atau perlakuan kasar
Kondisi lingkungan
kerja a.
Bising yang berasal dari suara gaduh siswa
beberapa orang akan terganggu
dengan keributan dikelas
b. Sirkulasi udara kurang
Bising yang
terjadi akibat
suara gaduh
siswa. Tidak adanya sirkulasi
udara pada ruang kelas dikarenakan
ruang kelas
tertutup ventilasi,
jendela, pintu
ditutup rapat
karena ruangan ber-ac dan tergolong kecil,
hanya memiliki luas 2 m x 2.5 m yang
didalamnya terdapat 4 siswa dan seorang guru
kelas autis, sehingga terasa pengap apabila
listrik mati. Udara dari luar tidak masuk ke
dalam dan akan sangat terganggu
jika ada
siswa yang
BAB Buang
Air Besar
dikelas, aromanya akan terkurung
didalam kelas dan mengganggu
proses kegiatan belajar mengajar.
4.5 Penyebab Stres Kerja
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti terhadap informan mengenai faktor-faktor penyebab stres kerja pada Guru kelas autis di UPT. SLB-E
Negeri Pembina Tingkat Provinsi, hal ini dituangkan dalam matriks berikut.
Matriks 4.1 Faktor - Faktor Penyebab Stres Kerja Pada Guru Kelas Autis di
UPT. SLB-E Negeri PembinaTingkat Provinsi Tahun 2016
Informan 1
Cuma istri. Iya sudah tentu. Iya fair fair aja. Adillah. Kepada bawahannya tidak memilih, baik
dari. Yang dibilang orang Sara gitu kan, suku, agama, Ras tidak memilih- milih disamakan semua tidak ada masalah dengan
Universitas Sumatera Utara
pimpinan. Iya iya iya.. Ya sebenarnya ini ruangan terlampau kecil ya. Ya karena hampir
dua kali dua setengah. Terlampau kecil. Kebetulan AC nya kan rusak mungkin freon nya abis. Jadi agak panas. Cahaya bagus,
lampu cukup. Iya nggak ada sirkulasi udara, mungkin karena ruangan ber-ac ya. Jadi ditutup jadi sirkulasi kurang. Sebenarnya
ditutup kalau ada AC tapi karena panas dibuka. Pernah ini. sekali atau dua kali ya selama sama saya. itu pun
karena makannya tidak teratur di rumah. Akhirnya BAB-nya disini. Ia makanya kadang repot. Jadi kalau misalnya uda BAB.
Istilahnya bubar lah. Ya gak bisa belajar lagi kan, orang uda berceceran. Karena kan nengok situasi ruangan apa namanya
segala macam, jadi tidak bisa di lanjutkan. Dituna rungu. Ya atas persetujuan dan permintaan saya. Ya
sayakan dulu di tuna grahita C uda 2 atau 3 tahun di tuna rungu. 3 atau 4 tahun saya minta ke autis seperti itu.
Ya baik dari teman-teman, dari pimpinan dan juga dari orang tua murid.
Sering. Tidak karna kita harus melaksanakan tugas utama dulu. Sebagai guru kan harus mengajar baru bisa mengerjakan tugas
tambahan. Oh ia selain di SLB saya kerja tempat lain. tapi kan itu sudah diluar dinas, gak ada sangkut pautnya. Ya kan kita wajib
bekerja ditempat lain, karna masi ada waktu dan tenaga tapi diluar dinas, sudah selesai dari sekolah.Tidak makanya kita harus pande
memanage. Makanya tadi saya bilang selesai tugas dinas sudah tau jadwal jam berapa kitakan sudah tau jadwal dinas. Ngajar les
bahasa ingris diluar. Awalnya ia dan waktu kami penerimaan pns pertama itu untuk guru bidang studi dan guru plb. Guru bidang
studi matematika, bahasa inggris, biologi dicampur dengan guru plb. Seperti Buk Y kan plb Pak S plb dicampur dulu digabung.
mereka yang guru plb biasa-biasa aja, tapi kami yang guru bidang studi mengalami stres karna lain dari yang kita harapkan.Karna
kita belum pernah jumpa manusia seperti ini ya manusia normal. Oh tidak pernah. BAB aja. Ia selama saya disini belum pernah.
Baik. Ya kita sebagai manusia tidak pernah puas, tetapi kita menentukan
kepuasan itu sampai dimana. Kita yang menentukan, jadi istilahnya jangan kita lihat orang lain tapi lihatlah diri sendiri. Jadi
keberhasilan orang lain itu bukan berarti itu keberhasilan kita. Jadi keberhasilan kita itu bukanlah keberhasilan orang lain. Jadi
kepuasan itu tergantung kemampuan kita dimana batas-batasnya jadi kalau kita melihat orang lain kita mau begini-begini ntar kita
jadi menyimpang seperti yang masuk di rumah prodeo itu kan. Kan kenak itu dia harta, tahta dan wanita. Jadi kita yang menentukan
kepuasan. Kalau kita meliat orang lain selalu kurang begitu. Kita lihat kemampuan kita juga apakah kita bisa mencapainya. Jadi
Universitas Sumatera Utara
seperti itu kepuasan. Saya sekarang hanya sebagai guru slb dan saya harus menikmati itu. Kalau saya tidak nikmati itu sia-sia,
stress saya. Saya tidak akan bisa menjadi guru umum. Jadi saya harus puas menjadi guru slb. Jadi makanya asal jumpa sesama
guru, dulu malu orang bilang guru SLB. Tapi sekarang uda enggak. Karna rupanya sekarang saya lebih tau guru slb itu diatas dari pada
guru umum baik dari segi intelek pelatihan rupanya guru slb itu diatas. Makanya sekarang saya sudah puas tapi sebagai manusia
tetap kurang. Kalau soal promosi jabatan kami di guru tidak ada, kalau guru
tetap guru paling tinggi jabatannya kepala sekolah jadi gak ada, kalau guru tetap guru sampai pensiun. Kalau jabatan gak ada itu.
Itukan berdasarkan golongan, kami kalau jadi kepala sekolah atau pimpinan banyak faktornya, golongan, senioritas, pengalaman
semua.
Informan 2
Ada istri anak dan mertua. Tidak. Ya Saya bawa kedokter pada jam sebelum belajar. Jam mengajar saya kembali ke sekolah. Pulang
sekolah saya kembali ke rumah sakit, disana ada perawatan gak Kayaknya emang kejam gituloh ya tapi itu yang pernah saya
lakukan gitu. Termasuk saat istri melahirkan juga saya antar ke rumah sakit dan terus saya ke sekolah.
Sensitif Apa itu. Pemimpin demokratis mereka menawarkan pilihan dan itu akan menjadikan suatu kebijakan. Menerima
masukan dari bawahan. Untuk kelas autis cukup memadai karena adanya AC kecuali pas
lampu mati, karena itu sangat mengganggu. Pas lampu mati , selama lampu nggak mati gak ada masalah. Bahkan saat KBM
malah kadang kan ditutup untuk mengurangi kontak dengan luar, jadi memang jendelanya ditutup.
Solusinya di luar ruangan, karena ketika mati dan di luar juga tidak ada pencahayaan.. otomatis gelap sekali.
Materinya yang disesuaikan. Betul.. Iya ada anak yang tidak mau keluar gitu lho tapi kan tidak memungkinkan tempat yang gelap
tidak ada lampu cahaya kurang, udara kurang, terus tetap bertahan diruangan. Diganti kegiatan dengan berjalan sambil berkomunikasi
berjalan atau duduk-duduk di luar bermain tangkap tangkap bola. Diusahakan untuk mau keluar, kan proses KBM nya itu ada anak
yang dia mau secara mandiri. Ada yang dia mau dengan di bantu kalaupun tidak dia melihat temannya beraktifitas di dalam
penilaiannya. Saya masuk di sekolah ini tahun 2010 kebetulan pegang kelas autis
terus di sekolah ini, belum ada ngajar ke anak lain. Panitia ada. Panitia mengumpulkan untuk menentukan panitia
kegiatan seperti itu. Ditentukan dalam rapat guru Ia jelas, ia betul. Basic saya sebelum S1 bahasa Indonesia saya
Universitas Sumatera Utara
diploma PLB untuk anak-anak tuna daksa dari tahun 1999 saya dikontrak untuk pegang penuh 40 jam penuh selama seminggu
untuk anak autis dari tahun 99, per 1 Agustus 1999. Yang jelas semua semua sesuai dengan apa kalau penugasan
kenaikan pangkat sesuai prosedur tidak ada spesialis khusus. Kalaupun katakana kegiatan keluar sesuai dengan judul tupoksinya
gitu lho, kegiatan-kegiatan diluar singkron dengan tugasnya. Tidak. Tidak. Hanya megang ini ajaa
Ada beberapa kali. Didorong pernah, diludahi pernah dikoyak bajunya juga pernah. dilempar juga pernah. Ketika ada masalah dia
diluar atau salah satu contoh si F itu dia pada prinsipnya bagus tapi begitu ada anak yang dia marah emosi dia lebih parah apa
tantrumnya gitu. nanti jadi ada yang memang di rumah mereka itu bermasalah sehingga memuncaknya di sekolah. tapi ada juga dia
pada prinsipnya bagus tapi dia anak yang mengulah di sekolah sehingga dia terpancing gitu. Sudah ada yang ribut. kacau satu
kelas itu. Ya memang begitu karakteristik mereka, memang seperti itu yang harus dihadapi ya memang begitu mereka.
Belum gak ada mudah-mudahan tidak ada kedepannya. Tidak. Tidak ada satu yang lain.
Hampir seperti itu.
Informan 3 Saya tinggal dengan orang tua. Ya saya ayah saya sedang sakit..
sakit jantung, Ya enggak sih.. ya artinya kita harus mementingkan apa namanya untuk kepentingan umum dari pada kepentingan
pribadi atau keluarga. Saya tu jarang gitu gak masuk gitu. Paling kalo gak masuk karena urusan sekolah misalnya saya kan
diperbantukan juga untuk bagian bendahara gaji, jadi setiap tanggal satu saya ke bank untuk urusan transferan atau apa gitu.. jadi kalau
pun terlambat paling terlambatnya setengah jam. kaya ini kan sebetulnya saya ada konflik keluarga dengan suami.. memang saya
ingin apa.. memutuskan perpisahan.. Saya punya konflik keluarga.. tapi gak ini loh.. gak terbawa ke dunia pekerjaan saya gitu loh..
saya terlihat biasa, saya tu enjoy, saya tu komunikasi dengan sesama kawan.. biasa.. itu kan apa namanya tidak ada sisi negative
yang saya terjadi di rumah tangga saya kan.. enggak saya bawa ke dunia kerja.. kemudian saya itu biasa aja.. ya anak saya sakit,
kecuali opname ya.. kalo opname itu memang mau gak mau ya saya tunggui.. kalo sakit biasa saya tinggal kok.. paling saya liat
temperature nya berapa.. kalo misalnya tinggi nanti saya sampai sekolah saya telfon ke ibu saya.. yang penting komunikasi kan.. ya
memang saya gak mau mencampuradukkan antara permasalahan pribadi saya dan sekolah.. mungkin karena backgroundnya
bimbingann konseling saya ya.. mungkin.. Kalo sama saya sih gak ada masalah ya, biasa aja kepala
sekolahnya. Saya model saya apa yang di perintahkan beliau saya
Universitas Sumatera Utara
laksanakan gitu aja.. sepanjang saya bisa.. kalo saya tu gak bisa saya langsung bilang saya tu gak sanggup.. saya tu modelnya to the
point. Misalnya kaya kemarin suruh ngajari anak mau ikut lomba keterampilan hantaran. Sementara kan kelas keterampilan hantaran
kan belom ada.. jadi saya ditunjuk kamu yang harus melatih anak untuk keterampilan hantaran.. saya sanggup lantaran saya tidak
mau jadi beban mental, berhubung saya yang pernah dikirim untuk mengikuti workshop keterampilan hantaran itu.. jadi kalo saya
menolak berarti kan saya terbeban mental,, saya yang pergi mengikuti kegiatan kenapa saya yang gak bisa melaksanakan
pekerjaan itu.. Cuma saya bilang, satu syarat saya harus di kasih surat tugas gitu. Karna kan itu kan bukan kelas.. kelas apa
namanya belom ada special kegiatan kelas.. ee gitu.. saya minta Cuma ada surat penugasan untuk membimbing anak dalam
kegiatan keterampilan tersebut itu aja yang saya minta. Di sini susahnya karena ini kan ruangannya tertutup semua.
Memangkan anak autis ini cenderung harus dia mungkin berudara dingin
ya.. sehingga
ini kan
senantiasa kami
tutup. Permasalahannya jikalau siswa boker BAB nah itu yang sering
gimana gitu.. lantaran kan di dalam kan ada kamar mandi.. nanti kalo di lihat diluar di pakai orang dia kan pasti memaksa untuk
menggunakan kamar mandi yang di dalam kan gitu. Nah aromanya ini kan mengepul di dalam saja,, jadi kan disitu kadang-kadang
kami para guru sering gini.. apa lagi misalnya.. gak usah kan di dalam sini ya.. murid Pak Z, si R itu boker di dalam kelas itu nanti
aromanya sampai itu kemari.. makanya saya selalu ini saya buka kalo saya posisinya di ruangan ini kalo ac di hidupkan. Iya karena
kan aroma itu kan, apalagi misalkan lemari terbuka ya uda namanya lemari lama itu kan kalo jarang di buka kalo di buka itu
kan saaaap…….. ya itu sih. Kalo untuk di ruangan ini, tapi gimanalah namanya ruangannya bentuk nya begini ya mau gimana
lagi.. cahaya kelas uda pas.. hanya itu tadi kalo udara.. dampaknya kalo ada yang boker..
Sebelum keruang autis saya tu guru bimbingan konseling. Saat itu.. gini ya kemaren itu kan permasalahannya yang pertama di sini tu
gak ada guru, yang kedua berkaitan dengan masalah sertifikasi. Sertifikasi guru, waktu itu jalur sertifikasi untuk guru bimbingan
konseling agak agak agak apa ya agak rumit. Mungkin pemikiran saya barangkali mereka belum memahami konsep pendidikan di
SLB itu aja. Kedua pun disini gak ada gurunya, ya akhirnya gak masalah saya menjadi guru disini, tapi waktu itu tetap jadi guru BK
juga.. jadi dua pekerjaan saya memegang. Jadi walaupun ada masalah siswa tetap saya juga yang di suruh menangani.. sekarang
uda enggak, lantaran sekarang uda di pegang pembantu kepala sekolah.. tapi kan sama aja tahun 15 dan 16 di suruh pegang kelas
keterampilan.. jadi sama juga..
Universitas Sumatera Utara
Mungkin mungkin.. karena ayah saya PNS di sekolahan ya.. ya mungkin mendukung ya lantaran gak pernah ada komplen.. loh
kenapa sih ngajar disitu.. gak pernah ngomong gitu.. justru yang yang sering bertanya itu ya masyarakat di sekitar saya.. kenapa
kamu S2 ngajarnya di SLB.. Ya saya mau jadi pakar pendidikannya di situ.. ya segitu aja saya jawabnya.. hahaha ee
gitu.. kalo orang tua saya enggak gitu.. S2 kok ngajar di SLB gitu, termasuk kawan saya yang dosen yang di Sekolah Tinggi Agama
Islam itu mengatakan demikian gitu.. tapi sekarang justru saya tuh jadi pusat pertanyaan mereka gitu.. kalo di temukan anak keluarga
nya.. “anak famili saya gini loh buk N itu kek mana ya menangani nya?” ini gini ya buk N gitu..
Dukungan dari kerjaan. Ya ada sih.. Cuma kadang-kadang sayanya aja yang.. kalo belum siap saya bilang
belum bisa gitu aja… seperti ini kan dari yang oktober 2015 kemaren kan.. kita sudah berhak
untuk naik pangkat ya.. tapi itu kan ada beberapa kriteria yang harus kita siapkan.. nah saya pun.. saya orangnya gak mau
modelnya gak ini ya gak apa namanya gak ambisius.. mau maju tapi lewat jalan tol itu saya gak mau.. real realnya aja gitu.. jadi
kalo misalnya saya merasa.. ah belum bisa.. gak gak ikutan,, nanti saya belakangan.. saya modelnya memang gini gak tipenya
terlampau perhitungan kali dengan masalah uang.. saya prinsip saya seperti yang hadist hadist apa itu ya .. siapa yang
mengatakan.. kita bekerja seolah olah dengan gaji yang lima juta misalkan tapi kita terima gaji yang satu juta.. kita percaya
kekurangan itu kan Allah yang membalas gitu aja.. saya gitu aja prinsipnya.. saya mendidik ini kan anak tidak berdosa.. iya kan..
kek mana perilaku orang ini ya sudah memang beginilah anak ini
yang harus kita hadapi.. yang harus kita bina.. harus kita apa… bukan harus kita langsung memflot gitu ya.. tapi kan bagaimana
supaya mungkin kita bisa membuat perubahan.. walaupun perubahannya cuma seujung kuku.. gak ada juga perubahan.. sikit
kali.. ya itu tadi seujung kuku inikan.. ya santai tapi tanggung jawab.. ya kepikiran lah makanya kita kan siasatinya kan seperti itu
dulu.. Peristiwa traumatis
Ya itu tadi.. kalo siapa tadi siapa si T A tu ya narik baju koyak.. R gak, si T yang suka naik lemari itu.. T A B.. itu kalo sudah
tantrum kita tahan gak bisa.. malah kita yang di tarik baju sampai koyak.. kancingnya copot. Bentuk baby doll lepas jaitannya..
cemmana itu nariknya hahaha.. kemudian itu si F,, itu tadi yang kecemburuan sosial tadi dia cemburu.. nah itu kaki kita di tarik
tariknya sama dia.. marah di hentak hentakkan nya sama dia.. penyerangan penyerangan yang dahsyat kali sih gak ada.. gak gak..
sampai luka enggak.. memang sih besoknya terasa sakit.. tapi saya rasa bukan dampak itu.. dampak yang ada yang ada sakit apa flu
Universitas Sumatera Utara
tulang.. ya Cuma saya gak mempermasalahkan murid.. paling kayak ini geram dia,, di gini ginikannya tangan kita..itu aja.. itu ya
enggak tentu tentu.. kadang ya setiap hari gitu.. ntah lagi apa.. tapi gitu lah.. E sih enggak.. kalo siapa si apa.. satu lagi.. itu dia gini
kalo dia marah di rumah,, di bawa kesekolah.. meludah.. tapi bisa ke tempat kita.. kaya cicak mau nangkap.. ya gitu lah.. ya diamkan
aja.. kalo kita marahi makin menjadi.. ya kita aja yang menghindar lah..
Maksudnya dari siapa.. sepanjang ini belum pernah saya.. kalo ngajakin makan ya biasa kawan kawan.. ayok makan yok gitu.. ya
paling paling seloro seloro.. di ambang batas.. di apalah hal yang wajar.. itu kan biasa sih biasa dalam rekan kerja..
Pekerjaan diluar. Di sekolah tinggi agama islam.. ya masih masih di sekolah tinggi itu masih.. kan itu kuliahnya mulainya setengah
3.. saya masuk satu hari aja.. sampai jam 6.. jadi tidak mengganggu aktivitas di sini..
Kepuasan kerja. Kek mana ya.. ehh.. saya tuh hidup tak terlampau ngoyo ya.. kemudian kalau dikatakan puas ya.. puas dalam arti bisa
membagi ilmu bisa membagi pengalaman ya.. kalo dalam segi income.. saya modelnya tidak terlampau muluk muluk.. hidup apa
adanya.. sepanjang perjalanan hidup saya.. karena saya merasa saya tu nyaman tentram.. tidak.. tidak apa namanya.. tidak ada
beban.. itulah yang saya jalani.. puas ya.. hahahah
ahaha… gitu.. karena kalo di katakan saya tu terbeban mental tidak merasa puas..
mungkin saya jarang masuk.. sering marah marah apa namanya.. saya enggak gitu.. sementara ini aja..
Dari hasil wawancara yang dilakukan tentang faktor penyebab stres kerja kepada guru kelas autis di UPT. SLB-E Negeri Pembina Tingkat Provinsi, dapat
diketahui bahwa 3 orang guru mengatakan bahwa faktor stres kerja lebih dikarenakan kondisi lingkungan kerja yang terlalu sempit, serta ruangan kerja
yang di desain tertutup dikarenakan penggunaan AC Air Conditioner dalam ruangan kelas. Akibatnya tidak ada sirkulasi udara yang terjadi pada ruang kelas,
terlebih lagi jika listrik mati, ruang kelas akan terasa pengap. Apabila salah seorang siswa BAB dikelas, maka kegiatan belajar mengajar pun terganggu akibat
bau yang dihasilkan. Dari segi pencahayaan diketahui bahwa pencahayaan cukup
Universitas Sumatera Utara
memadai selama listrik masih hidup, namun ketika listrik mati ruangan akan gelap
akibat kurangnya jendela dan pencahayaan tidak masuk dari luar kelas.
Pada peristiwa pengalaman pribadi, yang dalam hal ini adalah mencakup peristiwa traumatis seperti diserang, dicekik, dipukul oleh individu autistik. 2
dua dari 3 tiga orang guru kelas autis, mengaku pernah mengalami cidera dikarenakan kemarahan, kesedihan, ketakutan anak yang berlebih seperti dicekik,
dipukul, didorong, ditarik, mereka bahkan pernah diludahi dan dikoyak baju hingga berulang kali. Namun seorang guru lagi, mengaku belum pernah
mengalami peristiwa-peristiwa traumatis yang diarahkan kepadanya oleh individu
autistik seperti hal nya 2 dua orang guru kelas autis lainnya.
Sementara itu dalam peristiwa pengalaman pribadi yang berhubungan dengan keluarga ataupun rekan kerja, 2 dua dari 3 tiga orang guru mengatakan bahwa,
jika sanak keluarga mereka sakit atau pun tertimpa musibah, mereka cenderung biasa saja. Tetap menjalani aktivitas kantor seperti biasa. Namun tetap
menanyakan kabar via telpon, disela-sela jam istrirahat kerja. Seperti halnya Informan ketiga, beliau mengalami konflik keluarga dengan suaminya hingga
memutuskan perpisahan. Namun beliau tetap santai tanpa membawa beban yang ada ke sekolah, sehingga tidak ada yang tahu, termasuk kepala sekolah perihal
konflik keluarganya tersebut. Pada peristiwa tentang pengalaman pribadi yang berhubungan dengan keluarga, Seorang guru mengatakan hal itu sangat
mengganggu proses belajar mengajar, karena otomatis tidak tenang melihat
kondisi istri atau keluarga sakit apalagi jika sampai di rawat.
Universitas Sumatera Utara
Terlihat bahwa informan kedua dan ketiga dalam menanggapi masalah keluarga terlihat begitu santai, berbeda halnya dengan informan pertama, yang
akan terlihat cemas ketika istrinya sakit, dan itu akan mengganggu proses belajar
mengajar.
Upaya yang dilakukan oleh pihak guru dalam menghadapi individu autistik ketika tantrum berbeda-beda. Tergantung kemampuan guru dalam memahami
perbedaan tingkah laku individu autistik itu, dengan mencoba menenangkan individu tersebut atau paling tidak dengan mendiamkannya. Karena jika guru
terbawa emosi, dengan membentak atau memarahi individu autistik tersebut, itu akan mengakibatkan individu autistik lebih tantrum, dan semakin menyerang.
Kesabaran, kreativitas, dan kemampuan mengorganisir yang baik sangat
diperlukan.
Universitas Sumatera Utara
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Stres Kerja Guru Kelas Autis Berdasarkan Kondisi Lingkungan Kerja
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan tentang faktor penyebab stres kerja yang diakibatkan kondisi lingkungan kerja, 3 tiga orang guru mengatakan
bahwa kondisi lingkungan kerja ruang kelas terlalu sempit hanya berkisar 2 m x 2.5 m, sementara dalam satu kelas terdapat 4 empat individu autistik dan seorang
guru. Ruang kelas juga didesain tertutup dikarenakan penggunaan AC Air Conditioner dalam ruangan yang mengakibatkan tidak terjadinya sirkulasi udara,
sehingga ruangan cenderung pengap ketika listrik mati. Apalagi ketika ada seorang siswa yang BAB Buang Air Besar dikelas, baunya akan terkurung
didalam ruangan, walaupun sudah dibersihkan. Kegiatan belajar mengajar pun terganggu akibat bau yang dihasilkan.
Dalam segi pencahayaan 3 tiga informan menyatakan bahwa pencahayaan cukup memadai selama listrik masih hidup, namun ketika listrik mati ruangan
akan gelap akibat jendela kurang dan pencahayaan tidak masuk dari luar kelas. Bising yang ditimbulkan akibat suara gaduh siswa ketika tantrum juga dapat
mengganggu proses belajar mengajar. Kondisi lingkungan kerja fisik ini berupa suhu yang terlalu panas, terlalu
dingin, terlalu sesak, kurang cahaya dan semacamnya. Ruangan yang terlalu panas menyebabkan ketidaknyamanan seseorang dalam menjalankan pekerjaannya,
Universitas Sumatera Utara