianggap benar dan penting oleh anggota komunitas dan diwariskan secara turun temurun”. Nilai-nilai tersebut antara lain mengenai etos kerja kerja
keras, harmoni keselarasan, kompetisi dan prestasi. Selain sebagai ide, nilai-nilai juga menjadi motor penggerak bagi anggota-anggota komunitas. Nilai-nilai
kesetiakawanan adalah ide yang menggerakkan anggota komunitas untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama. Pada banyak komunitas, nilai prestasi merupakan
tenaga pendorong yang menguatkan anggotanya untuk bekerja lebih keras guna mencapai hasil yang membanggakan.
Poin dari nilai sosial menurut pernyataan Hasbullah 2006 : 14, adalah 1. suatu ide yang dianggap benar dan penting. 2. Dapat diwariskan secara turun
temurun. 3. Contoh nilai sosial antara lain: nilai mengenai etos kerja kerja keras, harmoni keselarasan, kompetisi dan prestasi. 4. Fungsi nilai sosial.
Suatu ide yang dianggap benar dan penting: dikatakan benar kerena tidak ada yang lebih baik dan jika dijalankan tidak menyalahi proses kehidupan. Penting karena
memiliki peranan dan kontribusi yang besar dalam kehidupan masyarakat. Banyak hal yang bisa berubah atau menjadi lebih baik setelah hadirnya idenilai tersebut.
Dalam SHG Solo nilai kejujuran memberi peran penting dalam membangun hubungan. Nilai kebersamaan menjadi dasar saling membantu dalam mengatasi
masalah dalam SHG Solo. Toleransi juga sangat penting, karena bisa menghargai perbedaan pendapat dalam SHG Solo.
Dapat diwariskan secara turun temurun: nilai sosial yang sudah dijalankan dan dilembagakan dapat diwariskan kepada generasi penerusnya. Nilai sosial berubah
menjadi sebuah ilmu pengetahuan sehingga dapat dipelajari, dipahami dan diterapkan dalam kehidupan masyarakat. Kaum difabel yang mempelajari nilai sosial dapat
menggetahui bahwa generasi sebulumnya sudah menjalankan nilai sosial tersebut. Pengurus SHG Solo berusaha mewariskan nilai sosial kepada generasi penerus
terhadap nilai sosial yang sudah melembaga dan berjalan dalam kehidupan SHG Solo.
Contoh nilai sosial antara lain: nilai mengenai etos kerja kerja keras, harmoni keselarasan, kompetisi, prestasi dan nilai kesetiakawanan. Nilai sosial
dalam SHG Solo antara lain: nilai kejujuran, nilai kebersamaan dan toleransi. Nilai sosial berdasarkan pandangan Hasbulloh 2006 : 14 dengan SHG Solo terdapat
perbedaan, namun secara umum dari ketiga nilai sosial yang berkembang dalam SHG Solo sudah mampu untuk mewakilinya. Nilai kesetiakawanan adalah ide yang
menggerakkan anggota komunitas untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama,
sedangkan dalam SHG Solo yang punya peran sama adalah nilai kebersamaan. Nilai prestasi merupakan tenaga pendorong yang menguatkan anggotanya untuk bekerja
lebih keras guna mencapai hasil yang membanggakan, kalau dalam SHG Solo pendorong untuk menguatkan anggota yang lain lebih pada nilai kejujuran. Adanya
nilai kejujuran yang tinggi mendorong seseorang untuk bekerja sama dan penuh semangat.
Fungsi nilai sosial: Implementasi nilai sosial yang dianggap penting dalam SHG Solo adalah jika kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari memiliki fungsi
sebagai motor penggerak bagi kaum difabel. Nilai sosial inilah yang membuat kaum difabel masih tetap mampu untuk bertahan walau dengan kondisi yang terbatas,
karena nilai sosial senantiasa menjadi motivator dalam melakukan aktifitas sehari- hari dalam masyarakat.
a. 2. Norma Sosial.