4.6. Karakteristik Pedagang Pengumpul
Pedagang pengumpul di daerah penelitian adalah Gapoktan yang ada di desa tersebut, yaitu Gapoktan Dolok Mariah. Gapoktan tersebut terbentuk pada tahun
2008 dengan jumlah anggota sebanyak 11 kelompok tani, satu kelompok tani ada sebanyak 20 orang petani. Produksi kubis per musim tanam yang tergabung dalam
Gapoktan adalah ± 9 ton. Gapoktan akan memanen langsung kubis di kebun petani. Setelah itu, kubis akan di bawa ke tempat pengepakan sayur packing
house.
Gudang atau tempat pengepakan sayur Packing house dibangun pada tahun 2010. Tempat pengepakan sayur tersebut dipimpin oleh manager yang
bertanggung jawab penuh terhadap segala sesuatu yang terjadi di dalam gudang tersebut. Jumlah tenaga kerja yang ada di packing house tersebut ada 12 orang.
Kegiatan yang ada di packing house, yaitu pengangkutan kubis ke Gapoktan, pembersihan, sortasi, dan pengemasan.
Seperti pada umumnya masalah yang sering terjadi pada produk pertanian adalah mengenai harga produk. Harga kontrak dengan eksportir tidak ada fluktuasi harga,
sehingga harga di eksportir terkadang lebih rendah daripada harga di pasaran lokal.
Pada awal Maret 2011, Kabupaten Simalungun melalui Gapoktan Dolok Mariah Kecamatan Silimakuta mengekspor sebanyak 15 ton kubis ke Singapura. Volume
berat kubis tersebut harus terpenuhi setiap minggunya untuk dipasok ke eksportir. Apabila volume berat kubis tidak terpenuhi, maka Gapoktan harus bisa
31
Universitas Sumatera Utara
mengisinya dengan sayuran lain, seperti labu, kentang, wortel, dan lain sebagainya sampai volume kubis mencapai sebanyak 15 ton.
Kriteria standar kubis yang dijual ke eksportir, yaitu seberat 1,5-2 kg per satu buah kubis. Selain berat kubis, Kriteria yang harus dipenuhi, yakni kesegaran dan
keamanan pangan pada kubis.
4.7. Karakteristik Eskportir
Eksportir yang menjalin kerjasama dengan Gapoktan Dolok Mariah di Simalungun adalah PT. Alamanda Sejati Utama. PT. Alamanda Sejati Utama
merupakan salah satu perusahaan eksportir buah dan sayuran terbesar di Indonesia yang berdiri pada tahun 2002 yang berlokasi di Jl. Raya Banjaran Km. 20.5 No.
486 Kab. Bandung.
Perusahaan ini telah berhasil mendapatkan kepercayaan dan pengakuan dari para pelanggannya. PT Alamanda Sejati Utama memiliki visi dan misi perusahaan
guna meningkatkan kinerja usaha dalam melakukan ekspor ke luar negeri. Visi dari perusahaan tersebut adalah untuk menjadi eskportir terkemuka dalam
mengekspor sayuran, buah-buahan, dan bunga yang menempatkan kepuasan pelanggan sebagai prioritas utama. Misi dari perusahaan tersebut adalah
bekerjasama dengan semua pemangku kepentingan petani untuk memajukan ekspor hortikultura Indonesia terhadap Negara-negara seluruh dunia.
Peluang ekspor sayur dan buah Indonesia ke Singapura terbuka lebar. Pemerintah Indonesia dan Singapura sepakat, pada 2014 ada peningkatan pangsa pasar ekspor
buah dan sayur Indonesia ke Singapura sebesar 30 persen. Untuk memenuhi target
32
Universitas Sumatera Utara
peningkatan itu, diperlukan produksi yang berkesinambungan dalam kualitas, kuantitas, penerapan praktik pertanian yang baik, keamanan pangan, dan rantai
pasok yang memadai Kompas, 2011.
Menteri Pertanian Suswono menyampaikan itu disela peluncuran ekspor buah dan sayur ke Singapura oleh PT. Alamanda Sejati Utama selaku perusahaan eksportir
yang bermitra dengan petani sayur dan buah di Sumatera Utara. Selain itu, juga dilakukan penandatanganan kontrak dagang pemasaran sayuran untuk ekspor ke
Singapura antara Gabungan Kelompok Tani Gapoktan Dolok Mariah.
Suswono menyatakan peningkatan ekspor melalui kerja sama pemasaran antara petani dan eksportir merupakan bentuk terobosan pemerintah dalam
meningkatkan pendapatan petani. Hal itu juga merupakan upaya menjaga harga di tingkat petani agar tidak terlalu fluktuatif. Suswono berharap kepada petani dan
perusahaan eksportir untuk menjaga kerjasama yang telah dirintis.
PT Alamanda juga bekerjasama dengan kelompok tani Gapoktan untuk menjaga stabilisasi pasokan sehingga dapat melakukan ekspor selama bertahun-tahun. Pada
tahun 2011, produk hortikultura yang diekspor meningkat lebih besar, sehingga diperluas kembali cabang perusahaan di Sumatera Utara tepatnya di lokasi
Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo Provinsi Sumatera Utara. Perusahaan ini melakukan ekspor ke Negara-negara asing, seperti Singapura, Thailand,
Hongkong, Brunei Darussalam, Saudi Arabia, dan Malaysia. Perusahaan eksportir ini mengekspor produknya dengan armada laut.
33
Universitas Sumatera Utara
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1. Saluran Tataniaga