Hubungan Kondisi Sosial dengan Tingkat Kesejahteraan

kesejahteraan menengah. Keterangan tabel diatas menunjukkan bahwa sebagian besar responden sudah dapat mencukupi indikator Keluarga Sejahtera I yaitu pendidikan, kesehatan, sandang, pangan, dan papan yang cukup.

5. Hubungan Kondisi Sosial Ekonomi dengan Tingkat Kesejahteraan

a. Hubungan Kondisi Sosial dengan Tingkat Kesejahteraan

1 Hubungan Jumlah Tanggungan Rumah Tangga Responden dengan Tingkat Kesejahteraan Anggota rumah tangga merupakan tanggungan bagi rumah tangga responden. Semakin banyak anggota keluarga berarti semakin banyak yang di tanggung. Hubungan jumlah tanggungan rumah tangga responden dengan tingkat kesejahteraan rumah tangga dapat dilihat pada Tabel 24 berikut: Tabel 24. Hubungan Jumlah Tanggungan Rumah Tangga Responden dengan Tingkat Kesejahteraan No Tingkat Kesejahteraan Tanggungan Rumah Tangga Jumlah 2 3 4 5 6 f f F f f f 1 Keluarga Sejahtera 1 1 2,5 9 22,5 3 7,5 12 30 1 2,5 25 62,5 2 Keluarga Sejahtera 0 15 37,5 0 15 37,5 Jumlah 1 2,5 9 22,5 17 45,0 12 30 1 2,5 40 100,0 Sumber : Data Primer Tahun 2015 Tabel 24 menjelaskan bahwa rumah tangga dengan tingkat kesejahteraannya tergolong dalam Keluarga Sejahtera sebesar 37,5 yang semuanya hanya beranggotakan empat orang. Rumah tangga yang tergolong kedalam Keluarga Sejahtera I berjumlah 62,5 rumah tangga yang tersebar pada setiap jumlah tanggungan rumah tangga. Berdasarkan Tabel 24 diketahui bahwa terdapat hubungan antara jumlah tanggungan rumah tangga responden dengan tingkat kesejahteraan, dimana responden dengan jumlah tanggungan rumah tangga 5-6 orang hanya masuk dalam kategori Keluarga Sejahtera I. Responden dengan jumlah tanggungan 4 orang dapat masuk kategori Keluarga Sejahtera, hal ini dimungkinkan karena anak sudah bekerja dan dapat membantu perekonomian keluarga. Jumlah tanggungan rumah tangga responden sebanyak 2-3 orang hanya masuk kategori Keluarga Sejahtera I, dimungkinkan karena anak baru bersekolah sehingga membutuhkan pembiayaan dan anak berstatus sebagai anggota rumah tangga tidak bekerja. 2 Hubungan Tingkat Pendidikan Responden dengan Tingkat Kesejateraan Semakin tinggi jenjang pendidikan responden harapannya semakin sejahtera rumah tangganya. Hubungan tingkat pendidikan responden dengan tingkat kesejahteraan dapat dilihat pada Tabel 25 berikut: Tabel 25. Hubungan Tingkat Pendidikan Responden dengan Tingkat Kesejateraan No Tingkat Kesejahteraan Tingkat Pendidikan Jumlah Tidak Tamat SD Tamat SD Tamat SMP Tamat SMA f f F F f 1 Keluarga Sejahtera 1 4 10 11 27,5 5 12,5 5 12,5 25 62,5 2 Keluarga Sejahtera 5 12,5 6 15,0 4 10,0 15 37,5 Jumlah 4 10 16 40,0 11 27,5 9 22,5 40 100,0 Sumber : Data Primer Tahun 2015 Tabel 25 menjelaskan bahwa responden yang tergolong kedalam Keluarga Sejahtera sebesar 12,5 responden hanya tamat SD, 15 responden tamat SMP, dan 10 responden tamat SMA. Responden yang tergolong kedalam tingkat Keluarga Sejahtera I terdiri dari 10 responden tidak tamat SD, 27,5 responden tamat SD, 12,5 responden tamat SMP dan 12,5 responden tamat SMA. Responden dalam membuat minyak kelapa tidak dituntut untuk memiliki pendidikan tertentu, akan tetapi hanya membutuhkan kemampuan khusus dalam membuat minyak kelapa. Berdasarkan data diatas, dapat diketahui bahwa tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan responden dengan tingkat kesejahteraan, dimana distribusi tingkat kesejahteraan pada masing-masing tingkatan pendidikan persentasenya tidak jauh berbeda antara Keluarga Sejahtera I dengan Keluarga Sejahtera. 3 Hubungan Interaksi Sosial Responden dengan Tingkat Kesejahteraan a Interaksi dalam Keluarga Komunikasi yang baik akan membuat hubungan dalam rumah tangga berjalan harmonis. Salah satu waktu komunikasi antar anggota keluarga terjalin yaitu ketika seluruh anggota keluarga berkumpul. Makan bersama merupakan hal yang bisa mengumpulkan seluruh keluarga dalam satu tempat dan satu waktu. Tabel 26 akan menunjukkan hubungan frekuensi responden makan bersama keluarga dengan tingkat kesejahteraan rumah tangga responden: Tabel 26. Hubungan Komunikasi Responden dalam Keluarga dengan Tingkat Kesejahteraan No Tingkat Kesejahteraan Frekuensi Makan Bersama Jumlah Seminggu Sekali Sebulan Sekali Tidak Pernah f f f f 1 Keluarga Sejahtera 1 16 40,0 3 7,5 6 15 25 62,5 2 Keluarga Sejahtera 11 27,5 4 10,0 15 37,5 Jumlah 27 67,5 7 17,5 6 15 40 100,0 Sumber : Data Primer Tahun 2015 Tabel 26 menunjukkan bahwa responden yang tergolong kedalam Keluarga Sejahtera, 27,5 responden seminggu sekali makan bersama keluarga, 10 responden sebulan sekali makan bersama keluarga dan tidak ada responden yang tidak pernah makan bersama keluarga. Responden yang tergolong kedalam Keluarga Sejahtera I, 40 responden seminggu sekali makan bersama keluarga, 7,5 responden sebulan sekali makan bersama keluarga dan responden yang tidak pernah makan bersama keluarga sebanyak 15 responden. Berdasarkan data diatas, diketahui tidak ada hubungan antara komunikasi responden dalam keluarga dengan tingkat kesejahteraan. Seharusnya semakin sering interaksi di dalam keluarga dalam hal ini makan bersama maka semakin tinggi tingkat kesejahteraan responden namun hasil diatas menunjukkan hal sebaliknya yaitu responden yang tergolong ke dalam Keluarga Sejahtera I lebih sering daripada responden Keluarga Sejahtera. Hal ini dimungkinkan karena anggota rumah tangga responden yang tergolong Keluarga Sejahtera lebih banyak memiliki kesibukan sehingga waktu bersama keluarga berkurang. b Hubungan Interaksi Responden dalam Masyarakat dengan Tingkat Kesejahteraan Interaksi responden dalam masyarakat menunjukkan peran serta responden dalam kegiatan-kegiatan yang ada dalam masyarakat. Semakin banyak mengikuti kegiatan dalam masyarakat berarti semakin besar interaksinya dengan masyarakat. Keaktifan responden didalam masyarakat dapat dilihat melalui frekuensi responden dalam mengikuti kegiatan sosial di masyarakat. Tabel 27 akan menunjukkan hubungan frekuensi responden dalam mengikuti kegiatan sosial di masyarakat dengan tingkat kesejahteraan rumah tangga responden: Tabel 27. Hubungan Interaksi Responden dalam Masyarakat dengan Tingkat Kesejahteraan No Tingkat Kesejahteraan Keikutsertaan dalam Kegiatan Sosial Jumlah Sangat Sering Sering Jarang f f f f 1 Keluarga sejahtera 1 6 15,0 12 30,0 7 17,5 25 62,5 2 Keluarga Sejahtera 1 2,5 13 32,5 1 2,5 15 37,5 Jumlah 7 17,5 25 62,5 8 20,0 40 100,0 Sumber : Data Primer Tahun 2015 Tabel 27 menunjukkan bahwa responden yang tergolong kedalam Keluarga Sejahtera, 2,5 responden sangat sering mengikuti kegiatan sosial, 32,5 responden sering mengikuti kegiatan sosial dan responden yang jarang mengikuti kegiatan sosial 2,5 responden. Responden yang tergolong kedalam Keluarga Sejahtera I yang sangat sering mengikuti kegiatan sosial berjumlah 15 responden, yang sering mengikuti kegiatan sosial berjumlah 30 responden, sedangkan yang jarang mengikuti kegiatan sosial sebanyak 17,5 responden. Kegiatan-kegiatan didalam masyarakat merupakan salah satu sarana dimana responden bisa berinteraksi dengan lingkungannya secara langsung. Interaksi yang terjalin baik dengan masyarakat berarti kerukunan bertetangga juga baik sehingga jarang ada konflik. Berdasarkan data diatas, diketahui tidak ada hubungan antara interaksi responden dalam masyarakat dengan tingkat kesejahteraan. Seharusnya semakin tinggi tingkat kesejahteraan responden maka semakin banyak responden berkontribusi untuk masyarakat namun hal diatas menunjukkan hal sebaliknya yaitu responden yang tergologng Keluarga Sejahtera I lebih sering daripada responden yang tergolong Keluarga Sejahtera. Hal ini dimungkinkan karena lebih banyak memiliki kesibukan sehingga waktu bersama untuk mengikuti kegiatan sosial lebih sedikit.

b. Hubungan Kondisi Ekonomi dengan Tingkat Kesejahteraan