30
kata yang seluas-luasnya serta segala sesuatu selaras dengan maksut dan tujuan tersebut, baik secara sendiri atau bersama-
sama dengan bahan-bahan lain yang sejenis dengan cara-cara dan bentuk yang sesuai dengan keperluan, asal yang demikian itu
tidak melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Ayat 3: Perseroan dapat pula mendirikan atau menjalankan perusahaan dan usaha lainnya yang mempunyai hubungan dengan usaha
tersebut di atas, baik secara sendiri-sendiri maupun bersama- sama dengan badan-badan lain sepanjang yang demikian itu tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar
ini.”
52
3.1.3 Struktur Organisasi
Adapun yang dimaksud dengan usaha-usaha lain pada kutipan di atas, ialah unit usaha yang mempunyai hubungan dengan usaha pertanian dan perkebunan,
seperti: Pabrik Gula, Pabrik Kelapa Sawit, Rumah Sakit, Bengkel Pusat Bengkel Sentral, dan lain sebagainya.
Struktur organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukan adanya hubungan keterkaitan
antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Suatu instansi atau perusahaan terdiri dari berbagai unit kerja yang berfungsi melaksanakan serangkaian
kegiatan tertentu. Dalam struktur organisasi perusahaan ada yang disebut Good Corporate
Governance GCG. Struktur organisasi GCG ini terdiri dari Organisasi Utama dan
Organisasi Pendukung. Organisasi Utama GCG yaitu Rapat Umum Pemegang Saham
52
Anggaran Dasar PT. Perkebunan IX Persero, pasal 3 ayat 2, dan 3.
Universitas Sumatera Utara
31
RUPS, Dewan Komisaris dan Direksi, sedangkan Organisasi Pendukung GCG yaitu Sekretaris Perusahaan, Satuan Pengawasan Intern, Komite Audit dan Komite
Lainnya. Untuk menggambarkan GCG dalam struktur organisasi PT. Perkebunan IX
Persero, dapat dilihat pada gambar bagan di bawah ini.
Universitas Sumatera Utara
31
BAGIAN KOMER
SIL BAGIAN
UMUM DINAS
KESEH ATAN
BAGIAN PENELIT
IAN B. EFFKONT.
PROYEK
2
INSPEKTUR TEMBAKAU INSPEKTUR TAN. KERAS
INSPEKTUR TEHNIK
INSPEKT UR
D - I INSPEKT
UR D - II
INSPEKT UR
D - III PAGAR
MARBAU
MARIND AL
BAGIAN TEKNPE
NGOLAH DINAS
TEHNIK DINAS
TRAKTOR BAGIAN
TANAM AN
BAGIAN PEMBIA
YAAN BAGIAN
PENGE MBANG
AN PEM. SAHAM
INPRES 1173 MENKEU
MENTERI PERTANIAN
RAPAT UMUM PEMEGANG
SAHAM DEWAN
KOMISARIS DIREKTUR
UTAMA DIREKTUR
PRODUKSI DIREKTUR
KOMERSIL DIREKTUR
LIT. BANG BIRO DIREKSI
RUMAH SAKIT
K.B. B.K.I.A.
PERSONA LIA
HAK
KES AGRARIA
KEAMANA N
HUMAS
PENDIDIK
AN
PEMASAR AN
PEMBELI AN
KEUANG AN
TATA BUKU
ANGGARAN BELANJA
VERIFIKASI PERGUDAN
GAN K.T.
TEMBAKAU K.T.
SAWIT K.T. BUDI
DAYA LAINNYA
PEMUPUKA N.
PEMBRANT ASAN
HAMA PENYAKIT
BENGKEL TRAKTOR
MEKANISA SI
BENGKEL SENTRAL
BENGKEL MOTOR
BENGUNAN KILANG
PAPAN PENGAWA
SAN MUTU
PENGAWA SAN
TEHNIK. PENYIMPA
NAN. PENGIRIM
AN PROSESSI
NG MEDAN
ESTATE SAMPALI
SAENTIS
BATANG KWIS
HELVETIA BANDAR
KLIPPA TIMBANG
LANGKAT
BULU CINA SEI SE-
MAYANG
KLAMBIR LIMA
KLUMPA NG
PADANG BRAHRAN
G TANJUNG
JATTI TANDEM
TANDEM HILIR
KWALA BEGUMIT
KWALA BINGEI
KETERANGAN: = GARIS KOMANDO
= GARIS KERJASAMA = GARIS PENGAWASAN
Sumber: Arsip PTP-IX, Bagan OrganisasiTahun 1978,
BPTD.
Gambar 2. Bagan Struktur Organisasi PT. Perkebunan IX Persero
Universitas Sumatera Utara
32
Gambar bagan stuktur organisasi di atas sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Perusahaan Perseroan PT. Perkebunan IX No. 09.7KPTS2.278 tanggal 26
September 1978, yang disahkan oleh Dewan Direksi PT. Perkebunan IX Persero. Dalam sistem organisasi tertinggi pada Perusahaan Perseroan Persero saham atau
aset dimiliki oleh negara yang dikelola oleh Menteri Keuangan dan dapat dikuasakan kepada Menteri Pertanian Menteri Bidang Teknis. Menteri Keuangan kemudian
mengorganisir Rapat Umum Pemegang Saham RUPS dan membentuk Dewan Komisaris atas pertimbangan dan usul Menteri Pertanian Menteri Bidang Teknis.
53
A. Rapat Umum Pemegang Saham RUPS
Dalam struktur organisasi PT. Perkebunan IX Persero seperti yang terlihat pada bagan diatas memiliki Job Description uraian tugas serta wewenang dari setiap
bagian, yaitu:
RUPS adalah organ perseroan yang mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris, dalam batas yang ditentukan dalam
peraturan perundang-undangan dan Anggaran Dasar. RUPS terdiri dari dua jenis yaitu: RUPS tahunan dan RUPS lainnya atau luar biasa.
B. Dewan Komisaris
Dewan Komisaris terdiri dari 3 tiga orang yaitu satu orang Komisaris Utama dan dua orang Komisaris Anggota. Para anggota Dewan Komisaris diangkat untuk
53
Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 1969, pasal 9 ayat 1b dan pasal 10.
Universitas Sumatera Utara
33
waktu dua tahun dengan tidak mengurangi kemungkinan pemberhentiannya sewaktu- waktu. Adapun tugas-tugas Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:
1. Melakukan pengawasan atas jalannya pengurusan perseroan oleh Direksi.
2. Melakukan tugas-tugas yang secara khusus diberikan kepadanya menurut
Anggaran Dasar. 3.
Melakukan pengawasan atas pelaksanaan peraturan-peraturan dan ketentuan-ketentuan serta kebijaksanaan pemerintah, terutama dibidang-
bidang yang berhubungan dengan tujuan dan lapangan usaha perseroan.
54
Adapun wewenang Dewan Komisaris adalah sebagai berikut: 1.
Para anggota Dewan Komisaris, baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri setiap waktu berhak memasuki bangunan-bangunan dan halaman-halaman
atau tempat-tempat lain yang dipergunakan atau dikuasai oleh perseroan dan berhak memeriksa buku-buku, surat-surat bukti, persediaan barang-
barang, memeriksa dan mencocokkan uang kas untuk keperluan verifikasi dan lain-lain surat berharga serta mengetahui segala tindakan yang telah
dijalankan oleh Direksi. 2.
Dewan Komisaris atas biaya perseroan dapat meminta bantuan ahli-ahli untuk melakukan pemeriksaan sesuai tugas dan wewenangnya seperti
tersebut di atas. 3.
Meminta penjelasan segala hal yang berhubungan dengan perseroan.
54
Anggaran Dasar PT. Perkebunan IX Persero, pasal 11 ayat 1.
Universitas Sumatera Utara
34
4. Dewan Komisaris dengan suara terbanyak setiap waktu berhak untuk
memberhentikan untuk sementara waktu, seseorang atau lebih anggota Direksi, jikalau mereka bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar,
atau melalaikan kewajibannya dan terdapat alasan mendesak bagi perseroan. Pemberhentian sementara itu harus diberitahukan secara tertulis
kepada yang bersangkutan disertai alasan yang menyebabkan tindakan tersebut.
55
C. Dewan Direksi
Dalam menjalankan organisasinya, PT. Perkebunan IX Persero dipimpin oleh suatu Dewan Direksi yang terdiri dari seorang Direktur Utama Dirut, seorang
Direktur Komersil Umum Dirkom, Direktur Produksi Dirprod, dan Direktur Pengembangan Dirbang.
Dalam hal ini, Dewan Direksi yang diangkat harus memiliki suatu keahlian atau pengetahuan teknis yang sesuai dengan bidang usaha yang bersangkutan. Sesuai
dengan hal ini, maka pengangkatan Dewan Direksi dilakukan oleh Menteri Keuangan atas usul Menteri Pertanian Menteri Bidang Teknis.
56
55
Ibid., pasal 11 ayat 2, 3, 4, dan 5.
56
Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 1969, pasal 9 ayat 1a.
Ketetapan yang demikian, dimaksudkan agar tercapai keserasian antara pengurus PT. Perkebunan IX Persero
Universitas Sumatera Utara
35
yang dilakukan oleh Direksi dan bimbingan yang dilakukan oleh Menteri Bidang Teknis terhadap perusahaan tersebut.
57
Direktur Litbang : Dr. Asep T. Tojib
Adapun susunan Dewan Direksi Perusahaan Perseroan PT. Perkebunan IX mulai 1 April 1974, sesuai dengan PP No. 44 tahun 1973 tanggal 6 Desember 1973
sebagai berikut: Direktur Utama
: Soegijono Hadi Direktur Produksi
: Ir. B. Sitompul Direktur Komersil
: D. Pane
58
Masa jabatan Dewan Direksi selama 5 lima tahun. Dalam masa jabatan tersebut tidak menutup kemungkinan terjadi pemberhentian sewaktu-waktu.
Pemberhentian masa jabatan tersebut tentu harus memiliki alasan seperti, meninggal dunia, permohonan sendiri, penggantian tugas, cacat fisik atau mental yang
mengakibatkan tidak dapat melaksanakan tugas dengan baik, terlibat dengan tindak pidana kejahatan, tidak cukup mampu melaksanakan tugas, tidak melaksanakan tugas
dengan baik, tidak melaksanakan ketentuan-ketentuan dalam Anggaran Dasar, dan
57
Emelia Rasky, “Perjanjian Kerja Sebagai Jaminan Kedudukan Hukum Bagi Buruh PTP.IX Menurut Hukum Perdata”, dalam Skripsi S-1, Medan: Fakultas Hukum - Universitas Islam Sumatera
Utara, 1990, hal. 38.
58
Peraturan Pemerintah No. 44 tahun 1973 tanggal 6 Desember 1973; dan Surat Keputusan Direksi Perusahaan Perseroan PT. Perkebunan IX No. 09.7KPTS2.278 tanggal 26 September 1978.
Untuk mengetahui pergantian nama-nama Dewan Direksi dan perubahan nama perusahaan PT. Perkebunan IX Persero sejak dilakukan Nasionalisasi lihat lampiran III; dan untuk melihat logo
perusahaan lihat lampiran IV.
Universitas Sumatera Utara
36
alasan-alasan lain.
59
Setelah masa jabatannya berakhir, para anggota Direksi dapat diangkat kembali, namun tidak boleh merangkap jabatan lain.
60
Adapun tugas direksi yaitu, memimpin dan mengurus perseroan sesuai dengan tujuan perseroan dan senantiasa berusaha meningkatkan efisiensi dan efektivitas
perseroan; serta menguasai, memelihara, dan mengurus kekayaan perseroan.
61
1. Direksi mewakili Perseroan di dalam dan di luar dan melakukan segala
tindakan dan perbuatan baik mengenai pengurusan maupun yang mengenai pemilikan serta mengikat Perseroan dengan pihak lain dan pihak lain
dengan Perseroan, demikian dengan pembatasan-pembatasan yang ditetapkan di bawah ini;
Selain tugas-tugas tersebut, Direksi juga mempunyai wewenang. Wewenang Direksi antara
lain:
2. a Menerima pinjaman jangka pendek dari Bank atau Lembaga Keuangan
lain dengan persetujuan Dewan Komisaris; b Memberikan pinjaman jangka pendek atas nama Perseroan dengan persetujuan Dewan Komisaris;
c Mengangkat kepala-kepala cabang dan atau pejabat-pejabat Perseroan yang setingkat di bawah Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris.
3. a Melepaskan atau menjamin aktiva tetap Perseroan, dengan persetujuan
Dewan Komisaris; b Mengambil bagian, baik sebagian atau seluruhnya atau ikut serta dalam Perseroan atau badan-badan lain atau
59
Peraturan Pemerintah No. 30 tahun 1963, pasal 9 ayat 1, 2, 3.
60
Anggaran Dasar PT. Perkebunan IX Persero, pasal 10 ayat 7.
61
Ibid., pasal 8 ayat 9.
Universitas Sumatera Utara
37
penyelenggaraan Perusahaan baru, setelah mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris; c Melepaskan sebahagian atau seluruhnya penyertaan
Perseroan dalam Perseroan atau badan lain, setelah mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris; d Menerima pinjaman jangka menengah atau
panjang dan memberikan pinjaman jangka menengah atau panjang serta menerima pinjaman jangka pendek yang tidak bersifat operasional atau
melebihi jumlah tertentu yang ditetapkan oleh Rapat Umum Para Pemegang Saham Menteri Keuangan, setelah mendapat persetujuan dari
Dewan Komisaris; e Mengadakan perjanjian atau kerjasama lisensi manajemen dan lain perjanjian yang mempunyai sifat yang sama, dengan
badan-badan usaha atau pihak lainnya; f Mengikat Perseroan sebagai penjamin Borg atau Avalist yang mempunyai akibat keuangan melebihi
suatu jumlah tertentu yang ditetapkan oleh Rapat Umum Para Pemegang Saham, dengan persetujuan Dewan Komisaris.
4. Direksi Utama berwenang bertindak atas nama Direksi. Jika Direktur
Utama tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka salah seorang Direktur yang
ditunjuk oleh Direktur Utama, atau oleh Dewan Komisaris dalam hal Direktur Utama tidak melakukan penunjukan atau Direktur yang tertua
dalam jabatan sebagai anggota Direksi dalam hal Direktur Utama dan Dewan Komisaris tidak melakukan penunjukan, berwenang bertindak atas
nama Direksi.
Universitas Sumatera Utara
38
5. Direksi berwenang atas tanggung jawabnya sendiri, mengangkat seseorang
atau lebih sebagai wakil atau kuasanya dengan memberikan kepadanya kepada mereka kekuasaan bagi tindakan-tindakan tertentu yang diatur
dalam surat kuasa. 6.
a Menetapkan kebijaksanaan dalam pimpinan dan pengurusan; b Mengatur ketentuan-ketentuan tentang kepegawaian Perseroan termasuk
penetapan gaji, pensiun atau jaminan hari tua, dan penghasilan lain bagi para pegawai Perseroan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku; c Mengangkat dan memberhentikan pegawai Perseroan berdasarkan peraturan kepegawaian Perseroan dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku; d Mengatur penyerahan kekuasaan Direktur untuk mewakili Perseroan di dalam dan di luar pengadilan kepada
seseorang atau beberapa pegawai Perseroan baik sendiri maupun bersama- sama atau kepada orang atau badan lain; e Menjalankan tindakan-
tindakan lainnya, baik mengenai pemilikan, sesuai dengan yang diatur dalam Anggaran Dasar, berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
62
D. Biro Direksi
Biro Direksi memiliki tugas sebagai berikut: 1 Mengkoordinir semua urusan-urusan yang berada di bawah Biro Direksi; 2 Memberikan saran-saran
62
Ibid., pasal 9 ayat 1, 2, 3, dan 4.
Universitas Sumatera Utara
39
diminta atau tidak diminta oleh Direksi untuk kebaikan dan kemajuan perusahaan; 3 Menerima dan melayani tamu-tamu Direksi; 4 Mengurus kendaraan Pool Kantor
Direksi; 5 Hal-hal lain yang ditugaskan oleh Direksi. Dalam menjalankan tugas- tugas tersebut dibagi ke dalam tiga bagian yaitu Bagian Sekretariat, Bagian Penasehat
Hukum, dan Bagian Rumah Tangga.
63
E. Biro EfisiensiKontrol
Tugas-tugas dari Biro EfisiensiKontrol dalam garis-garis besarnya adalah: 1.
Menjalankan kebijaksanaan Direksi dalam bidang kontrol dan analisa atas hasil-hasil perusahaan.
2. Meneliti penggunaan keuangan, barang-barang, alat-alat produksi, dll.
apakah efisien dan sesuai dengan peraturan-peraturan atau norma-norma yang dikeluarkan oleh perusahaan.
3. Merencanakan pencegahan penyalahgunaan pemakaian keuangan, barang-
barang, alat-alat produksi baik secara preventif maupun represif. 4.
Merencanakan cara kerja yang lebih efisien. 5.
Mengawasi pelaksanaan instruksi-instruksi dan ketentuan-ketentuan yang dikeluarkan oleh Direksi.
6. Menerima dan mengolah laporan-laporan dari kebun-kebundinasbagian.
7. Melaksanakan tugas-tugas yang diperintahkan oleh Direksi.
64
63
Arsip PTP-IX, Bagan Organisasi Tahun 1978 PT. Perkebunan-IX, BPTD.
64
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
40
F. Proyek-Proyek
Job Description atau tugas-tugas pokok dari Proyek-proyek akan dikeluarkan
tersendiri sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
65
G. Bagian Tanaman
Tugas-tugas pokok Bagian Tanaman terdiri dari: 1 Perencanaan pekerjaan, termasuk penyediaan alat-alat yang sehubungan dengan jenis tanaman; 2 Membuat
konsep-konsep yang sehubungan dengan kultur teknis tanaman; 3 Memberikan bimbingan yang sehubungan dengan kultur teknis tanaman; 4 Membuat standarisasi
tenaga, pekerjaan, dan alat-alat yang sehubungan dengan kultur teknis tanaman; dan 5 Mengawasi segala peraturan yang sehubungan dengan kultur teknis tanaman
dalam pelaksanaannya.
66
H. Inspektur Teknik
Inspektur Teknik menjalankan kebijaksanaan Direksi dalam bidang penelitian, pengembangan, perencanaan, pengawasan, dan koordinasi kegiatan-kegiatan. Dinas
Inspektur Teknik memiliki unit-unit kerja, yaitu: 1 Dinas Traktor; 2 Dinas Teknik termasuk Bengkel Motor; 3 Bagian TeknologiPengolahan; 4 Pabrik Pagar
Marbau, yang selanjutnya disebut dengan “lingkungan kerja”, dan dalam menjalankan tugas-tugasnya bertanggung jawab kepada Direksi, yaitu Direktur
Produksi.
67
65
Ibid.
66
Ibid.
67
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
41
I. Inspektur Tanaman Keras
Inspektur Tanaman Keras menjalankan kebijaksanaan Direksi dalam bidang pengawasan dan koordinasi kegiatan-kegiatan perkebunan di dalam wilayah kerjanya
dan dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab kepada Direksi. Inspektur Tanaman Keras terdiri dari Perkebunan Pagar Marbau dan Perkebunan Mariendal.
68
J. Inspektur Tembakau
Inspektur Tembakau menjalankan kebijaksanaan Direksi dalam bidang pengawasan dan koordinasi kegiatan-kegiatan perkebunan di dalam wilayah kerjanya
dan dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab kepada Direksi. Inspektur Tembakau terdiri dari tiga bagian yaitu Inspektur Tembakau Deli I memiliki 6
perkebunan yaitu Padang Brahrang, Tanjung Jati, Tandem, Tandem Hilir, Kwala Begumit, dan Kwala Bingei; Inspektur Tembakau Deli II memiliki 5 perkebunan
yaitu Timbang Langkat, Sei Semayang, Bulu Cina, Klambir Lima, dan Klumpang; Inspektur Tembakau Deli III memiliki 6 perkebunan yaitu Medan Estate, Sampali,
Saentis, Helvetia, Bandar Klippa, dan Batang Kwis.
69
K. Bagian Pembiayaan
Tugas dari Bagian Pembiayaan terdiri dari: 1 Menyusun anggaran belanja perusahaan; 2 Melaksanakan administrasi keuangan perusahaan; 3 Melaksanakan
pemeriksaan penggunaan keuangan perusahaan apakah sesuai dengan peraturan yang dikeluarkan; 4 Menyusun labarugi perusahaan setiap tahun; 5 Menyelesaikan
68
Ibid.
69
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
42
pajak perusahaan; 6 Melaksanakan administrasi kekayaan perusahaan termasuk penyusutan harga barang-barang; 7 Mengelola dan melaksanakan administrasi
pergudangan; dan 8 Mengkoordinir semua urusan yang berada di bawah bagian pembiayaan. Dalam menjalankan tugasnya Bagian Pembiayaan dibagi menjadi lima
bagian yaitu Bagian Keuangan, Tata Buku, Anggaran Belanja, Verifikasi, dan Pergudangan.
70
L. Bagian Komersil
Tugas dari Bagian Komersil terdiri dari: 1 Mengusahakan dan melakukan pembelian barang-barang yang dibutuhkan oleh perusahaan; 2 Menyelesaikan
pesanan barang-barang sehingga sampai ke tujuannya; 3 Memeriksa semua faktur pembelian barang-barang sebelum dibayar oleh bagian pembiayaan; 4
Melaksanakan tender barang-barang yang dibutuhkan oleh perusahaan; 5 Menganalisa harga pasar dari barang-barang yang dibutuhkan oleh perusahaan; 6
Membukukan pengeluaran order-order; 7 Pembelian barangpenempatan order- order; dan 8 Mengkoordinir segala urusan yang berada di Bagian Komersil. Dalam
melaksanakan tugasnya Bagian Komersil dibagi lagi menjadi dua bagian yaitu Bagian Pemasaran dan Bagian Pembelian.
71
M. Bagian Umum
Tugas dari Bagian Umum terdiri dari: 1 Menyelesaikan administrasi kepegawaian; 2 Mengurus dan menyelesaikan hal-hal yang menyangkut soal
70
Ibid.
71
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
43
ketenagakerjaan; 3 Menyelesaikan persoalan-persoalan tanah areal PTP-IX; 4 Mengurus keamanan perusahaan; dan 5 Mengkoordinir semua urusan-urusan yang
berada di bawah Bagian Umum. Dalam menjalankan operasionalnya Bagian Umum dibagi ke dalam lima bagian yaitu Personalia, Hubungan Antara Kerja dan
Kesejahteraan, Agraria, Keamanan, dan Humas Pendidikan.
72
N. Dinas Kesehatan
Tugas dari Dinas Kesehatan terdiri dari: 1 Mengurus kesehatan karyawan dalam bidang medical cure baik kuratif maupun preventif; 2 Mengurus atau
membuat obat-obatan yang diperlukan dan menjaga mutu dan kadar obat-obatan; 3 Melaksanakan keluarga berencana; 4 Mempertanggungjawabkan harta benda ruma
sakit; dan 5 Mengkoordinir semua urusan-urusan yang berada di bawah rumah sakit. Dalam menjalankan tugas operasionalnya Dinas Kesehatan terbagi menjadi dua
bagian yaitu Rumah Sakit dan KBBKIA Keluarga BerencanaBalai Kesejahteraan Ibu dan Anak.
73
O. Bagian Penelitian
Bagian Penelitian meliputi enam bidang, dimana setiap bidang bertanggung jawab atas suatu disiplin cabang ilmu tertentu. Tugas-tugas dari setiap bidang dibagi
atas tugas rutin dan tugas penelitian. Enam bidang tersebut adalah 1 Bidang Pemulihan Tanaman dan Seleksi; 2 Bidang Kesuburan Tanah dan Pemupukan; 3
72
Ibid.
73
Ibid
Universitas Sumatera Utara
44
Bidang Hama dan Penyakit; 4 Bidang Umum; 5 Bidang Agronomi; dan 6 Bidang Irigasi dan Pemetaan Tanah.
74
P. Bagian Pengembangan
Bagian Pengembangan bekerja secara bersama dengan Bagian Penelitian tetapi terpisah karena memiliki tugas-tugas yang berbeda. Bagian ini
pembentukannya masih dalam taraf awal dan akan berkembang selaras dengan perkembangan PTP-IX sendiri.
75
3.2 Sistem Pengelolaan Karyawan