84
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Hasil penelitian ini menjelaskan secara luas mengenai keberadaan PT. Perkebunan IX Persero. Perjalanan panjang yang telah dilalui oleh perusahaan
tersebut mengantarkan pada sebuah kesimpulan bahwa perusahaan ini berusaha agar tetap eksis dan bertahan yang dibuktikan dari pengelolaan manajemen, aset, unit
usaha, keuangan, dan tenaga kerja yang terstruktur. Dalam pembahasannya dijelaskan sejak awal mula berdirinya PT. Perkebunan IX Persero, eksistensi PT Perkebunan
IX Persero dari tahun 1974-1996, hingga proses merger PT. Perkebunan IX Persero dan PT. Perkebunan II Persero menjadi PT.Perkebunan Nusantara II
Persero pada 1996. PT. Perkebunan IX Persero berdiri berdasarkan PP No. 44 Tahun 1973
Tanggal 6 Desember 1973 dan didaftarkan melalui Akta Notaris SHS Loemban Tobing, SH No. 6 Tanggal 1 April 1974. Pengelolaan manajemen PT. Perkebunan IX
Persero berdasarkan pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Perusahaan. Dalam struktur organisasi PT. Perkebunan IX Persero terdiri dari
organisasi utama dan organisasi pendukung. Organisasi utama terdiri dari Pemegang Saham, Dewan Komisaris, dan Dewan Direksi. Sedangkan organisasi pendukung
terdiri dari Ka. Bagian, Ka. Biro, dan Administratur.
Universitas Sumatera Utara
85
Selain itu PT. Perkebunan IX Persero juga melakukan pengelolaan sumber daya manusia SDM yaitu tenaga kerja atau karyawan perusahaan. Tenaga kerja
tersebut terdiri dari staf atau karyawan tetap perusahaan, staf honorer, karyawan tetap bulanan, serta karyawan harian tetap dan lepas. Dalam sistem pengelolaan tenaga
kerja atau karyawan, PT, Perkebunan IX Persero mengatur regulasi tentang golongan dan kepangkatan, gaji pokok, tunjangan, santunan dan jaminan sosial,
pemberian bonus, izin kerja, cuti kerja, serta sistem pensiun. Perusahaan ini bergerak di bidang industri perkebunan dan usaha-usaha lain
yang berkaitan. Komoditi utama yang diproduksi adalah tembakau yang terkenal dengan Tembakau Deli. Namun, dalam proses perkembangan selanjutnya mulai
diusahakan komoditas lainnya seperti kelapa sawit, kakao, dan tebu. Usaha lain dari PT. Perkebunan IX Persero di antaranya pabrik, yang terdiri dari pabrik gula dan
pabrik kelapa sawit; rumah sakit; dan bengkel pusat. Walaupun dalam perkembangannya mengusahakan komoditas lain, PT.
Perkebunan IX Persero tetap memiliki konsistensi untuk memproduksi Tembakau Deli karena karakter komoditinya yang khas. Mengingat pada Tri Darma Perkebunan
yaitu untuk menghasilkan devisa dan pemasukan bagi negara dengan seefisien- efisiennya, memenuhi fungsi sosial diantaranya berupa memelihara atau menambah
lapangan kerja bagi warga negara Indonesia, serta memelihara kekayaan alam berupa pemeliharaan dan peningkatan kesuburan tanah dan tanamannya.
Akhirnya pada 1996, PT. Perkebunan IX Persero dilebur merger dengan PT. Perkebunan II Persero. Walaupun dalam prosesnya telah dilakukan masa
Universitas Sumatera Utara
86
transisi semenjak 1994. Proses merger atau peleburan tersebut dipengaruhi oleh kondisi internal dan eksternal perusahaan, meskipun hal ini merupakan dampak dari
kebijakan pemerintah pusat terhadap pengelolaan perusahaan perkebunan-perkebunan yang ada di Indonesia. Kebijakan peleburan kedua perusahaan ini kemudian
mengubah nama perusahaan menjadi PT. Perkebunan Nusantara II Persero.
5.2 Saran