B. Penelitian Relevan
Tabel 2. Penelitian yang Relevan
a. Peneliti
Ragil Utami SkripsiUNY2014 Judul
Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga Tenaga Kerja Perempuan Plasma Industri Bulu Mata Palsu di Desa
Tegalpingen Kecamatan Pengadegan Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah
Tujuan 1.
Kontribusi pendapatan kaum perempuan yang menjadi tumpuan utama rumah tangga tenaga kerja
plasma industri bulu mata palsu. 2.
Tingkat kesejahteraan rumah tangga tenaga kerja perempuan plasma industri bulu mata palsu yang
belum sesuai harapan. 3.
Hubungan antara kondisi sosial ekonomi dengan tingkat kesejahteraan rumah tangga tenaga kerja
perempuan plasma industri bulu mata palsu yang masih rendah.
Metode Deskriptif
– Kuantitatif Hasil
1. Kontribusi pendapatan dari hasil pembuatan bulu mata
palsu terhadap total pendapatan rumah tangga rata- rata sebesar 33,09.
2. Tingkat kesejahteraan Rumah Tangga RT meliputi:
RT Prasejahtera 52,29, RT Sejahtera Tahap I 21,57, RT Sejahtera Tahap II 11,11, RT Sejahtera
III 15,03. 3.
Hubungan antara kondisi sosial ekonomi dengan tingkat kesejahteraan rumah tangga tenaga kerja
perempuan plasma industri bulu mata palsu di Desa Tegalpingen secara rinci yaitu: a. Tingkat pendidikan
dengan tingkat kesejahteraan cenderung memiliki hubungan baik dan searah, b. Kondisi kesehatan mata
tenaga kerja dengan tingkat kesejahteraan cenderung memiliki hubungan baik dan searah, c. Jumlah
tanggungan
rumah tangga
dengan tingkat
kesejahteraan cenderung memiliki hubungan yang tidak jelas atau netral, d. Jumlah pendapatan dari hasil
pembuatan bulu
mata palsu
dengan tingkat
kesejahteraan cenderung memiliki hubungan baik dan searah, e. Total pendapatan rumah tangga dengan
tingkat kesejahteraan cenderung memiliki hubungan baik dan searah.
Persamaan Perbedaan
Persamaan Pendekatan yang digunakan sama yaitu
pendekatan keruangan Metode penelitian yang digunakan sama
Perbedaan Lokasi dan waktu penelitian berbeda
Teknik analisis berbeda Mengkaji bidang yang berbeda
b. Peneliti Baizil Syahyudi SkripsiUNY2015
Judul Kondisi Sosial Ekonomi Rumah Tangga Nelayan
Desa Sering Kecamatan Pelalawan Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau
Tujuan 1.
Faktor fisik dan non fisik yang berpengaruh terhadap jumlah pendapatan.
2. Kondisi sosial ekonomi rumah tangga nelayan.
3. Kontribusi
pendapatan nelayan
terhadap pendapatan rumah tangga.
4. Tingkat kemiskinan pada rumah tangga nelayan.
Metode Deskriptif-Kuantitatif
Hasil 1.
Faktor fisik yang mempengaruhi aktivitas nelayan apabila kondisi gelombang besar, angin
kencang dan musim ikan penceklik maka nelayan tidak akan menangkap ikan di sungai.
2. Faktor non fisik diantaranya yaitu teknologi yang
digunakan nelayan dalam menangkap ikan masih sederhana, modal yang digunakan sebagian besar
berasal dari modal sendiri.
3. a. Kondisi sosial Desa Sering kebanyakan hanya
mengenyam pendidikan formal sampa tngkat Sekolah Dasar SD dengan persentase 44.
b. Para nelayan Desa Sering kebanyakan memiliki pekerjaan sampingan, yaitu seperti
petani, pedagang dan buruh untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
c. Hubungan kemasyarakatan para nelayan berlangsung baik, para nelayan juga mendapat
hak yang sama dengan penduduk lainnya.
4. Kondisi ekonomi nelayan Desa Sering masih
tergolong rendah hal ini dapat dilihat dari pendapatan nelayan, total pendapatan rumah
tangga nelayan terendah sebesar Rp. 450.000,- dan yang tertinggi Rp. 1.350.000,-, sebanyak
67
rumah tangga
nelayan mempunyai
pendapatan kategori sangat rendah antara Rp. 450.000,- - Rp. 750.000,-
5. Tingkat kemiskinan berdasarkan klasifikasi
Sajogyo, sebanyak 61 termasuk dalam kriteria miskin sekali.
Persamaan Perbedaan
Persamaan Mengkaji kondisi sosial ekonomi
Perbedaan. Tidak mengkaji tingkat kesejahteraan.
Tidak mengkaji hubungan kondisi sosial ekonomi dengan tingkat kesejahteraan.
c. Peneliti Nahida Rifa’atus Sa’adah SkripsiUNY2015
Judul Kesejahteraan Rumah Tangga Wanita Pekerja
Industri Jamu Desa Bangsa Kecamatan Kebasen Kabupaten Banyumas
Tujuan 1.
Besar sumbangan pendapatan industri jamu terhadap total pendapatan rumah tangga wanita
pekerja industri jamu. 2.
Kegiatan sosial ekonomi wanita pekerja industri jamu.
3. Pengalokasian curahan waktu kerja wanita
pekerja industri jamu dalam kegiatan sosial ekonomi baik domestik maupun publik.
4. Tingkat kesejahteraan rumah tangga wanita
pekerja industri jamu PT. Lestari Jaya. Metode
Deskriptif – Kuantitatif
Hasil 1.
Besar sumbangan pendapatan wanita pekerja industri jamu terhadap total pendapatan rumah
tangga adalah
33,87 dengan
rata-rata pendapatan Rp. 688.750,-.
2. Wanita pekerja industri jamu melakukan
kegiatan ekonomi lebih dominan dibandingkan dengan kegiatan sosial.
3. Curahan waktu kerja wanita pekerja industri
jamu lebih banyak dialoksikan untuk kegiatan ekonomi dibandingkan kegiatan sosial.
4. Tingkat kesejahteraan rumah tangga wanita
pekerja industri yaitu 68 berada pada tingkat kesejahteraan rumah tangga tahap III dan 32
berada pada tingkat kesejahteraan rumah tangga tahap III Plus.
Persamaan Perbedaan
Persamaan Pendekatan yang digunakan sama yaitu
pendekatan keruangan Metode penelitian yang digunakan sama
Perbedaan Lokasi dan waktu penelitian berbeda
Teknik analisi berbeda Sasaran responden berbeda
Mengkaji bidang yang berbeda
C. KERANGKA BERFIKIR