Penelitian Shidiq Hartanto 2008 Penelitian Muhammad Irmanasyah 2006

IV-28 2. FGD adalah group bukan individu. Prinsip ini masih terkait dengan prinsip sebelumnya. Agar terjadi dinamika kelompok, moderator harus memandang para peserta FGD sebagai suatu grup, bukan orang per orang. 3. FGD adalah diskusi terfokus bukan diskusi bebas. Prinsip ini melengkapi prinsip pertama di atas. Selama diskusi berlangsung moderator harus fokus pada tujuan diskusi, sehingga moderator akan selalu berusaha mengembalikan diskusi ke “jalan yang benar”. Menurt Luzman 2008 terdapat beberapa jenis FGD antara lain : 1. Two-way focus group FGD dua arah - satu kelompok disaksikan kelompok lain dan membahas diamati interaksi dan kesimpulan. 2. Dual moderator focus group Dual moderator fokus grup - moderator memastikan satu sesi berlangsung lancar, sementara yang lain memastikan bahwa semua topik yang dibahas. 3. Dueling moderator focus group - dua moderator berada pada sisi yang berlawanan saat berdiskusi. 4. Respondent moderator focus group - satu atau lebih dari responden diminta untuk bertindak sebagai moderator sementara. 5. Client participant focus groups - satu atau lebih perwakilan klien berpartisipasi dalam diskusi, baik tertutup ataupun terbuka. 6. Mini focus groups - kelompok yang terdiri dari empat atau lima anggota bukan 8 sampai 12. 7. Teleconference focus groups –FGD yang menggunakan jaringan telepon. 8. Online focus groups FGD online – FGD dengan menggunakan internet.

2.11 Penelitian terkait sebelumnya

2.11.1 Penelitian Shidiq Hartanto 2008

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui atribut-atribut yang dianggap penting dari keinginan konsumen, mengetahui tingkat kepentingan, kinerja, parameter teknik, kebutuhan proses dan prosedur kualitas terhadap atribut jasa Perpustakaan Pusat Universitas Muhammadiyah Surakarta, dan Menghasilkan suatu prioritas pengembangan kualitas bagi pihak Perpustakaan IV-29 Pusat Universitas Muhammadiyah Surakarta dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanannya. Aribut diperoleh dari persepsi pengguna perpustakaan pusat UMS. Dimensi atribut penelitian menggunakan 5 dimensi parasuraman. Metode penelitian yang digunakan adalah QFD. Hasil dari penelitian ini didapatkan 25 atribut jasa yang diinginkan oleh konsumen dan diterjemahkan ke dalam 15 parameter teknik dalam House of Quality HOQ tahap 1. Matrik HOQ tahap 2 menggambarkan bagaimana 15 parameter teknik tersebut dijabarkan menjadi 16 kebutuhan proses oleh manajemen Perpustakaan Pusat Universitas Muhammadiyah Surakarta dan HOQ tahap 3 menerjemahkan 16 kebutuhan proses menjadi 20 prosedur kualitas beserta urutan prioritasnya.

2.11.2 Penelitian Muhammad Irmanasyah 2006

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui gambaran tentang tingkat kepuasan pelanggan sektor jasa perpustakan perguruan tinggi diperpustakaan ‘X’ berdasarkan tingkat persepsi dan ekspektasi terhadap kualitas pelayanan dan memunculkan kriteria-kriteria yang menjadi prioritas untuk ditingkatkan kualitas layanan jasa layanannya dengan memperhatikan tingkat kepentingan dan tingkat layanan yang diberikan. Metode penelitian yang digunakan adalah metoda servqual yang dilanjutkan dengan metode Indeks Potential Gain customer Value PGCV. Hasil dari penelitian diperoleh nilai gap terbesar terdapat pada dimensi Reliability dan atribut yang mempunyai nilai gap terbesar adalah penyediaan koleksi yang selektif, relatif lengkap, segar, variatif, dan berdaya guna.

2.11.3 Penelitian I-Ming Wang dan Chich-Jen Shieh 2006