38 disepakati bersama oleh kedua belah pihak dengan tuntutan kehlian dunia
kerja. Partisipasi industri yang akan dibahas dalam penelelitian ini yaitu partisipasi industri dalam pelaksanaan Paktik Kerja Industri terkait dengan
kompetensi-kompetensi produktif yang dapat dilaksanakan peserta didik dalam Praktik Kerja Industri dan bagaiman bentuk-bentuk partisipasi
industri dalam pelaksanaan Praktik Kerja Industri mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan dan proses evaluasi prakerin.
Khusus bagi daya dukung industri, penilitian ini mengacu pada pengalaman empiris PT PAL Surabaya dalam menerapkan Praktik Sistem
Ganda dengan STM perkapalan Siduarjo dan PT Bukaka Teknik Utama dalam menerima peserta Praktik Kerja Industri. Penerimaan peserta Praktik
dengan jumlah 10-15 dari jumlah karyawan yang sesuai dengan bidangnya pada setiap pelaksanaan Bambang Setyo Hari Purwoko,
1994:15. Jumlah penerimaan pada batas tersebut masih memungkinkan industri berfungsi secara ideal antara fungsi mencari keuntungan ekonomi
dan memberikan sumbangan terhadap pengembangan Sumber Daya Manusia.
B. Penelitian Yang Relevan
Pada bagian ini berisi beberapa bagian yang mendasari munculnya permasalahan pada penelitian ini. Diantaranya penelitian yang dilakukan oleh
Sutiman tentang Partisipasi Industri Otomotif di Daerah Eks Karesidenan Banyumas Terhadap Kebijakan Link And Match pada tahun 1997, penelitian
tersebut menyatakan bahwa partisipasi industri otomotif di daerah eks
39 keresidenan banyumas dalam program Pendidikan Sistem Ganda PSG relatif
tinggi terutama ditinjau dari jumlah penerimaan peserta didik peserta PSG. Meskipun pelaksanaan PSG masih cenderung seperti pelaksanaan Praktik
Kerja Lapangan PKL yang disebabkan oleh belum adanya koordinasi oleh pihak SMK dengan industri. Akan tetapi ada industri yang mempunyai insiatif
untuk melaksanakan konsep kepelatihan yang mengacu pada kondisi di industri sendiri guna mendukung pelaksanaan PSG agar dapat tercapainya tujuan
pendidikan.
C. Kerangka Berfikir
Kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai
masalah yang penting, kerangka berfikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis bertautan antara variabel yang akan diteliti Sugiyono, 2010. Dalam
kutipannya Sugiyono dijelaskan bahwa kerangka pemikiran ini merupakan penjelasan sementara terhadap gejala
–gejala yang menjadi obyek permasalahan Suria Sumantri, 1986.
Sekolah Menengah Kejuruan Teknik Kendaraan Ringan TKR adalah sekolah menengah kejuruan yang mempelajari tentang teknologi, cara
perawatan, dan perbaikan kendaraan. Lingkup pekerjaan yang ditangani mencakup pekerjaaan perawatan dan perbaikan kendaraan ringan yang sesuai
dengan kesepakatan bersama antara lembaga pendidikan, industri otomotif dengan Kementerian Tenaga Kerja yang tertuang dalam SKKNI. Sekolah
Menegah Kejuruan TKR SMK PIRI Sleman membekali peserta didiknya
40 dengan kompetensi perawatan dan perbaikan kendaraan ringan, yang meliputi
Dasar Kompetensi Kejuruan , kompetensi sistem pemindahan tenaga, vchasis dan suspensi, dan kompetensi sistem kelistrikan yang berkaitan dengan
kendaraan ringan. Kompetensi-kompetensi tersebut terangkum dalam mata pelajaran kelompok produktif. Mata pelajaran kelompok produktif terdiri dari
mata pelajaran kompetensi dasar kejuruan dan kompetensi kejuruan. Kedua kelompok mata pelajaran tersebut diajarkan secara bertahap sesuai dengan
kurikulum sehingga pada saat pelaksanaan praktik kerja industri peserta didik telah menguasi kompetensi-kompetensi yang terdapat pada masing-masing
mata pelajaran. Praktik Kerja Industri adalah program pendidikan, pelatihan dan
pembelajaran bersama antara SMK dan industri, sehingga diharapkan terjadi kesesuaian antara kemampuan yang diperoleh disekolah dengan tuntutan
pekerjaan di industri. Peserta didik diharapkan mampu mengembangkan kemampuan yang dimilikinya dan menerapkan secara langsung pengetahuan
dan skill yang didapatkan di sekolah pada saat melaksanakan Praktik Kerja Industri. Tujuan lain yang diharapkan yaitu peserta didik setelah melaksanakan
Praktik Kerja Industri memiliki mental dan sikap kerja yang sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan dunia industri.
Pada pelaksanaan Praktik Kerja Industri, asumsi industri terhadap peserta didik yang melaksanakan Prakerin sebagai orang yang baru belajar
menimbulkan ketidakpercayaan industri terhadap kompetensi yang mereka kuasai sehingga peserta didik yang melakukan Praktik Kerja Industri tidak
41 mendapatkan kesempatan yang cukup untuk mengimplementasikan
kompetensi yang dimilikinya. Peserta didik tidak dianggap memiliki kemampuan yang dapat dipercaya untuk ikut melakukan perbaikan. Peserta
didik hanya diperintahkan untuk mengikuti salah satu mekanik dan dibawah pengawasan mekanik tersebut. Peserta didik seperti orang kebingungan yang
hanya menonton dan melihat mekanik bekerja, meskipun terkadang diminta untuk membantu kegiatan yang sifatnya hanya sebagai asisten mekanik.
Menjawab pertanyaan tersebut, penelitian terhadap peran serta atau partisipasi industri dalam pelaksanaan Praktik Kerja Industri perlu dilakukan
mulai dari tahap perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi serta pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan oleh peserta didik selama Praktik Kerja
Industri. Dengan demikian dapat diketahui kompetensi produktif yang dapat diimplementasikan dan bagaimana bentuk-bentuk partisipasi industri dalam
pelaksanaan Praktik Kerja Industri. Kerangka berfikir tersebut dapat dilihat pada gambar 01.
Gambar 01.Bagan Kerangka Berfikir.
42
D. Pertanyaan Penelitian