IV-28 2.
FGD adalah group bukan individu. Prinsip ini masih terkait dengan prinsip sebelumnya. Agar terjadi dinamika kelompok, moderator harus memandang
para peserta FGD sebagai suatu grup, bukan orang per orang. 3.
FGD adalah diskusi terfokus bukan diskusi bebas. Prinsip ini melengkapi prinsip pertama di atas. Selama diskusi berlangsung moderator harus fokus
pada tujuan diskusi, sehingga moderator akan selalu berusaha mengembalikan diskusi ke “jalan yang benar”.
Menurt Luzman 2008 terdapat beberapa jenis FGD antara lain : 1.
Two-way focus group FGD dua arah - satu kelompok disaksikan kelompok lain dan membahas diamati interaksi dan kesimpulan.
2. Dual moderator focus group Dual moderator fokus grup - moderator
memastikan satu sesi berlangsung lancar, sementara yang lain memastikan bahwa semua topik yang dibahas.
3. Dueling moderator focus group - dua moderator berada pada sisi yang
berlawanan saat berdiskusi. 4.
Respondent moderator focus group - satu atau lebih dari responden diminta untuk bertindak sebagai moderator sementara.
5. Client participant focus groups - satu atau lebih perwakilan klien berpartisipasi
dalam diskusi, baik tertutup ataupun terbuka. 6.
Mini focus groups - kelompok yang terdiri dari empat atau lima anggota bukan 8 sampai 12.
7. Teleconference focus groups –FGD yang menggunakan jaringan telepon.
8. Online focus groups FGD online – FGD dengan menggunakan internet.
2.11 Penelitian terkait sebelumnya
2.11.1 Penelitian Shidiq Hartanto 2008
Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui atribut-atribut yang dianggap penting dari keinginan konsumen, mengetahui tingkat kepentingan,
kinerja, parameter teknik, kebutuhan proses dan prosedur kualitas terhadap atribut jasa
Perpustakaan Pusat
Universitas Muhammadiyah
Surakarta, dan
Menghasilkan suatu prioritas pengembangan kualitas bagi pihak Perpustakaan
IV-29 Pusat Universitas Muhammadiyah Surakarta dalam rangka meningkatkan kualitas
pelayanannya. Aribut diperoleh dari persepsi pengguna perpustakaan pusat UMS. Dimensi atribut penelitian menggunakan 5 dimensi parasuraman. Metode
penelitian yang digunakan adalah QFD. Hasil dari penelitian ini didapatkan 25 atribut jasa yang diinginkan oleh konsumen dan diterjemahkan ke dalam 15
parameter teknik dalam House of Quality HOQ tahap 1. Matrik HOQ tahap 2 menggambarkan bagaimana 15 parameter teknik tersebut dijabarkan menjadi 16
kebutuhan proses
oleh manajemen
Perpustakaan Pusat
Universitas Muhammadiyah Surakarta dan HOQ tahap 3 menerjemahkan 16 kebutuhan proses
menjadi 20 prosedur kualitas beserta urutan prioritasnya.
2.11.2 Penelitian Muhammad Irmanasyah 2006
Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui gambaran tentang tingkat kepuasan pelanggan sektor jasa perpustakan perguruan tinggi
diperpustakaan ‘X’ berdasarkan tingkat persepsi dan ekspektasi terhadap kualitas pelayanan dan memunculkan kriteria-kriteria yang menjadi prioritas untuk
ditingkatkan kualitas layanan jasa layanannya dengan memperhatikan tingkat kepentingan dan tingkat layanan yang diberikan. Metode penelitian yang
digunakan adalah
metoda servqual yang dilanjutkan dengan metode Indeks Potential Gain customer Value PGCV. Hasil dari penelitian diperoleh nilai gap terbesar
terdapat pada dimensi Reliability dan atribut yang mempunyai nilai gap terbesar adalah penyediaan koleksi yang selektif, relatif lengkap, segar, variatif, dan berdaya
guna.
2.11.3 Penelitian I-Ming Wang dan Chich-Jen Shieh 2006