pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi.”
Undang-undang di atas senada dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007
tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia tersebut menyebutkan
bahwa “macam-macam kompetensi yang harus dimiliki oleh tenaga guru, antara lain kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan
sosial yang diperoleh melalui pendidikan profesi.” Dapat disimpulkan bahwa kompetensi guru merupakan
kemampuan pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki guru untuk melaksanakan tugas keprofesionalannya sebagai
main person untuk meningkatkan pendidikan di Indonesia. Kompetensi guru menurut Undang-Undang tentang Guru dan Dosen dan Peraturan
Menteri Pendidikan yang harus dimiliki terdiri dari empat kompetensi. Keempat kompetensi tersebut yaitu, kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial yang diperoleh melalui pendidikan profesi.
2. Kompetensi Pedagogik
Orang tua dan guru merupakan pendidik yang bertugas membimbing anak. Orang tua merupakan seorang pendidik yang
bertugas membimbing anak dari lahir ke dunia hingga menjadi manusia yang dewasa dan matang. Peran orang tua akan digantikan oleh peran
guru ketika anak masuk ke bangku sekolah. Sedangkan peran guru di bangku sekolah tidak hanya sebagai pengajar yang mentransfer ilmu
akan tetapi,
berfungsi untuk
membantu anak
didik untuk
mengembangkan potensinya dalam bidang akademis maupun non akademis.
Salah satu kompetensi yang harus dikuasai oleh guru adalah kompetensi pedagogik. Secara etimologis dalam Marselus R. Payong,
2011: 28, “kata pedagogi berasal dari Bahasa Yunani, paedos dan agogos paedos = anak dan agoge = mengantar atau membimbing.
Karena itu pedagogi berarti membimbing anak.” Tugas membimbing melekat dalam tugas seorang pendidik.
Pengertian kompetensi pedagogik di Indonesia tercantum dalam Standar Nasional Pendidikan yang diatur dalam PP No.19 Tahun 2005,
penjelasan Pasal 28 ayat 3 butir a menyebutkan bahwa: kompetensi
pedagogik adalah
kemampuan mengelola
pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancang dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi
hasil belajar,
dan pengembangan
peserta didik
untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
Pengertian kompetensi
pedagogik menurut
Jamil Suprihatiningrum, 2014: 101 merupakan “kemampuan yang berkaitan
dengan pemahaman peserta didik dan pengelola pembelajaran yang mendidik
dan dialogis.”
Secara substansi
dalam Jamil
Suprihatiningrum, 2014: 101 kompetensi pedagogik mencakup “kemampuan pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan
pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimilikinya.” Hal di atas diperkuat dengan pengertian kompetensi pedagogik
dalam E. Mulyasa, 2013: 75 bahwa: kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru dalam
pengelolaan pembelajaran peserta didik yang sekurang-kurangnya meliputi pemahaman wawasan atau landasan pendidikan,
pemahaman
terhadap peserta
didik, pengembangan
kurikulumsilabus, perancangan
pembelajaran, pelaksanaan
pembelajaran yang mendidik dan dialogis, pemanfaatan teknologi pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta
didik untuk
mengaktualisasikan berbagai
potensi yang
dimilikinya. Dapat disimpulkan bahwa pengertian kompetensi pedagogik
adalah kemampuan yang harus dimiliki guru yang berkaitan dengan pengelolaan pembelajaran yang terdiri dari pemahaman peserta didik,
perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan potensi peserta didik.
3. Sub Kompetensi Pedagogik