Desain Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian Subjek Penelitian Teknik Pengambilan Sample

43

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian merupakan syarat mutlak dalam suatu penelitian. Penggunaan metode penelitian dalam suatu penelitian harus tepat dan mengarah pada tujuan penelitian, serta dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Maksudnya adalah untuk menjaga agar pengetahuan yang dicapai dari suatu penelitian memberikan arah yang tepat guna tercapainya tujuan penelitian.

A. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Menurut Sugiyono 2007 : 209, rumusan masalah deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang memandu peneliti untuk mengeksplorasi dan atau memotret situasi sosial yang akan diteliti secara menyeluruh, luas, dan mendalam. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, interview wawancara, dan dokumentasi.. Menurut Sugiyono 2007 : 8, metode kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, sebagai lawannya adalah eksperimen dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian tentang pelaksanaan pembelajaran penjas untuk anak autis ini akan dilaksanakan pada bulan Maret 2017 di Sekolah Khusus Autis Bina Anggita Yogyakarta dengan fokus penelitian proses pembelajaran pendidikan jasmani adaptif untuk anak autis. 44 Lokasi ini dipilih karena lembaga ini adalah salah satu lembaga pendidikan di Yogyakarta yang peserta didiknya khusus penyandang autis.

C. Subjek Penelitian

Subjek pada penelitian ini adalah kepala sekolah, guru pendidikan jasmani, dan guru kelaspendamping di Sekolah Khusus Autis SKA Bina Anggita Yogyakarta.

D. Instrument Penelitian

Instrument penelitian dalam pengumpulan data adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah suharsimi Arikunto, 2002:136. Suatu penelitian membutuhkan instrument penelitian untuk memperoleh data- data yang akan diolah dan disajikan dalam penelitian. Instrument ini dibuat sesuai metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian. Dalam menentukan sumber data, jenis metode pengumpulan data dan instrument penelitian, peneliti perlu menyusun sebuah rancangan penyusunan instrument yang dikenal dengan istilah “kisi-kisi”. Menurut Suharsimi Arikunto 2002:138, kisi-kisi adalah sebuah tebel menunjukan hubungan antara hal lain-hal yang disebutkan dalam baris dengan hal-hal yang disebutkan dalam kolom. Adapun instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 45

1. Panduan Observasi

Panduan observasi merupakan sebuah kisi-kisi yang nantinya akan digunakan peneliti untuk melakukan observasi penelitian. Panduan observasi berisi gambaran secara umum bagaimana proses pembelajaran pendidikan jasmani adaptif yang dilakukan. Petunjuk observasi ditunjukan untuk guru dan siswa. Berikut dipaparkan dalam tabel : Table 1. Kisi-kisi Panduan Observasi. Variable Penelitian Sub Variabel Indikator No. Butir Pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani adaptif untuk anak autis di SKA Bina anggita Yogyakarta tahun ajaran 20162017 Tujuan 1. Rumusan masalah 2. Indikator keberhasilan 3. Kesesuaian dengan tujuan umum penjas adaptif 1,2,3 Materi 1. Isi materi 2. Kesesuaian materi 4,5 Metode 1. Metode yang digunakan. 2. Variasi penggunaan metode. 3. Kesesuian metode 6,7,8 Media 1. Media yang dipilih 2. Kesesuaian media 9,10 Penyampaian materi pelajaran 1. Keterampilan guru 2. Variasi pembelajaran 11,12 Pengelolaan kelas 1. Penyediaan fasilitas 2. Penciptaan kondisi kondusif 3. Pendampingan proses pembelajaran 13,14,15 46 Menutup pembelajaran 1. Membuat garis pokok materi. 2. Mengkondisikan pehatian siswa. 3. Evaluasi 16,17,18

2. Pedoman Wawancara

Menurut Lexy J.Moleong 2014:186, pelaksanaan wawancara menyangkut pewawancara dengan terwawancara, keduanya berhubungan dalam mengadakan percakapan. Dalam penelitian ini oeneliti menggunakan pedoman wawancara untuk melakukan wawancara. Berikut kisi-kisi pedoman wawancara tentang pelaksanaan pengajaran pendidikan jasmani adaptif untuk anak autis di SKA Bina Anggita Yogyakarta : Table 2. Kisi-kisi Pedoman Wawancara NO Informantsumber data Aspek yang ditanyakan 1. Guru pendidikan jasmani Perumusan masalah, penentuan program semester, penyusunan satuan pelajaran, membuka pelajaran, penyampaian materi, penggunaan metode mengajar, penggunaan media, pengelolaan kelas, menutup pembelajaran, dan evaluasi ataupenilaian proses pembelajaran penjas adaptif 2. Guru mata pelajaran lain Proses pembelajaran jasmani, proses pendampingan pembelajaran jasmani, efektifitas guru pendidikan jasmani. 47 3. Kepala sekolah Gambaran fisik sekolah, gambaran non-fisik sekolah, kurikulum yang digunakan, tujuan pembelajaran penjas adaptif, sumber daya manusia sebagai pengajar, gambaran pelaksanaan penjas adaptif untuk anak autis

3. Pedoman Dokumentasi

Metode dokumentasi yang digunakan untuk mendapatkan data melalui catatan peninggalan tertulis, berupa arsip, kasus termasuk pendapat atau teori yang berhubungan dengan masalah penelitian yang belum didaptkan dari hasil observasi dan wawancara. Dalam penelitian ini, dokumentasi yang digunakan adalah foto pembelajaran pendidikan jasmani adaptif, data guru dan siswa di SKA Bina Anggita Yogyakarta, dan RPP penjas adaptif. Berikut kisi-kisi pedoman dokumentasi: Table 3. Kisi-kisi Panduan Dokumentasi NO. Informansumber data Item dokumentasi 1 Sekolah Data guru dan data siswa SKA Bina Anggita Yogyakarta tahun ajaran 20162017 2 Guru penjas RPP 3 Kegiatan pembelajaran Foto kegiatan belajar mengajar penjas adaptif

E. Teknik Pengambilan Sample

Teknik sampling adalah merupakaan teknik pengambilan sample. Pada penelitian kali ini peneliti menggunakan teknik sampling Non probability 48 Sampling yaitu purposive sampling. purposive sampling adalah teknik pengambilan sample sumber data dengan pertimbangan tertentu. Misalnya orang tersebut dianggap paling mengetahui tentang apa yang kita harapkan. Sugiyono, 2007:218-219. Hal ini dilakukan karena dari jumlah sumber data yang sedikit itu tersebut belum mampu memberikan data yang memuaskan, maka mencari orang lain lagi yang dapat digunakan sebagai sumber data.

F. Sumber Data Penelitian